Soal Posisi Pimpinan MPR, Gerindra Perhitungkan Dua Opsi

Jumat, 19 Juli 2019 10:29 WIB

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani (tengah) memberikan pernyataan kepada wartawan di depan rumah Prabowo Subianto di Jakarta Selatan, Kamis, 9 Agustus 2018. Wartawan mulai menunggu di depan rumah Prabowo Subianto terkait dengan rencana deklarasi calon wakil presiden malam ini. TEMPO/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP Partai Gerindra Sodik Mudjahid mengklaim partainya layak mendapatkan posisi ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat. Menurut Sodik, hal ini tak terlepas dari semangat rekonsiliasi pascapemilihan presiden 2019. "Dengan semangat tersebut maka komposisi terbaik adalah ketua MPR Gerindra, ketua DPR PDIP, Presiden Ir. Joko Widodo," kata Sodik melalui keterangan tertulis, Jumat, 19 Juli 2019.

Pimpinan MPR dibentuk melalui sistem paket yang beranggotakan lima perwakilan, yakni empat dari Dewan Perwakilan Rakyat dan satu unsur anggota Dewan Perwakilan Daerah. Sejauh ini, pembicaraan seputar paket pimpinan MPR juga tak terbatasi oleh dualisme koalisi di pemilihan presiden 2019.

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani sebelumnya mengatakan pembahasan ihwal paket pimpinan MPR masih cair. Muzani tak menampik ada pembicaraan dengan kedua kubu, baik eks koalisi pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno maupun koalisi Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

"Peluangnya masih terbuka semua. Sebelah sini, sono, semua masih cair," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 18 Juli 2019.

Muzani mengaku sudah bicara dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, dan Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid. Dalam komposisi pimpinan MPR saat ini, Zulkifli menjadi ketua, sedangkan Muzani, Muhaimin, dan Hidayat menjadi wakil ketua.

Advertising
Advertising

Ada dua opsi yang bisa diambil Gerindra dalam pembentukan paket MPR ini. Pertama, membentuk paket sendiri bersama eks koalisi pengusung Prabowo yaitu PKS, PAN, dan Demokrat. Kedua, bergabung dengan paket yang dibentuk partai koalisi Jokowi.

"Ya, nanti kita lihat saja hasil pembicaraan dan hasil lobi dengan partai-partai yang memungkinkan kami bisa diterima, atau kami maju sendiri. Kemungkinan masih di antara dua itu," kata dia.

Lebih lanjut, Muzani mengakui paket pimpinan MPR ini juga menjadi salah satu opsi kerja sama Gerindra dengan koalisi Jokowi. Muzani menyebut ada banyak opsi lainnya yang akan dibahas dalam pertemuan Prabowo dengan anggota Dewan Pembina Gerindra pada hari ini.

"Opsinya ada banyak, tapi semuanya masih sangat cair. Semua ada di tangan Pak Prabowo untuk mengambil keputusan, termasuk yang di parlemen," ujar Sekjen Partai Gerindra itu.

Berita terkait

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

3 jam lalu

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

Gerindra sebelumnya sudah berkomunikasi dengan Demokrat untuk Pilkada Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Alasan Muhaimin Sebut PKB Tunggu hingga 20 Oktober Soal Peluang Gabung Koalisi Prabowo

4 jam lalu

Alasan Muhaimin Sebut PKB Tunggu hingga 20 Oktober Soal Peluang Gabung Koalisi Prabowo

Muhaimin Iskandar mengatakan Prabowo menerima masukan dari PKB untuk menjadi agenda nasional.

Baca Selengkapnya

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

10 jam lalu

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat dan Partai Gerindra respons begini soal Luhut yang meminta Prabowo untuk tidak membawa 'orang toxic' ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

18 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Ada Pihak Klaim Kerja Relawan Ingin Dapat Jabatan: Toxic yang Sesungguhnya

20 jam lalu

Gerindra Ungkap Ada Pihak Klaim Kerja Relawan Ingin Dapat Jabatan: Toxic yang Sesungguhnya

Kata Gerindra soal politik toksik.

Baca Selengkapnya

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

1 hari lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

2 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

2 hari lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

3 hari lalu

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

Imam Budi Hartono sudah memegang surat keputusan dari DPP PKS untuk maju Pilkada Depok 2024 dan berharap bisa berkoalisi dengan Golkar.

Baca Selengkapnya