TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Penasihat Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga Uno, Syarief Hasan mengatakan kubunya akan melancarkan strategi khusus untuk meraup balon-balon suara di Jawa Barat. “Kami akan gencar turun langsung ke lapangan,” kata Syarief kepada Tempo, Rabu pagi, 14 November 2018.
Memasuki bulan kedua masa kampanye, ia memastikan tim pemenangannya sudah turun ke daerah untuk membetot potensi pemilih. Bahkan, kata Syarief, Sandiaga telah beberapa kali ke sejumlah kota dan kabupaten di Jawa Barat untuk menarik dukungan secara langsung. Seperti hari ini, Sandiaga menyambangi tiga kota di Jawa Barat sekaligus, yakni Bandung, Purwakarta, dan Karawang.
Baca: Tiga Tanda Ketidakharmonisan Partai Koalisi Prabowo - Sandiaga
Syarief tak menampik Jawa Barat menjadi daerah perebutan sengit antara kubunya dan kubu rivalnya, Jokowi - Ma’ruf Amin. Daerah elektoral ini termasuk yang memiliki suara tertinggi ketimbang daerah lain. Jawa Barat memiliki 32.636.846 pemilih yang siap diperebutkan kedua kubu.
Pemilihan presiden kali ini pun dinilai Syarif lebih berat ketimbang 2014 lantaran kubu Jokowi menggandeng Ma’ruf Amin yang memiliki strategi khusus dengan menggandeng suara NU di Tataran Sunda. Meski demikian, Syarief yakin Prabowo akan unggul. "Fakta menunjukkan masyarakat tetap mendukung Prabowo.”
Baca: Gerindra Wakafkan Sandiaga untuk Partai Koalisi Prabowo
Pada pemilihan presiden 2014, Prabowo menang atas Jokowi di Jawa Barat. KPU mencatat, pada 2014, Prabowo dengan pasangannya saat itu, yakni Hatta Rajasa, berhasil unggul dengan perolehan 14.167.381 suara atau 59,78 persen. Sedangkan Jokowi yang masa itu berpasangan dengan Jusuf Kalla hanya berhasil memperoleh 9.530.315 suara atau 40,22 persen.
Pada kontestasi 2019 mendatang, Tim Badan Pemenangan Nasional, ujar Syarief, menargetkan suara yang mereka raup minimal sama dengan 2014. “Kalau bisa lebih,” ujarnya.
Simak:Sandiaga Kampanye di Tiga Kota, Prabowo Tak Punya Agenda Hari Ini
Pada awal November lalu, lembaga survei Indopolling membuktikan sengitnya pertarungan kedua kubu di tanah Pasundan. Direktur Indopolling Wempy Hadir memaparkan, angka persaingan suara di daerah itu tipis. Belakangan, Jokowi malah sudah menyalip Prabowo dengan perolehan 27 persen. Sedangkan Prabowo kalah 5,6 persen dengan total suara 21,4 persen.
Namun, tetap ada peluang Prabowo - Sandiaga untuk merebut suara lebih banyak. Sebab, 29,8 persen masyarakat masih merahasiakan suaranya. Sedangkan 17,8 persen sisanya belum menentukan pilihan.