Kiyai Kampung dan Warga NU Bangka Belitung Tolak Ijtima Ulama III

Jumat, 3 Mei 2019 10:51 WIB

Para kiyai dan warga Nahdatul Ulama Bangka Belitung dalam acara Zikir Doa dan Pernyataan Sikap Kiyai Kampung Bangka Belituung di Pondok Pesantren Hidayatusalikin, Babel, Kamis, 2 Mei 2019. Tempo/Servio Maranda

TEMPO.CO, Jakarta - Pangkalpinang - Kiyai kampung dan warga Nahdlatul Ulama di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendeklarasikan sikap ijtihad menolak hasil Ijtima Ulama III yang membahas dugaan kecurangan yang terjadi dalam pilpres 2019. “Ijtima ulama III ditolak karena sarat politis dan berpotensi memecah belah umat islam,” kata Ketua Pondok Pesantren Hidayatussalikin Kiyai Haji Jakfar Siddiq, Kamis, 2/05, di Pondok Pesantren Hidayatusalikin, Bangka Belitung.

Baca juga: TKN: Ijtima Ulama III, Politik Ugal-ugalan yang Sesatkan Umat

"Kami menghimbau umat Islam dan warga negara Indonesia agar waspada terhadap manuver-manuver politik praktis yang akhirnya memecah belah umat," ujar Kiyai Haji Jakfar Siddiq usai acara Zikir Doa dan Pernyataan Sikap Kiyai Kampung Bangka Belitung di Pondok Pesantren Hidayatusalikin.

Ijtima Ulama III dilangsungkan di Hotel Lorin, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu, 1 Mei 2019. Ijtima ulama pro-calon presiden Prabowo Subianto ini menelurkan lima poin utama yang dibacakan di akhir musyawarah oleh Ketua Dewan Pengarah Ijtima Ulama III, Yusuf Martak.

Pada poin kedua, Ijtima Ulama III merekomendasikan agar Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno mulai bergerak. "Mendorong dan meminta kepada Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi untuk mengajukan keberatan, melalui mekanisme legal prosedural tentang terjadinya kecurangan dan kejahatan yang terstuktur, sistematis dan masif," kata Yusuf di lokasi.

Advertising
Advertising

KH Jakfar mengatakan warga NU mempertanyakan pertemuan Itjima Ulama itu. "Manuver politik itu bisa manis-manis atas nama Ijtima Ulama, atau atas nama kepentingan umat Islam. Masyarakat wajib menjaga persatuan bangsa dan NKRI, itu nomor satu.”

Dia mengajak umat Islam dan masyarakat bersama-sama mendukung dan mengawal KPU agar berlaku jujur, adil, netral dan tidak terpengaruh pihak manapun. "Masyarakat agar senantiasi menjaga persatuan dan kesatuan NKRI, karena Itjima Ulama berpotensi memecah belah.”

Menurut KH Jakfar istilah Ijtima Ulama sudah disalahgunakan untuk kepentingan politik praktis, terutama terkait Pilpres 2019. Padahal, sebenarnya Ijtima Ulama itu istilah yang sangat kultural. Istilah ini dipakai dalam kegiatan rutin MUI guna membahas masalah-masalah hukum Islam, dinamika sosial keumatan. “MUI salah satu tugasnya melindungi umat.”

Ijtima ulama yang benar, kata Jakfar Siddiq, diselenggarakan secara rutin untuk membahas hukum Islam dan masalah sosial keagamaan. Dan jika agenda yang dibahas adalah dugaan kecurangan pemilu 2019, kata dia, alangkah baiknya dilakukan lewat kanal demokrasi dan hukum yang sudah ada.

Dia mengingatkan saat ini tahapan pelaksanaan pemilu belum selesai. Maka, kalau pelanggaran dan kecurangan pemilu, terdapat mekanisme hukum yang harus dipatuhi. “Membahas kecurangan pemilu itu sudah ada wadah resminya sesuai konstitusi seperti Bawaslu, penegak hukum TNI-POLRI dan MK," ujar dia.

SERVIO MARANDA (Pangkalpinang)

Berita terkait

Bachtiar Nasir Duga Jadi Tersangka Karena Ikut di Itjima Ulama 3

8 Mei 2019

Bachtiar Nasir Duga Jadi Tersangka Karena Ikut di Itjima Ulama 3

Bachtiar Nasir menilai penetapan status tersangka dirinya bermuatan politis.

Baca Selengkapnya

Pramono Anung Nilai Hasil Ijtima Ulama III Berlebihan

3 Mei 2019

Pramono Anung Nilai Hasil Ijtima Ulama III Berlebihan

Pramono Anung menilai hasil Ijtima Ulama III yang meminta diskualifikasi terhadap Jokowi - Ma'ruf di Pilpres 2019 terlalu berlebihan.

Baca Selengkapnya

MUI Nyatakan Tak Terkait dengan Ijtima Ulama III

3 Mei 2019

MUI Nyatakan Tak Terkait dengan Ijtima Ulama III

Jika ada pengurus MUI yang mengikuti Ijtima Ulama III, maka kehadirannya dianggap tidak mewakili institusi MUI, tetapi atas nama pribadi.

Baca Selengkapnya

MUI: Jangan Delegitimasi Lambang Negara

3 Mei 2019

MUI: Jangan Delegitimasi Lambang Negara

Sekretairs Komisi Fatwa MUI Asrorun Niam Sholeh meminta setiap pihak menghormati lembaga negara dan tidak mendelegitimasinya

Baca Selengkapnya

Setara Institute Anggap Hasil Ijtima Ulama III Tak Perlu Dipatuhi

3 Mei 2019

Setara Institute Anggap Hasil Ijtima Ulama III Tak Perlu Dipatuhi

Keputusan Ijtima Ulama III dinilai lebih menyerupai provokasi elit kepada publik untuk melakukan perlawanan terhadap kinerja penyelenggara pemilu.

Baca Selengkapnya

Bawaslu Minta Ijtima Ulama Laporkan Dugaan Kecurangan Pemilu

3 Mei 2019

Bawaslu Minta Ijtima Ulama Laporkan Dugaan Kecurangan Pemilu

Ijtima Ulama merekomendasikan agar BPN Prabowo mengajukan keberatan atas kecurangan pemilu yang dianggap terstruktur, sistematis, dan masif.

Baca Selengkapnya

Moeldoko: Saya Harus Tegas, Ini Negara Hukum Bukan Negara Ijtima

2 Mei 2019

Moeldoko: Saya Harus Tegas, Ini Negara Hukum Bukan Negara Ijtima

Moeldoko meminta agar masyarakat menempuh jalur hukum.

Baca Selengkapnya

Tanggapi Ijtima Ulama III, Jaringan Ulama Muda: Kami Dukung KPU

2 Mei 2019

Tanggapi Ijtima Ulama III, Jaringan Ulama Muda: Kami Dukung KPU

Menanggapi Ijtima Ulama III kubu Prabowo, Jaringan Ulama Muda Nusantara menyatakan dukungannya kepada KPU sebagai penyelenggara pemilu.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Soal Rekomendasi Ijtima Ulama III: Tanya ke Ahli Hukum

2 Mei 2019

Sandiaga Soal Rekomendasi Ijtima Ulama III: Tanya ke Ahli Hukum

Sandiaga Uno enggan banyak berkomentar soal hasil rekomendasi Ijtima Ulama III.

Baca Selengkapnya

Muhammadiyah Minta Ijtima Ulama III ke MK Jika Temukan Kecurangan

2 Mei 2019

Muhammadiyah Minta Ijtima Ulama III ke MK Jika Temukan Kecurangan

Muhammadiyah meminta Ijtima Ulama III ke MK jika ingin adukan sengketa Pemilu 2019

Baca Selengkapnya