Datang ke Ijtima Ulama, Prabowo: Cukup Komprehensif dan Tegas

Reporter

Egi Adyatama

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 2 Mei 2019 08:13 WIB

Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto (dua dari kanan), menghadiri Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional ke-3 di Hotel Lorin, Sentul, Bogor, Rabu, 1 Mei 2019. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto enggan berkomentar banyak saat menyambangi Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional 3, yang digelar di Hotel Lorin, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu, 1 Mei 2019. Ia hanya mengeluarkan sedikit komentar saat melenggang pulang dari lokasi acara.

Baca juga: Ijtima Ulama Pendukung Prabowo Bahas Diskualifikasi Jokowi-Ma'ruf

"Saya kira cukup komprehensif dan tegas, terima kasih," kata Prabowo singkat.

Prabowo memang hadir terlambat di lokasi ijtima. Awalnya ia dijadwalkan hadir sekitar pukul 15.30 WIB. Namun ia baru tiba pukul 16.20 WIB. Seperti diketahui, sebelumnya Prabowo menyampaikan orasi kebangsaan di acara Hari Buruh yang digelar Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia di Istora Senayan, Jakarta Pusat.

Tiba di Hotel Lorin, Prabowo masuk ke lokasi acara Ijtima Ulama III yang berlangsung tertutup.

Advertising
Advertising

Saat tiba, Prabowo didampingi sejumlah tokoh pendukungnya, seperti Dewan Penasehat Partai Amanat Nasional Amien Rais, Wakil Ketua Partai Gerindra Fadli Zon, dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman. Meski begitu, mereka tak keluar dari lokasi Ijtima secara bersamaan.

Ijtima Ulama ketiga ini sendiri menghasilkan lima poin utama. Mereka menyepakati kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif trlah dilakukan oleh kubu pasangan calon Joko Widodo - Ma'ruf Amin, di Pemilihan Presiden 2019.

Baca juga: Prabowo Hadiri Ijtima Ulama Ketiga di Bogor

Mereka juga mendorong agar Badan Pengawas Pemilu memutus salah paslon tersebut dan mendiskualifikasi mereka. Selain itu, ijtima juga merekomendasikan agar masyarakat tetap teguh menjaga perjuangan membela kebenaran yang mereka percayai.

Bahkan poin kelima Ijtima Ulama ini memutuskan bahwa perjuangan melawan kecurangan, kejahatan, serta ketidakadilan adalah bentuk amar Ma'ruf dan nahi mungkar konstitusional dan sah secara hukum.

Berita terkait

Kata Gibran Soal Persentase Komposisi Susunan Menteri di Kabinet Prabowo

8 menit lalu

Kata Gibran Soal Persentase Komposisi Susunan Menteri di Kabinet Prabowo

Sejumlah partai di luar koalisi pengusung Prabowo-Gibran telah menyatakan akan bergabung dengan pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Kata Presiden PKS Saal Penolakan dari Partai Gelora untuk Masuk Koalisi Prabowo

3 jam lalu

Kata Presiden PKS Saal Penolakan dari Partai Gelora untuk Masuk Koalisi Prabowo

Presiden PKS Ahmad Syaikhu menanggapi penolakan dari Partai Gelora untuk bergabung ke koalisi Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

6 jam lalu

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

Anies Baswedan menanggapi soal kemungkinan dirinya bergabung dengan kubu Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Begini Respons Gibran soal Peluang PKS Gabung ke Koalisi Prabowo

7 jam lalu

Begini Respons Gibran soal Peluang PKS Gabung ke Koalisi Prabowo

Gibran Rakabuming Raka memberikan respons soal peluang bergabungnya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan koalisi pemerintahan

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Bilang Begini soal Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo

8 jam lalu

NasDem dan PKB Bilang Begini soal Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo

NasDem dan PKB angkat bicara soal jatah kursi menteri jika kelak jadi bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. Apa kata mereka?

Baca Selengkapnya

Prabowo Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Dinyanyikan Lagu Ksatria Kusuma Bangsa oleh Prajurit

9 jam lalu

Prabowo Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Dinyanyikan Lagu Ksatria Kusuma Bangsa oleh Prajurit

Sekitar 11 prajurit Kopassus mempersembahkan lagu Ksatria Kusuma Bangsa untuk Prabowo, yang merupakan Danjen Kopassus ke-15. L

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Pengamat: Sampai Kiamat Sulit Disatukan

9 jam lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Pengamat: Sampai Kiamat Sulit Disatukan

Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, mengatakan bahwa PKS adalah musuh bebuyutan Partai Gelora.

Baca Selengkapnya

PKB Klaim Tak Minta Jatah Kursi Menteri Jika Gabung Pemerintahan Prabowo

10 jam lalu

PKB Klaim Tak Minta Jatah Kursi Menteri Jika Gabung Pemerintahan Prabowo

PKB mengklaim tak minta jatah kursi menteri jika kelak bergabung dengan pemerintahan Prabowo. Soal menteri, kata PKB adalah hak prerogatif presiden.

Baca Selengkapnya

PPP Akui Rencana Pertemuan dengan Prabowo dalam Waktu Dekat

10 jam lalu

PPP Akui Rencana Pertemuan dengan Prabowo dalam Waktu Dekat

PPP mengkonfirmasi pihaknya akan menemui Prabowo Subianto usai pilpres 2024 selesai. Namun PPP menegaskan arah politiknya akan dibahas dalam Rapimnas.

Baca Selengkapnya

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

11 jam lalu

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

Keberadaan partai oposisi sangat penting untuk memberikan pengawasan dan mengontrol jalannya pemerintahan. Ini pendapat dosen filsafat UGM.

Baca Selengkapnya