Viral Skenario Kemenangan Prabowo, BPN Ungkap yang Sebenarnya

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 3 Mei 2019 16:51 WIB

Wakil Ketua Komisi II DPR, Ahmad Riza Patria. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga, Ahmad Riza Patria membantah tiga skenario kemenangan koalisi Indonesia Adil dan Makmur yang belakangan viral di media sosial.

Baca juga: Besok, Prabowo Bakal Jenguk Ani Yudhoyono

"Tidak ada skenario seperti itu," ujar Riza saat ditemui di kantor KPU RI, Jakarta pada Jumat, 3 Mei 2019.

Dalam gambar yang beredar di media sosial, tersebut dijelaskan ada tiga tahapan yang akan ditempuh kubu Prabowo - Sandiaga untuk meraih kemenangan. Tahap pertama meliputi upaya-upaya menjelang penetapan Presiden dan Wakil Presiden terpilih pada 22 Mei mendatang.

Pada tahap ini, dalam skenario itu tertulis, kubu Prabowo akan membuat gugatan yang diarahkan ke Bawaslu, seperti tuntutan agar paslon 01 didiskualifikasi dan juga akan menginstruksikan gerakan aksi masa di 22 provinsi. Termasuk aksi pendudukan KPU pada 20 Mei mendatang.

Advertising
Advertising

Berlanjut ke tahap kedua. Dalam gambar yang beredar, disebutkan upaya-upaya yang akan dilakukan dari 22 Mei hingga Juli 2019. Pada tahap ini, BPN akan mulai melakukan mobilisasi umat untuk menjalankan people power.

Berlanjut pada tahap ketiga yaitu mendelegitimasi kemenangan pasangan 01. Gerakan ini dilakukan pada 1 Agustus-Oktober 2019. Dalam tahap ini mereka akan menggunakan MPR melalui Pasal 6A Ayat (3) UUD 1945 agar pasangan petahana digugurkan.

Riza membantah bahwa skenario itu yang disiapkan oleh kubunya. Riza menjelaskan, justru memiliki tiga skenario lain. Pertama, ujar dia, mengumpulkan C1 di seluruh pelosok negeri yang disebut sudah dilakukan dan terkumpul 100 persen. Skenario kedua, mengawal hadir dalam setiap proses rekapitulasi mulai dari pencoblosan waktu, PPK sampai ke tingkat pusat.

Baca juga: AHY Bertemu Jokowi, Gerindra Optimistis Koalisi Prabowo Solid

Skenario ketiga, BPN mengumpulkan berbagai informasi serta bentuk kecurangan-kecurangan yang ada, dan diteruskan ke KPU dan Bawaslu.

"Kami ingin Pemilu ini berlangsung luber, jurdil, aman dan damai. Jadi, saya kira enggak ada sekenario di luar itu," ujar dia.

Riza juga membantah bahwa kubu Prabowo berupaya melakukan mobilisasi untuk mendeligitimasi penyelenggara pemilu. "Masyarakat dan umat yang berbondong-bondong memberikan dukungan dengan sepenuh hati pada Prabowo-Sandi. Kami tidak pernah memberikan uang, menyiapkan bus transportasi, tidak pernah memberikan konsumsi, tidak pernah," ujar dia.

Berita terkait

NasDem dan PKB Bilang Begini soal Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo

22 menit lalu

NasDem dan PKB Bilang Begini soal Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo

NasDem dan PKB angkat bicara soal jatah kursi menteri jika kelak jadi bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. Apa kata mereka?

Baca Selengkapnya

Prabowo Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Dinyanyikan Lagu Ksatria Kusuma Bangsa oleh Prajurit

56 menit lalu

Prabowo Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Dinyanyikan Lagu Ksatria Kusuma Bangsa oleh Prajurit

Sekitar 11 prajurit Kopassus mempersembahkan lagu Ksatria Kusuma Bangsa untuk Prabowo, yang merupakan Danjen Kopassus ke-15. L

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Pengamat: Sampai Kiamat Sulit Disatukan

1 jam lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Pengamat: Sampai Kiamat Sulit Disatukan

Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, mengatakan bahwa PKS adalah musuh bebuyutan Partai Gelora.

Baca Selengkapnya

PKB Klaim Tak Minta Jatah Kursi Menteri Jika Gabung Pemerintahan Prabowo

2 jam lalu

PKB Klaim Tak Minta Jatah Kursi Menteri Jika Gabung Pemerintahan Prabowo

PKB mengklaim tak minta jatah kursi menteri jika kelak bergabung dengan pemerintahan Prabowo. Soal menteri, kata PKB adalah hak prerogatif presiden.

Baca Selengkapnya

PPP Akui Rencana Pertemuan dengan Prabowo dalam Waktu Dekat

2 jam lalu

PPP Akui Rencana Pertemuan dengan Prabowo dalam Waktu Dekat

PPP mengkonfirmasi pihaknya akan menemui Prabowo Subianto usai pilpres 2024 selesai. Namun PPP menegaskan arah politiknya akan dibahas dalam Rapimnas.

Baca Selengkapnya

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

2 jam lalu

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

Keberadaan partai oposisi sangat penting untuk memberikan pengawasan dan mengontrol jalannya pemerintahan. Ini pendapat dosen filsafat UGM.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu

6 jam lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu

Waketum Partai Gelora Fahri meminta PKS mempertimbangkan dengan matang keputusan bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Kubu Prabowo, PKB Ogah Ikut-ikutan

17 jam lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Kubu Prabowo, PKB Ogah Ikut-ikutan

Aboe Bakar mengatakan PKS ingin berbuat sesuatu bagi bangsa Indonesia setelah dua periode atau 10 tahun berada di luar pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

18 jam lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

20 jam lalu

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

Jokowi mempertemukan Prabowo dengan calon PM Singapura yang akan dilantik Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya