TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan tidak khawatir dengan hasil sigi Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA. Dalam survei tersebut pasangan Calon Presiden Prabowo Subianto - Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno (Prabowo - Sandiaga) kalah dari pasangan inkumben Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin.
Baca: Pilih Ma'ruf Amin, Ini 3 Kantong Suara yang Tinggalkan Jokowi
Baca Juga:
Salah satu hasil sigi itu menyebutkan kantong suara muslim lebih condong kepada Jokowi - Ma'ruf. Habiburokhman meyakini, pemilih Muslim akan menilai konsistensi partai koalisi pengusung Prabowo - Sandiaga dalam membela ulama dan kelompok Islam selama ini.
"Pemilih Muslim tentu melihat kekuatan kelompok koalisi yang paling konsisten memperlakukan, menerapkan keadilan bagi masyarakat beragama di Indonesia," kata Habiburokhman kepada Tempo, Rabu, 22 Agustus 2018.
Di segmen pemilih Muslim, elektabilitas Jokowi - Ma'ruf sebesar 52,7 persen, sedangkan Prabowo - Sandiaga mendapatkan dukungan dari 27,9 persen responden. Survei ini dilakukan pada 12-19 Agustus 2018 dengan melibatkan 1.200 responden di 33 provinsi. Metode yang digunakan ialah multistage random sampling dengan margin of error sebesar 2,9 persen.
Baca juga: Jokowi - Ma'ruf Unggul di Emak-emak, Sandiaga: Harus Kerja Keras
Menurut Habiburokhman, masyarakat akan menilik rekam jejak kedekatan partainya dengan kelompok Muslim selama ini. Dia mengklaim, kader Gerindra selama ini berada di barisan terdepan ketika ada ulama yang dikriminalisasi atau dipersekusi.
Masyarakat, kata dia, juga cerdas menilai siapa yang selama ini membiarkan persekusi atau kriminalisasi terhadap ulama. Ketua Dewan Pembina Advokat Cinta Tanah Air ini berpendapat masyarakat tak akan mudah dipengaruhi oleh sesuatu yang sifatnya instan. "Masyarakat sudah cerdas, enggak akan gampang ditipu oleh sesuatu yang ujug-ujug," ujar dia.
Habiburokhman juga menyindir kelompok yang baru mendekatkan diri dengan kelompok agama tertentu karena momentum pemilu. Kata dia, cara semacam itu justru berpotensi merugikan.
"Mentang-mentang mau pemilu, seolah-olah mendekatkan diri dengan kelompok agama tertentu. Menurut saya itu akan menjadi bumerang bagi yang melakukannya," ucap Habiburokhman.
Simak: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas Jokowi - Ma'ruf 52,2 Persen
Dia mengatakan koalisi pengusung Prabowo - Sandiaga juga sudah memiliki strategi sendiri untuk mendekati kelompok Muslim. Dia mengklaim pendekatan tersebut sudah dilakukan jauh-jauh hari. Hasil-hasil sigi lembaga survei, kata dia, akan sekadar menjadi masukan untuk koalisi.