TKN Menilai Demo Kivlan Zen Menunjukkan Mental Tidak Siap Kalah
Reporter
Fikri Arigi
Editor
Tulus Wijanarko
Kamis, 9 Mei 2019 10:49 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, menilai unjuk rasa yang akan dilakukan Kivlan Zen hari ini, Kamis, 9/05, menunjukkan mental yang tidak siap kalah. Mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat berpangkat Mayjen (Purn) itu akan mengerahkan massa ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu).
Baca juga: Dilaporkan Makar, Kivlan Zen Tunjuk Eggy Sudjana Jadi Pengacara
Menurut Ace, karena tidak siap kalah itulah maka Kivlan Zen dan beberapa tokoh pendukung pasangan calon 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno melakukan segala cara (untuk menang). “Termasuk demonstrasi ke KPU dan Bawaslu agar Pak Jokowi dikualifikasi," ujar dia dalam keterangan tertulis, Kamis 9 Mei 2019.
Ace mengatakan aksi yang dilakukan Kivlan dkk merupakan anomali. Karena mereka telah mendeligitimasi KPU dan Bawaslu, namun meminta dua lembaga itu untuk mendiskualifikasi Jokowi.
Aksi yang digelar Kivlan ini, kata dia, mengkonfirmasi skenario 02, bahwa menjelang 22 Mei, mereka akan meminta Bawaslu mendiskualifikasi 01 Jokowi - Ma'ruf. Alasan yang dipakai karena telah terjadi kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan massif (TSM). "Ini jelas akal bulus yang tidak punya pijakan objektif, karena kecurangan TSM yang mereka tuduhkan hanya ilusi tanpa fakta.”
Infografis: Dua Tim Purnawirawan TNI Hadang Prabowo di Pilpres 2019
Kivlan Zen hari ini menggelar unjuk rasa di di Kantor Badan Pengawas Pemilu Bawaslu dan KPU. Tujuan unjuk rasa itu adalah menuntut penyelenggara pemilu mendiskualifikasi pasangan calon nomor 01 Joko Widodo alias Jokowi - Ma'ruf. "Siapa pun yang menghalangi kita lawan,” kata Kivlan Zen dalam sebuah konperensi pers di Jakarta, Ahad, 5/5.
Konperensi tersebut juga dihadiri oleh Mantan Menteri Dalam Negeri Letjen TNI (Purn) Syarwan Hamid, Politikus Partai Gerindra Permadi, dan Politikus Partai Amanat Nasional Eggi Sudjana.