TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrat Andi Arief mengatakan partainya harus melakukan seni tingkat tinggi dalam pemilihan umum kali ini. Begitu pula koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno lainnya, yaitu PAN dan PKS.
Baca: Kata Gerindra Soal Politik Dua Kaki Politikus Partai Demokrat
Andi menuturkan, seni tingkat tinggi diperlukan lantaran ketiga partai menghadapi tantangan yang berat. Sebabnya, mereka mengusung pasangan pemimpin yang keduanya berasal dari Partai Gerindra. Partai harus mencari dukungan untuk kader yang bukan dari partai sendiri dan berbagi elektabilitas.
Menurut Andi, koalisi Gerindra, Demokrat, PAN dan PKS harus mendiskusikan seni yang tinggi itu agar keuntungan elektoral bisa proporsional. "Kalau tidak dengan seni tinggi maka keuntungan elektabilitas akan masuk hanya ke Gerindra," kata Andi melalui akun Twitternya, @AndiArief__, Selasa, 11 September 2018.
Dia menuturkan, Gerindra harus berlapang dada dan tidak boleh egois dalam menghadapi langkah politik Demokrat, PAN, dan PKS. Menurut Andi, Gerindra sudah pasti mendapat elektabilitas tinggi. Sementara ketiga partai koalisinya masih harus bekerja keras agar bertahan di parlemen.
"Demokrat mungkin di zona aman. Tapi berdasarkan survei, posisi PAN dan PKS harus berjuang soal lolos PT (presidential threshold). Soal ini harus dibicarakan di koalisi," ujar Andi.
Baca: Bungkus Tiga Juta Suara, 4 Kader Demokrat Dikabarkan Pro Jokowi
Cuitan Andi Arief ini dilakukan di tengah sorotan politik dua kaki yang dilakukan Demokrat di Pilpres 2019. Demokrat menyatakan mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Namun Demokrat berencana memberikan dispensasi kepada DPD Demokrat di sejumlah provinsi yang mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin.
Salah satu kader yang mendukung lawan adalah Gubernur Papua Lukas Enembe. Demokrat menyatakan tak akan memberi sanksi lantaran mempertimbangkan pendapat mayoritas kader di Papua yang ingin mendukung Jokowi.