TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Pers, Hendry CH Bangun, mengingatkan agar media massa tidak partisan dalam memberitakan seputar pemilihan umum. Hal ini terkait dengan langkah kubu Prabowo yang memboikot seluruh wawancara stasiun televisi swasta Metro TV.
Baca: Djoko Santoso Sudah Laporkan soal Pemboikotan Metro TV ke Prabowo
“Sejauh ini belum ada laporan,” kata Hendry di Jakarta, Selasa, 6 November 2018. Ia mengatakan lembaganya segera membuat surat edaran untuk meminta agar media massa menjaga netralitas dalam pemberitaan pilpres. Dewan Pers, kata dia, menunggu jika ada laporan dari Badan Pengawas Pemilu ihwal netralitas media selama masa kampanye pemilu.
Ketua Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno, Djoko Santoso mengambil keputusan untuk memboikot stasiun televisi swasta milik Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, tersebut. “Saya yang ambil tanggung jawab dan ambil keputusan,” kata dia, kemarin.
Djoko mengungkapkan pemboikotan tersebut dilakukan hingga waktu yang belum ditentukan. Dia beralasan, langkah tersebut diambil karena program-program talkshow Metro TV dinilai merugikan koalisi Prabowo-Sandiaga. Mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia itu menganggap pemberitaan Metro TV tak berimbang.
Baca: Tanggapi Tim Prabowo, Metro TV Jelaskan Soal Pernyataan Dipotong
Juru bicara Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga, Ferry Juliantono, mengatakan pemboikotan tersebut tak lepas dari niat mereka menginginkan supaya Metro TV lebih objektif dan tidak terlalu partisan. Menurut politikus Partai Gerindra itu, tim Metro TV kerap membuat tema yang menyudutkan Prabowo-Sandiaga.
Pemimpin Redaksi Metro TV, Don Bosco Selamun, tak menampik pembawa acaranya kerap memotong pernyataan narasumber, termasuk perwakilan tim Prabowo Subianto-Sandiaga. Don Bosco juga sadar tindakan itu dikeluhkan oleh tim pasangan calon nomor urut 02 itu. Meski begitu, kata dia, pemotongan pernyataan narasumber bukan tanpa alasan.
“Para presenter memang diminta untuk memotong jawaban-jawaban yang tidak berbasis data, siapa pun narasumbernya,” kata dia. Ia juga menyatakan Metro TV tetap menjaga profesionalisme. “Kami bekerja secara professional,” katanya.
BUDIARTI UTAMI PUTRI | DANANG FIRMANTO