Hadapi Kubu Prabowo, Tim Jokowi Minta MK Keluarkan Putusan Sela

Rabu, 12 Juni 2019 08:00 WIB

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Arsul Sani (kedua kiri) bersama kuasa hukum Yusril Ihza Mahendra (ketiga kiri), Direktur Hukum dan Advokasi TKN Ade Irfan Pulungan (kiri) dan Wakil Direktur Hukum dan Advokasi Juri Ardiantoro berkonsultasi dengan petugas di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Senin 27 Mei 2019. TKN mendatangi MK untuk meminta penjelasan tentang menjadi pihak terkait dalam permohonan gugatan Prabowo-Sandi terhadap hasil Pilpres 2019. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim kuasa hukum pasangan calon Jokowi - Ma'ruf Amin berencana meminta Mahkamah Konstitusi mengeluarkan putusan sela dalam sidang perdana gugatan sengketa hasil pemilihan presiden 2019 yang akan digelar Jumat nanti, 14 Juni. Mereka meminta majelis hakim menilai apakah gugatan sengketa yang diajukan kubu Prabowo - Sandiaga Uno memenuhi syarat.

"Kami akan menggunakan hakuntuk meminta agar MK mengeluarkan keputusan sela, putusan pendahuluan apakah materi atau substansi permohonan memenuhi syarat untuk diadili pokok perkaranya," kata wakil ketua tim kuasa hukum Jokowi - Ma'ruf, Arsul Sani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 11 Juni 2019.

Baca juga: MK Gelar Sidang Sengketa Pilpres Sampai ...

Arsul mempertanyakan sejumlah poin gugatan yang diajukan tim kuasa hukum Prabowo -Sandiaga. Misalnya, tim kuasa hukum Prabowo mempersoalkan posisi Ma'ruf Amin sebagai Dewan Pengawas Syariah di Bank Negara Indonesia Syariah dan Bank Syariah Mandiri. Bambang Widjojanto cs sebelumnya menyebut Jokowi - Ma'ruf harus didiskualifikasi, dengan alasan pejabat atau karyawan Badan Usaha Milik Negara harus mundur apabila boleh mencalonkan diri.

Menurut Arsul, BNI Syariah dan Bank Syariah Mandiri bukanlah BUMN seperti dimaksud dalam Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN. Dia juga menjelaskan bahwa Dewan Pengawas Syariah bukanlah karyawan, atau direksi atau komisaris yang merupakan pejabat badan usaha berbentuk perseroan terbatas.

Advertising
Advertising

Dia mengingatkan, gugatan perselisihan hasil pemungutan suara (PHPU) yang diatur dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu berbicara ihwal kuantifikasi angka perolehan suara, bukan lagi memenuhi syarat atau tidaknya seorang calon presiden atau wakil presiden.

"Itu jelas salah alamat, salah tempat, dan salah waktu, tiga-tiganya," kata Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan ini.

Baca juga: JK Yakin Jokowi dan Prabowo akan Bertemu Setelah Putusan MK

Timnya juga akan meminta hakim MK menolak perbaikan berkas yang dilakukan tim kuasa hukum Prabowo. Perbaikan berkas ini diserahkan kemarin, Senin, 10 Juni 2019. Menurut Arsul, Bambang Widjojanto cs tak memiliki dasar untuk melakukan perbaikan. Arsul merujuk pada Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 1 dan 2 Tahun 2019 serta UU Pemilu. "Bukannya kami takut dengan materi atau substansi perbaikan, tapi karena memang tidak ada dasarnya," kata dia.

Tim juga akan mempertanyakan tim kuasa hukum Jokowi adalah status Bambang Widjojanto sebagai Ketua Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan bidang Pencegahan Korupsi, tim bentukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Menurut Arsul, advokat yang menjadi pejabat publik atau pejabat negara tak boleh menjalankan tugasnya sebagai advokat.

Dia merujuk pada UU Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat. "Dia harus nonaktif. Tidak bisa, cuti itu tidak bisa, harus mundur. Itu kemungkinan akan kami pertanyakan juga," ujar Arsul.

Berita terkait

MK Besok Mulai Sidangkan Sengketa Pileg, Ini Agenda Lengkapnya

2 jam lalu

MK Besok Mulai Sidangkan Sengketa Pileg, Ini Agenda Lengkapnya

MK akan kembali menjadi pusat perhatian saat memulai sidang Sengketa Pileg 2024. Besok mulai digelar, berikut adalah agenda lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

2 jam lalu

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

Anies Baswedan membeberkan rencananya setelah gugatan kubunya ditolak Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Sengketa Pileg Mulai Pekan Depan, KPU Siapkan Ini

1 hari lalu

MK Gelar Sidang Sengketa Pileg Mulai Pekan Depan, KPU Siapkan Ini

Terdapat 16 partai politik yang mendaftarkan diri dalam sengketa Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

PPP Jadi Partai Terbanyak yang Gugat Sengketa Pileg ke MK

2 hari lalu

PPP Jadi Partai Terbanyak yang Gugat Sengketa Pileg ke MK

Salah satu yang diajukan PPP adalah perkara nomor 46-01-17-16/PHPU.DPR-DPRD-XXII/2024 tentang sengketa hasil pemilihan DPRD Kota Serang, Banten.

Baca Selengkapnya

MK Siapkan Dokter hingga Tukang Pijat untuk Hakim Konstitusi

2 hari lalu

MK Siapkan Dokter hingga Tukang Pijat untuk Hakim Konstitusi

MK akan menangani ratusan perkara sengketa Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

DPR Sebut Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu, Apa Alasannya?

2 hari lalu

DPR Sebut Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu, Apa Alasannya?

Komisi II DPR telah mengusulkan revisi UU Pemilu dan UU Pilkada sejak awal masa bakti 2019.

Baca Selengkapnya

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

2 hari lalu

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

Sejumlah partai politik mengajukan sengketa Pileg ke MK. Partai Nasdem mendaftarkan 20 permohonan.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua KPK Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Berikut Sejumlah Kontroversi Nurul Ghufron

2 hari lalu

Wakil Ketua KPK Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Berikut Sejumlah Kontroversi Nurul Ghufron

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melaporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho, mendapat sorotan publik. Berikut sejumlah kontroversi Nurul Ghufron.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

2 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Sengketa Pileg, Mantan Ketua DPD Irman Gusman Minta Pemungutan Suara Ulang di Sumbar

2 hari lalu

Sengketa Pileg, Mantan Ketua DPD Irman Gusman Minta Pemungutan Suara Ulang di Sumbar

Dalam sengketa Pileg yang diajukan ke MK, Irman Gusman menuntut empat hal. Apa saja?

Baca Selengkapnya