Tim Prabowo Sebut Eddy Hiariej Kuasa Hukum Terselubung Jokowi

Jumat, 21 Juni 2019 20:44 WIB

Saksi Ahli, Edward Omar Sharif Hiariej (kiri) dan Heru Widodo (kedua kiri) saat mendengarkan pertanyaan dari Kuasa Hukum TKN Jokowi - Maaruf Amin selaku pihak terkait pada sidang PHPU di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Jumat, 21 Juni 2019. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Kuasa hukum Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Teuku Nasrullah, menyebut guru besar Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Edward Omar Sharif Hiariej atau Eddy Hiariej secara terselubung menjadi kuasa hukum pihak Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Eddy adalah saksi ahli yang dihadirkan kuasa hukum Jokowi-Ma'ruf dalam sidang sengketa hasil pemilihan presiden 2019 di Mahkamah Konstitusi.

Baca juga: Bupati Karanganyar Nilai Saksi Prabowo Mengada-ada

Nasrullah awalnya menyebut Eddy adalah koleganya sesama orang yang mendalami hukum pidana. Dia juga mengaku amat senang ketika mendengar nama Eddy sebagai saksi ahli kubu Jokowi-Ma'ruf. Kendati hari ini berhadapan di ruang sidang, Nasrullah berharap dia dan Eddy masih berhubungan baik di luar ruang sidang.

"Mudah-mudahan setelah ini kita masih bisa cipika-cipiki (cium pipi kanan cium pipi kiri)," kata Nasrullah di ruang sidang MK, Jakarta, Jumat, 21 Juni 2019.

Namun Nasrullah kemudian menyampaikan pernyataan tajam terhadap Eddy. Menurut dia, Eddy seperti tak hadir sebagai pakar, melainkan kuasa hukum Jokowi.

Advertising
Advertising

"Saya minta maaf Prof Eddy, makalah Anda bukan makalah ilmiah, lebih ke eksepsi dan pledoi tim kuasa hukum 01. Saya merasa Prof Eddy layak duduk di deretan kuasa hukum 01," kata Nasrullah.

Nasrullah pun menolak menyampaikan pertanyaan kepada Eddy. Dia berharap Eddy tak marah kepada dirinya. "Saya memilih tidak mengajukan pertanyaan apa pun ke kuasa hukum terselubung 01 ini. Demikian pernyataan saya dan bukan pertanyaan," kata Nasrullah.

Menanggapi hal itu, Eddy mengatakan dirinya berteman dengan para kuasa hukum Prabowo-Sandiaga. Bukan cuma berteman, kata dia, bahkan sudah seperti saudara. Eddy pun mengaku terinspirasi dengan mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ihwal perdebatan dengan kolega.

"Kata Gus Dur kalau ada perbedaan pendapat cukup sampai kerongkongan, jangan sampai masuk hati. Jadi jangan sampai enggak negur dan sebagainya," kata Eddy Hiariej.

Berita terkait

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

55 menit lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

2 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

3 jam lalu

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

Pesan Luhut ke Prabowo jangan bawa orang toxic ke pemerintahan

Baca Selengkapnya

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

3 jam lalu

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Ketua Umum Partai Demokrat AHY buka suara soal diskusi mengenai kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Namun ia tak merinci kapan diskusi itu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

5 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

7 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

PPP Klaim Suaranya di Papua Pegunungan Pindah ke PKB hingga Garuda

7 jam lalu

PPP Klaim Suaranya di Papua Pegunungan Pindah ke PKB hingga Garuda

PPP mengklaim perolehan suara partainya berpindah secara tidak sah ke PKB, Partai Garuda, dan PKN.

Baca Selengkapnya

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

8 jam lalu

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, bicara mengenai peluang pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri dan PKS. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Hakim Saldi Isra Tegur Peserta Sidang Telat: Nanti Disetrap

10 jam lalu

Hakim Saldi Isra Tegur Peserta Sidang Telat: Nanti Disetrap

Hakim MK Saldi Isra sempat menegur peserta yang datang terlambat dalam sidang sengketa pileg hari ini.

Baca Selengkapnya

Hakim Arsul Sani Singgung Suara Siluman di Sidang Sengketa Pileg

11 jam lalu

Hakim Arsul Sani Singgung Suara Siluman di Sidang Sengketa Pileg

Hakim MK Arsul Sani menyorot suara siluman dalam pemilihan DPRD Papua Barat.

Baca Selengkapnya