Tim Jokowi Bantah Kubu Prabowo Soal Kliennya Larang Beritakan 212

Selasa, 18 Juni 2019 15:10 WIB

Suasana sidang lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa, 18 Juni 2019. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Kuasa Hukum Joko Widodo-Ma'ruf Amin membantah tuduhan tim Prabowo bahwa kliennya membatasi pers dan media massa arus utama selama pemilihan presiden. Salah satu anggota kuasa hukum Jokowi, I Wayan Sudirta, juga menampik kliennya menekan media massa agar tidak memberitakan Reuni 212.

Baca juga: Tim Hukum Jokowi Sindir Permohonan Tim Prabowo Seperti Skripsi

Sudirta mengatakan pihak Jokowi-Ma'ruf meyakini kebebasan pers merupakan salah satu pilar demokrasi yang dilindungi konstitusi sesuai pasal 28F Undang-undang Dasar 1945.

"Dalam konteks ini Pihak Terkait tidak pernah mengeluarkan larangan atau kebijakan yang membatasi kebebasan pers untuk kepentingan Pihak Terkait dalam konteks Pemilu 2019," kata I Wayan Sudirta membacakan keterangan dalam sidang di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa, 18 Juni 2019.

Sudirta mengatakan, lantaran pers bersifat bebas maka upaya apa pun yang melawan sifat kebebasan tanpa dasar hukum itu tak bisa dibenarkan. Termasuk di antaranya, kata dia, sikap memaksa pers mainstream untuk meliput sebuah peristiwa.

Advertising
Advertising

"Keinginan Pemohon agar media utama meliput reuni 212 secara a contrario justru dapat dikategorikan sebagai upaya untuk melawan kebebasan pers itu sendiri," kata Sudirta.

I Wayan Sudirta mengatakan media mainstream secara keseluruhan juga bukan milik pemerintah, tetapi korporasi swasta yang tidak terkait dengan Jokowi - Ma'ruf. Dia berujar kebebasan pers juga dilindungi oleh Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers dan diawasi oleh Dewan Pers.

"Jika Pemohon menuduh media mainstream telah tidak independen dengan tidak memublikasikan aktivitas reuni alumni 212, maka secara hukum Pemohon harusnya mengadu ke Dewan Pers," kata Wayan. Wayan mengimbuhkan Dewan Pers adalah lembaga independen yang terpisah dari kliennya.

Baca juga: Tim Hukum Jokowi Singgung Tantangan Post Truth di Sidang MK

Tuduhan soal pembatasan kebebasan pers dan media massa terkait peliputan Reuni 212 ini tertuang dalam berkas permohonan pihak Prabowo - Sandiaga yang didaftarkan pada 24 Mei lalu ke Mahkamah Konstitusi. Kuasa hukum Prabowo menyebut acara yang dihadiri jutaan orang itu seharusnya layak menjadi berita dan konsumsi publik.

"Namun ternyata tidak diliput sehingga menimbulkan pertanyaan dari pemohon. Bahkan panitia acara juga melayangkan protes ke Komisi Penyiaran Indonesia. Tekanan dari penguasa yang tak lain adalah calon presiden membuat media tidak berkutik sama sekali," demikian tertulis dalam berkas permohonan. Akan tetapi dalam berkas permohonan perbaikan yang didaftarkan pada 10 Juni 2019, poin soal Reuni 212 itu tak ada.

Berita terkait

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

1 jam lalu

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sejumlah kalangan menilai DPR membutuhkan partai oposisi untuk mengawasi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo Pakai Baret Merah Saat Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Ini Arti Baret Merah

3 jam lalu

Prabowo Pakai Baret Merah Saat Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Ini Arti Baret Merah

Prabowo mengenakan baret merah saat menghadiri peringatan HUT Kopassus ke-72. Apa arti baret merah?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

3 jam lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

3 jam lalu

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

Prabowo dan Mayor Teddy kenakan baret merah saat hadiri upacara HUT ke-72 Kopassus. Siapa saja yang boleh mengenakan baret ini?

Baca Selengkapnya

Ini Postur Kabinet dari Zaman Soeharto sampai Jokowi, Bagaimana dengan Prabowo-Gibran?

3 jam lalu

Ini Postur Kabinet dari Zaman Soeharto sampai Jokowi, Bagaimana dengan Prabowo-Gibran?

Pengamat memperkirakan kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran akan gemuk karena pasangan ini mencoba merangkul partai pesaing masuk dalam koalisi

Baca Selengkapnya

Pakar Ekonomi Ingatkan Bahayanya Kabinet Koalisi Besar Prabowo-Gibran

14 jam lalu

Pakar Ekonomi Ingatkan Bahayanya Kabinet Koalisi Besar Prabowo-Gibran

Pakar menilai kabinet koalisi Prabowo yang besar akan menguntungkan bagi pemerintahan, tetapi jadi indikasi lumpuhnya check and balances di parlemen

Baca Selengkapnya

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

17 jam lalu

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

Partai Buruh menanggapi ucapan Hari Buruh 2024 yang disampaikan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Rabu, 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

20 jam lalu

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

Jokowi dan Prabowo mengucapkan selamat Hari Buruh. Berikut harapan Presiden dan Presiden terpilih 2024-2029 itu.

Baca Selengkapnya

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

23 jam lalu

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

Politikus Partai Aksi Rakyat yang segera PM Singapura ini lahir 18 Desember 1972 dibesarkan dari keluarga sederhana di Marine Parade Housing Board.

Baca Selengkapnya

Ucapkan Hari Buruh, Prabowo Harap Kaum Pekerja Semakin Maju dan Sejahtera

1 hari lalu

Ucapkan Hari Buruh, Prabowo Harap Kaum Pekerja Semakin Maju dan Sejahtera

Prabowo mengajak seluruh rakyat, termasuk seluruh kaum buruh, untuk turut serta membangun masa depan gemilang.

Baca Selengkapnya