Politikus Gerindra Ini Meyakini Demokrat Masih di Koalisi Prabowo

Jumat, 7 Juni 2019 11:05 WIB

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Ahmad Riza Patria menjawab pertanyaan wartawan di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 29 Maret 2019. TEMPO/Irsyan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria menilai wajar pertemuan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY dan Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Riza tak menganggap bahwa pertemuan itu berarti Partai Demokrat hendak meninggalkan koalisi pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Baca: Demokrat Jelaskan AHY - Ibas ke Jokowi, Megawati, dan Habibie

"Kami tidak menganggap ini (menunjukkan) Demokrat ingin meninggalkan koalisi tidak, sampai hari ini Demokrat tetap di Koalisi Adil Makmur, sampai kami selesai lah," kata Riza kepada Tempo, Jumat, 7 Juni 2019.

Yang dimaksud selesai oleh Riza ialah hingga putusan gugatan sengketa hasil pemilihan presiden 2019 di Mahkamah Konstitusi. Riza menilai Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY adalah orang yang konsisten mengikuti tahapan-tahapan yang ada di pilpres 2019 ini.

"Pak SBY itu orang yang konsisten dan pegang komitmen," ujar Wakil Ketua Komisi Pemerintahan Dewan Perwakilan Rakyat ini.

Dua putra SBY, AHY dan Ibas menemui Jokowi dan Megawati di momen hari pertama Idul Fitri pada Rabu lalu, 5 Juni 2019, ditemani para istri mereka, Annisa Pohan dan Aliya Rajasa. Setelah mendatangi open house Jokowi di Istana Merdeka, mereka ke kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.

Advertising
Advertising

Menurut Riza, pertemuan itu lumrah sebagai silaturahmi di hari raya. Dia menilai silaturahmi AHY dan Ibas itu baik untuk mencairkan hubungan SBY dan Megawati yang renggang selama sepuluh tahun setelah pemilihan presiden 2004.

"Hubungan Pak SBY dan Bu Mega yang selama ini kurang harmonis kan perlu dirajut kembali," kata dia.

Selain itu, Riza berujar, kedua putra SBY sudah memutuskan terjun ke politik sehingga harus intens berkomunikasi dengan pelbagai pihak. Bukan cuma dengan koalisi, tetapi juga oposisi. Dia mengingatkan, dalam partai politik perbedaan adalah sesuatu yang wajar. Di lain waktu, kata dia, bisa saja partai politik yang pernah berseberangan justru bekerja sama.

Baca: Gerindra Klaim Tak Incar Kursi Menteri dan Pimpinan MPR

"AHY dan Ibas ini kan tokoh muda politik. Apalagi AHY sudah keluar dari TNI, fokus di politik, berarti membangun silaturahmi penting," ujarnya.

Berita terkait

KPU Bantah Gugatan Demokrat di Sengketa Pileg Banten: Perolehan Suara Versi Pemohon Tidak Benar

1 jam lalu

KPU Bantah Gugatan Demokrat di Sengketa Pileg Banten: Perolehan Suara Versi Pemohon Tidak Benar

KPU membantah gugatan Partai Demokrat pada perkara Nomor 183-01-14-16/PHPU.DPR-DPRD-XXII/2024 dalam sidang sengketa Pileg

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

1 jam lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Sepakat dengan Luhut, Demokrat Tak Ingin 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

2 jam lalu

Sepakat dengan Luhut, Demokrat Tak Ingin 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat sepakat dengan pesan Luhut Binsar Pandjaitan kepada Presiden terpilih Prabowo untuk tidak membawa orang toxic ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Relawan Tak Menolak Partai Pendukung Anies Gabung ke Pemerintahan Prabowo

4 jam lalu

Relawan Tak Menolak Partai Pendukung Anies Gabung ke Pemerintahan Prabowo

Relawan tak menolak jika partai pendukung Anies-Muhaimin ingin bergabung dengan pemerintahan baru Prabowo - Gibran.

Baca Selengkapnya

Soal Pesan Luhut ke Prabowo, Pengamat Sebut 'Orang Toxic' Bisa Menyasar Siapapun

4 jam lalu

Soal Pesan Luhut ke Prabowo, Pengamat Sebut 'Orang Toxic' Bisa Menyasar Siapapun

Menurut Adi, menteri toxic yang dimaksud Luhut bisa menjadi racun bagi presiden dan merugikan pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Usulan Menteri di Kabinet Prabowo: PAN Siapkan Eko Patrio, Demokrat Utamakan AHY

5 jam lalu

Usulan Menteri di Kabinet Prabowo: PAN Siapkan Eko Patrio, Demokrat Utamakan AHY

Siapa yang bakal mengisi posisi menteri di kabinet Prabowo menjadi perhatian publik. PAN dan Demokrat masing-masing menyebut nama Eko Patrio dan AHY.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

7 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

8 jam lalu

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

Demokrat menilai perlu ada partai yang menjadi oposisi di pemerintahan baru agar terjadi mekanisme checks and balances.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Ada Pihak Klaim Kerja Relawan Ingin Dapat Jabatan: Toxic yang Sesungguhnya

8 jam lalu

Gerindra Ungkap Ada Pihak Klaim Kerja Relawan Ingin Dapat Jabatan: Toxic yang Sesungguhnya

Kata Gerindra soal politik toksik.

Baca Selengkapnya

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

17 jam lalu

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

Muhaimin Iskandar bakal menentukan sikap partainya bergabung atau tidak dalam koalisi Prabowo pada Oktober mendatang.

Baca Selengkapnya