Prabowo Menuding Media Massa Ikut Merusak Demokrasi

Reporter

Friski Riana

Rabu, 1 Mei 2019 16:59 WIB

Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto berorasi di depan pendukungnya dalam acara Syukur Kemenangan Indonesia di Kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta, Jumat, 19 April 2019. Dalam acara ini, Sandiaga Uno tidak hadir karena sedang sakit. TEMPO/Melgi Anggia

TEMPO.CO, Jakarta-Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, menuding media-media di Indonesia ikut merusak demokrasi. Tudingan itu disampaikan saat berorasi di peringatan Hari Buruh di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Rabu, 1 Mei 2019. "Hei media-media, kau ikut merusak demokrasi di Indonesia," kata Prabowo.

Tudingan bermula ketika Prabowo mengaku telah menerima sejumlah laporan yang telah menyakiti hati dan akal sehat masyarakat. Ia pun mengutip pernyataan mantan Presiden Amerika Serikat, Abraham Lincoln, yang berbunyi: You can fool some of the people all of the time.

Baca: Orasi di Hari Buruh, Prabowo Sampaikan 3 Pantun Politik

"Kamu bisa menipu sebagian rakyat seringkali atau selamanya atau seluruh rakyat sekali-sekali. But you cannot fool all of the people all of the time. Kau tidak bisa membohongi seluruh rakyat setiap saat," katanya.

Menurut mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat itu, ada saatnya rakyat mengerti, sadar, dan mengatakan cukup untuk kebohongan, kecurangan, dan maling-maling yang berkuasa. "Cukup sudah rakyat Indonesia dikorbankan, cukup sudah harta kekayaan bangsa Indonesia diambil. Cukup sudah penindasan terhadap rakyat. Cukup, cukup," kata Prabowo dengan nada tinggi.

Prabowo melanjutkan orasinya, namun kalimatnya berhenti ketika melihat para awak media, termasuk jurnalis televisi, yang sedang merekamnya. "Kalau kau tidak mengerti kata cukup... Iya itu media-media juga gue salut lu masih berani ke sini, akan tercatat dalam sejarah. Hei media-media kau ikut merusak demokrasi di Indonesia," katanya.

Simak: May Day, Begini Kaum Buruh Yakin Prabowo Akan Salip Suara Jokowi

Prabowo menuturkan bahwa ia harus ngomong apa adanya. Ia harus menyuarakan benar pada hal yang benar, dan menyuarakan yang tidak benar jika memang tidak benar. Tidak boleh dibalik, yaitu mengatakan benar padahal tidak benar.

Ketua Umum Partai Gerindra itu mengingatkan bahwa rakyat Indonesia mencatat setiap penindasan yang dibuat. "Seluruh rakyat mungkin yang dengar saya bicara hari ini di seluruh kecamatan, desa, dusun, catat siapa yang melakukan pelanggaran, catat. Pada saatnya mereka harus bertanggung jawab."

Berita terkait

Respons Dasco soal Yusril yang Mundur dari Ketum PBB untuk Gabung Kabinet Prabowo

21 menit lalu

Respons Dasco soal Yusril yang Mundur dari Ketum PBB untuk Gabung Kabinet Prabowo

Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad merespons pertanyaan soal Yusril yang mundur dari Ketum PBB untuk gabung kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Banyak Revisi UU Dikebut di Akhir Era Jokowi, Pengamat Sebut Ada Kepentingan dengan Prabowo

2 jam lalu

Banyak Revisi UU Dikebut di Akhir Era Jokowi, Pengamat Sebut Ada Kepentingan dengan Prabowo

Ujang Komarudin melihat ada kepentingan yang sama antara pemerintahan Jokowi dengan pemerintahan ke depan, yakni kepemimpinan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Jokowi di KTT World Water Forum ke-10 di Bali

5 jam lalu

Serba-serbi Jokowi di KTT World Water Forum ke-10 di Bali

Presiden Jokowi bertemu Puan dan mengenalkan Prabowo ke delegasi World Water Forum ke-10 di Bali sebagai Presiden terpilih RI.

Baca Selengkapnya

Rencana Yusril Ihza Mahendra Usai Tak Lagi Jadi Ketua Umum Partai Bulan Bintang

5 jam lalu

Rencana Yusril Ihza Mahendra Usai Tak Lagi Jadi Ketua Umum Partai Bulan Bintang

Yusril Ihza Mahendra resmi mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang. Apa langkah Yusril ke depannya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Kenalkan Prabowo Sebagai Presiden Terpilih di KTT World Water Forum

6 jam lalu

Jokowi Kenalkan Prabowo Sebagai Presiden Terpilih di KTT World Water Forum

Kepada ribuan peserta KTT World Water Forum, Jokowi meyakinkan bahwa Prabowo akan melanjutkan komitmen Indonesia untuk berkontribusi pada manajemen air dunia.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PPB Digantikan Fahri Bachmid

6 jam lalu

4 Fakta Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PPB Digantikan Fahri Bachmid

Fahri Bachmid resmi menggantikan Yusril Ihza Mahendra yang mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang. Berikut sederet faktanya.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Rencana Prabowo Anggarkan Rp 16 Triliun untuk IKN Berpotensi Proyek Mangkrak

10 jam lalu

Pengamat Nilai Rencana Prabowo Anggarkan Rp 16 Triliun untuk IKN Berpotensi Proyek Mangkrak

Pembangunan kota, termasuk IKN ini tidak sekadar membangun Istana Negara ataupun gedung kementerian dan rumah dinas pejabat.

Baca Selengkapnya

Maruarar Sirait Dipanggil Prabowo ke Bali Hari ini, Bahas Menteri?

22 jam lalu

Maruarar Sirait Dipanggil Prabowo ke Bali Hari ini, Bahas Menteri?

Maruarar Sirait mengklaim biasa berdiskusi membahas apapun bersama Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

23 jam lalu

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

Bamsoet menilai pertemuan presiden dan mantan presiden penting dilakukan untuk menunjukkan keharmonisan antara pemimpin-pemimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bamsoet dan Maruarar Gagas Rekonsiliasi Nasional, Akan Pertemukan Anies, Prabowo dan Ganjar

23 jam lalu

Bamsoet dan Maruarar Gagas Rekonsiliasi Nasional, Akan Pertemukan Anies, Prabowo dan Ganjar

Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet menyebut akan membuat acara rekonsiliasi nasional untuk mempertemukan para calon presiden pada pilpres 2024.

Baca Selengkapnya