Pengamat Politik Sebut Pernyataan Setan Gundul Andi Arief Vulgar

Reporter

Andita Rahma

Selasa, 7 Mei 2019 09:03 WIB

Wakil Sekretaris Partai Demokrat, Andi Arief saat mendatangi Kantor BNN Jakarta, Rabu, 6 Maret 2019. Andi positif menggunakan Sabu setelah ditangkap di kamar hotel Peninsula hari Ahad, 3 Maret lalu. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno menilai cuitan politikus Demokrat Andi Arief yang menyebut 'setan gundul' sebagai pemberi informasi sesat bagi calon presiden Prabowo sebagai pernyataan yang vulgar. "Artinya, ada kekuatan cukup determinan di luar partai yang mendominasi koalisi," ujar Adi saat dihubungi, Selasa, 7 Mei 2019.

Menurut dia, ada unsur lain di luar partai pengusung Prabowo - Sandiaga Uno yang memiliki kewenangan melampui elit pendukung koalisi itu. Selain itu, pernyataan Andi Arief sekedar mengkonfirmasi bahwa ruang ganti koalisi internal Prabowo - Sandiaga mulai tak harmonis. "Sebelumnya koalisi 02 terlihat mulai retak karena sudah ada beberapa elit partai yang mulai tidak sejalan, bahkan bermanuver."

Baca: Politikus Demokrat Jelaskan Setan Gundul yang Dimaksud Andi Arief ...

Ia melihat gagasan antar elit dalam koalisi Prabowo - Sandiaga mulai tak sama. "Koalisi boleh tetap, tapi suasana hati di dalam mulai masing-masing."

Melalui akun Twitter-nya, Andi Arief menyebut adanya setan gundul yang memberi informasi sesat soal kemenangan 62 persen suara Pemilu untuk Prabowo. "Setan Gundul ini yang memasok kesesatan menang 62 persen," cuit Andi Arief lewat akun twitter-nya @AndiArief__ pada Senin, 6 Mei 2019.

Baca: Sandiaga Tak Tahu Siapa Setan Gundul dalam Cuitan Andi Arief

Andi Arief menyatakan bahwa Demokrat hanya ingin melanjutkan koalisi dengan Gerindra, PAN, PKS, Partai Berkarya, dan rakyat. Namun, ia juga mengancam. "Jika Pak Prabowo lebih memilih mensubordinasikan koalisi dengan kelompok setan gundul, Partai Demokrat akan memilih jalan sendiri yang tidak khianati rakyat," cuit Andi Arief.

Advertising
Advertising

Menurut Andi, selama ini elemen setan gundul yang tidak rasional itu, mendominasi di koalisi mereka. "Dan cilakanya Pak Prabowo mensubordinasikan dirinya. Setan Gundul ini yang memasok kesesatan menang 62 persen," cuit Andi Arief.


ANDITA RAHMA | DEWI NURITA

Berita terkait

Soal Dana Makan Siang Gratis, Prabowo Bicara Pengurangan Anggaran Program Tak Penting

2 jam lalu

Soal Dana Makan Siang Gratis, Prabowo Bicara Pengurangan Anggaran Program Tak Penting

Refocusing anggaran, kata Prabowo, merupakan salah satu strategi yang akan dilakukan agar dapat merealisasikan programnya.

Baca Selengkapnya

Setelah Sebut Orang Toxic, Luhut Kini Sarankan Prabowo Pilih Menteri dengan Rekam Jejak Bagus

2 jam lalu

Setelah Sebut Orang Toxic, Luhut Kini Sarankan Prabowo Pilih Menteri dengan Rekam Jejak Bagus

Setelah minta Prabowo tidak membawa orang 'toxic' atau bermasalah ke dalam kabinetnya, Luhut menyinggung soal track record calon anggota kabinet.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Modal Utama Membangun IKN dari Dalam Negeri, Beda Strategi dengan Jokowi?

3 jam lalu

Prabowo Sebut Modal Utama Membangun IKN dari Dalam Negeri, Beda Strategi dengan Jokowi?

Presiden terpilih Prabowo menilai modal utama untuk memindahkan dan membangun IKN harus dari sumber daya yang ada di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bantah Disebut Bakal Turunkan Kualitas Demokrasi Indonesia

3 jam lalu

Prabowo Bantah Disebut Bakal Turunkan Kualitas Demokrasi Indonesia

Prabowo menyebut, dirinya sudah mengikuti empat kali kontestasi Pemilu, namun baru kali ini dia menang.

Baca Selengkapnya

4 Alasan Komisi II DPR Sebut Sistem Pemilu Harus Dievaluasi

4 jam lalu

4 Alasan Komisi II DPR Sebut Sistem Pemilu Harus Dievaluasi

KPU menyatakan siap memberikan masukan perihal revisi Undang-Undang Pemilu.

Baca Selengkapnya

Ketua Baleg Sebut DPR Tidak Akan Batasi Jumlah Kementerian, Asalkan...

15 jam lalu

Ketua Baleg Sebut DPR Tidak Akan Batasi Jumlah Kementerian, Asalkan...

DPR RI membahas revisi UU Kementerian Negara di tengah kabar presiden terpilih Prabowo Subianto ingin menambah jumlah menteri di kabinetnya mendatang.

Baca Selengkapnya

Alasan Bey Triadi Machmudin Tolak Pinangan Demokrat Maju di Pilkada Jabar 2024

15 jam lalu

Alasan Bey Triadi Machmudin Tolak Pinangan Demokrat Maju di Pilkada Jabar 2024

Partai Demokrat menilai Bey Triadi Machmudin sebagai figur potensial untuk Pilkada Jabar 2024.

Baca Selengkapnya

Safari Politik ke Gerindra, PKS Sodorkan Dua Nama untuk Pilkada Kabupaten Bogor

18 jam lalu

Safari Politik ke Gerindra, PKS Sodorkan Dua Nama untuk Pilkada Kabupaten Bogor

Partai Gerindra Kabupaten Bogor membuka pintu koalisi dengan partai politik lain di Pilkada 2024, termasuk dengan PKS.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Kementerian Negara, Ketua Baleg Sebut Tak Mungkin Presiden Minta Pendapat DPR Membentuk Kabinet

20 jam lalu

Revisi UU Kementerian Negara, Ketua Baleg Sebut Tak Mungkin Presiden Minta Pendapat DPR Membentuk Kabinet

Ketua Baleg Supratman Andi Agtas mengatakan tak mungkin presiden membentuk kabinet atas persetujuan DPR saat membahas revisi UU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

20 jam lalu

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

Prabowo mengatakan Indonesia bisa dengan mudah mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam 2-3 tahun mendatang.

Baca Selengkapnya