Kubu Jokowi Usung Puan Ketua DPR, Demokrat: Politik Kekuasaan

Selasa, 14 Mei 2019 12:24 WIB

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri selesai mencoblos di bilik suara bersama kedua anaknya, Prananda Prabowo dan Puan Maharani di TPS 62 Kebagusan. Dewi Nurita/TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Partai koalisi pengusung Joko Widodo atau Jokowi menggadang-gadang Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Puan Maharni menjadi Ketua DPR. Partai Demokrat enggan berkomentar soal kapasitas Puan untuk mengisi posisi tersebut.

Baca: Koalisi Jokowi Satu Suara Kursi Ketua DPR untuk Puan Maharani

Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan saat ini politik sudah tidak lagi melihat sosok yang layak atau tidak layak dan pantas atau tidak pantas. "Politik kita sekarang adalah politik kekuasaan, siapa yang berkuasa dia berhak apa saja. Memang siapa bisa menolak?," ujar Ferdinand saat dihubungi Tempo pada Selasa, 14 Mei 2019.

Untuk mengembalikan sistem demokrasi yang sehat, kata Ferdinand, maka dia menilai perlu ada revisi aturan UU MD3 agar yang menjabat pos pimpinan sesuai dengan kapasitas dan kompetensi. "Bukan hanya UU MD3 (yang perlu direvisi), tapi juga UU terkait pelaksanaan Pilkada, Pemilu dan UU pemerintahan Daerah," ujar Ferdinand.

Berdasarkan UU MD3 yang berlaku saat ini, diatur dalam Pasal 427D bahwa susunan dan mekanisme penetapan pimpinan DPR, berdasarkan urutan perolehan kursi terbanyak di DPR.

Ketua DPR ialah anggota DPR yang berasal dari partai politik yang memperoleh kursi terbanyak pertama di DPR. Sementara wakilnya ialah anggota DPR yang berasal dari partai politik yang memperoleh kursi terbanyak kedua, ketiga, keempat, dan kelima. Berdasarkan hitung cepat lembaga survei, PDIP memang menempati posisi teratas sebagai partai dengan suara terbanyak di pemilu 2019.

Sebagai partai pemenang, PDIP pun telah menyiapkan kadernya mengisi kursi Ketua DPR RI. Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ahmad Basarah mengakui bahwa Puan Maharani, adalah kader yang paling berpeluang menjadi Ketua DPR RI.

"Puan Maharani memang kader yang paling berpeluang. Sesuai kententuan UU MD3, parpol pemenang pileg 2019 berhak menugaskan kadernya untuk menjadi Ketua DPR RI," ujar Basarah saat dihubungi wartawan pada Senin malam, 13 Mei 2019.

Basarah menyebut, Puan memiliki kapasitas menjadi Ketua DPR RI karena berbagai pengalamannya di dunia politik. Selain berpengalaman sebagai Menko PMK RI 2014-2019, ujar Basarah, Puan juga pernah menjabat Ketua Fraksi PDIP 2009-2014 dan sudah tiga periode menjadi pengurus DPP PDIP.

Simak juga: PDIP: Puan Maharani Memang Paling Berpeluang Jadi Ketua DPR RI

"Puan juga memiliki legitimasi yang kuat untuk duduk sebagai Ketua DPR RI karena perolehan suara Puan dalam Pileh 2019 ini memecahkan rekor perolehan tertinggi yaitu di atas 420 ribu suara," ujar Basarah.

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

2 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

6 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

7 jam lalu

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

10 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

11 jam lalu

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

12 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

22 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

23 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

23 jam lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya