Prabowo Klaim Raih 62 Persen, Demokrat: Jokowi Saja Tak Mungkin

Sabtu, 11 Mei 2019 07:43 WIB

Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat pada Selasa, 14 Agustus 2018. TEMPO/Andita Rahma

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon menyebut siapa pun pasangan calon yang menang di pemilihan presiden 2019 ini tak akan mencapai suara di atas 60 persen. Hal ini disampaikan Jansen sekaligus menjelaskan kritik Demokrat terhadap apa yang mereka sebut sebagai setan gundul di koalisi pasangan calon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Baca juga: Politikus Demokrat Jelaskan Setan Gundul yang Dimaksud Andi Arief

"Jangankan Pak Prabowo, Pak Jokowi saja kami katakan tidak mungkin menang di atas 60 persen di pilpres ini," kata Jansen melalui pesan, Jumat, 10 Mei 2019.

Jansen menjelaskan, Jokowi tak mungkin meraih 60 persen suara lantaran banyak masyarakat yang tak puas dengan kinerja pemerintahannya. Dia juga mengungkit perolehan suara Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ketika maju di pilpres 2009.

Jansen menyebut kala itu masyarakat puas dan ingin pemerintahan SBY berlanjut. SBY juga menang di seluruh provinsi di Pulau Jawa. Namun, perolehan suara nasionalnya hanya 60,80 persen. Angka itu, kata Jansen, menjadi rekor kemenangan pilpres di Indonesia hingga saat ini. "Jadi berdasarkan analisis di atas tidak mungkin kami katakan akan ada capres yang menang di atas 60 persen, apalagi 62 persen."

Advertising
Advertising

Jansen berujar itulah alasan Demokrat mengkritik pihak yang menyuplai angka tersebut kepada Prabowo. Ketua Umum Partai Gerindra itu sebelumnya mendeklarasikan kemenangan dengan klaim meraih 62 persen suara berdasarkan hasil perhitungan manual atau real count yang dilakukan tim dan relawannya. Namun, tim Prabowo tak pernah membuka secara jelas bagaimana angka tersebut diperoleh.

"Kami mengkritik setan gundul yang memberikan masukan itu ke Pak Prabowo, karena menurut kami sumber angka dan informasinya itu tidak jelas yang berakibat Pak Prabowo menjadi sesat karena masukan itu," kata Jansen.

Istilah setan gundul pertama kali dilontarkan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief. Andi menyebut ada elemen setan gundul yang muncul dalam perjalanan koalisi pengusung Prabowo-Sandiaga Uno. Menurut dia, setan gundul ini tak rasional dan mendominasi koalisi.

"Cilakanya Pak Prabowo mensubordinasikan dirinya. Setan gundul ini yang memasok kesesatan menang 62 persen," kata Andi Arief lewat akun Twitternya pada Senin, 6 Mei 2019.

Berita terkait

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

35 menit lalu

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

1 jam lalu

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

2 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

3 jam lalu

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

4 jam lalu

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

6 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

7 jam lalu

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

8 jam lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

8 jam lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

9 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya