TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrat seolah menunjukkan sikap tak kompak dalam mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019. Padahal, Demokrat merupakan salah satu partai pendukung Prabowo - Sandiaga.
Baca: Antara Pileg dan Pilpres 2019, Ibas: Demokrat First
Ketua Komisi Pemenangan Pemilu Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, pernah mengatakan partainya bakal lebih fokus ke Pemilihan Legislatif atau Pileg ketimbang Pilpres 2019 dalam Pemilu mendatang. Alasannya, Ibas melihat pasangan Prabowo - Sandiaga hanya memberikan efek eletoral kepada Gerindra. "Demokrat first. Kami juga berharap Demokrat tetap ada di parlemen," kata Ibas, Ahad, 11 November 2018.
Selain itu, beberapa kader Demokrat memilih mendukung Jokowi, seperti Deddy Mizwar, yang kini resmi menjadi juru bicara Joko Widodo-Ma'ruf amin. Kemudian ada Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang Zainul Majdi.
Namun, bukan hanya Demokrat yang dinilai tak solid dalam perihal dukung-mendukung ini. Ada sejumlah partai pengusung yang kadernya berbeda pilihan. Berikut adalah fakta-faktanya: