Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto bersama tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi memberikan keterangan pers terkait situasi dan kondisi terkini pasca Pemilu di kediaman Kertanegara 4, Jakarta, Rabu, 8 Mei 2019. Dalam keterangannya tersebut Prabowo menyampaikan bela sungkawa kepada petugas KPPS yang meninggal dalam tugas. TEMPO/M Taufan Rengganis
TEMPO.CO, Jakarta-Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, menyatakan sikapnya mengenai hasil pemilu 2019 yang ia nilai curang. “Sikap saya adalah akan menolak hasil pemilu yang curang,” ujar Prabowo dalam pidatonya dalam acara pemaparan kecurangan pemilu oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi di Hote Grand Sahid, Selasa, 14 Mei 2019.
Prabowo beralasan ia dan Sandiaga Uno tidak mengejar ambisi pribadi. Prabowo bahkan mengaku sebetulnya sudah ingin beristirahat. Namun keinginan untuk istirahat dari ingar bingar politik itu hilang setelah berkeliling dan bertemu masyarakat Indonesia.
Prabowo mengklaim setelah melihat realitas rakyat. Setelah ia mengerti, harapan mereka yakni berharap Indonesia menjadi negara yang adil. “Dan itu jadi bagian diri saya. Oleh karena itu saya tidak mungkin meninggalkan rakyat Indonesia, saya akan timbul dan tenggelam bersama rakyat Indonesia,” ujarnya.
Prabowo bersama BPN membeberkan data-data kecurangan pemilu 2019. Acara ini dihadiri oleh Prabowo, Sandiaga, Ketua BPN Djoko Santoso, Wakil Ketua Partai Gerindra Fadli Zon, Juru Bicara BPN Dahnil Anzar dan lain-lain. Relawan pun memenuhi arena acara di aula Hotel Grand Sahid.
Pada acara ini mereka memaparkan sedikitnya enam bukti kecurangan. Di antaranya Kartu Keluarga di beberapa tempat mereka nilai manipulatif. Selain itu juga jumlah pemilih tetap yang bermasalah. Contohnya, menurut mereka, suara pemilih di Jawa Timur sebanyak 7.644.025 orang dengan 5,3 juta orang invalid dan 2,2 juta pemilih ganda.
BPN juga menuding Situng KPU tidak netral karena sistemnya tidak realtime. Masalah lain yang dipersoalkan BPN ialah hasil C1 dinilai manipulatif. Karena tabel dalam tiap-tiap gambar tidak rapih, sehingga dicurigai hasil manipulasi.