Bachtiar Nasir Sebut Ijtima Ulama 3 Bukan untuk Saingi MUI

Reporter

Egi Adyatama

Editor

Amirullah

Rabu, 1 Mei 2019 13:51 WIB

Tokoh agama islam Ferry Nur dan anggota dewan Pengawas Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional 3, Bachtiar Nasir, memberikan keterangan pers di Hotel Lorin, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu, 1 Mei 2019. Tempo/Egi Adyatama

TEMPO.CO, Bogor - Anggota Dewan Pengarah Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional 3, Bachtiar Nasir, mengatakan ijtima digelar tidak untuk melangkahi peran Majelis Ulama Indonesia. Ia menegaskan, musyawarah ini muncul karena kekhawatiran yang muncul di masyarakat terkait kecurangan di pilpres 2019.

Baca: Ijtima Ulama Ketiga, Sentul Mulai Dipenuhi Peserta Pertemuan

"Rupanya masyarakat menginginkan sesuatu yang lebih konkret dan ingin mendengarkan opini selain dari MUI," kata Bachtiar saat ditemui di lokasi Ijtima, di Hotel Lorin, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu, 1 Mei 2019.

Bachtiar mengatakan sebelum adanya rencana ijtima ketiga, diantara para ulama sudah ada arahan terkait sikap. Tapi kemudian hal tersebut dirasa kurang cukup, sehingga perlu untuk bertemu bersama.

Dia mengatakan sebenarnya MUI sudah mengeluarkan arahan yang telah disetujui oleh Dewan Pertimbangan MUI yang dipimpin Din Syamsuddin, Sekretariat Jenderal MUI. Namun, Bachtiar mengatakan kekhawatiran masyarakat masih besar.

Ia mengatakan bisa jadi posisi Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin yang saat ini menjadi calon wakil presiden Joko Widodo, menjadi alasannya. Meski berstatus sebagai ketua umum nonaktif, namun Ma'ruf masih merupakan bagian dari MUI.

"Karena itulah para simpul tokoh umat ini meminta kami untuk duduk bersama untuk memberikan kejelasan pada umat yang meminta pada kami. Apa yang sebetulnya kami arahkan pada mereka di luar MUI, yang mereka tak dapatkannya di MUI," kata Bachtiar.

Bachtiar mengaku ijtima tak memiliki kepentingan politik apapun. "Ini bukan untuk kepentingan-kepentingan politik semata. Tapi lebih kepada tuntutan masyarakat yang meminta arahan dari para ulama. Meminta fatwa para ulama," kata dia.

Baca: Ijtima Ulama Ketiga, JK: Jangan Sampai Berdasarkan Politis

Ijtima Ulama ketiga dibagi ke dalam tiga agenda utama. Yang pertama adalah paparan dari tim pemenangan dan relawan pasangan calon presiden Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Yang kedua adalah paparan para ahli hukum dan tata negara, juga politik.

Agenda terakhir adalah pengambilan keputusan sikap ulama dan pemberian rekomendasi. Rencananya, Prabowo Subianto akan hadir di agenda terakhir ini.

Berita terkait

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

5 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

SETARA Institute Minta Polda Metro Jaya Terapkan Restorative Justice atas Laporan Penistaan Agama oleh Gilbert Lumoindong:

6 hari lalu

SETARA Institute Minta Polda Metro Jaya Terapkan Restorative Justice atas Laporan Penistaan Agama oleh Gilbert Lumoindong:

Direktur Eksekutif SETARA Institute Halili Hasan menyebut seharusnya polisi mengabaikan dan tidak menindaklanjuti laporan terhadap Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

MUI: Semua Pihak Harus Ikhlas dan Legowo terhadap Putusan MK

6 hari lalu

MUI: Semua Pihak Harus Ikhlas dan Legowo terhadap Putusan MK

Sebelumnya MK menolak seluruh permohonan sengketa pilpres 2024 dadi Kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan kubu Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

8 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Kemenkominfo Nyatakan Hoaks Isu MUI Serukan Boikot Produk Aqua

12 hari lalu

Kemenkominfo Nyatakan Hoaks Isu MUI Serukan Boikot Produk Aqua

Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) memberikan cap hoaks pada sejumlah unggahan di media sosial Facebook dengan narasi yang mengklaim Majelis Ulama Indonesia (MUI) memboikot produk air minum dalam kemasan merek Aqua karena dianggap pro-Israel.

Baca Selengkapnya

Begini Penjelasan MUI dalam Melihat Hilal di Sidang Isbat 1 Syawal 1445 H

20 hari lalu

Begini Penjelasan MUI dalam Melihat Hilal di Sidang Isbat 1 Syawal 1445 H

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa, Profesor Asrorun Niam Sholeh mengatakan, bulan sudah nampak dan memungkinkan bisa dilihat atau imkan rukya.

Baca Selengkapnya

Ria Ricis Turut Bintangi Film Kiblat, Apa Perannya di Film yang Disorot MUI Itu?

26 hari lalu

Ria Ricis Turut Bintangi Film Kiblat, Apa Perannya di Film yang Disorot MUI Itu?

Selebgram Ria Ricis turut membintangi film Kiblat, yang mendapat sorotan dari publik dan MUI belakangan ini. Apa perannya di film itu?

Baca Selengkapnya

Ini Rencana Ma'ruf Amin setelah Tak Lagi Menjabat Wakil Presiden

27 hari lalu

Ini Rencana Ma'ruf Amin setelah Tak Lagi Menjabat Wakil Presiden

Wakil Presiden Ma'ruf Amin akan menyelesaikan masa jabatannya pada 20 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Film Indonesia yang Menuai Kontroversi, Terbaru Film Kiblat

29 hari lalu

Film Indonesia yang Menuai Kontroversi, Terbaru Film Kiblat

Kontroversi publik kerap tertuju pada beberapa film Indonesia. Simak artikel ini untuk mengetahui daftar film tersebut, salah satunya ada film Kiblat!

Baca Selengkapnya

Film Kiblat Dirujak Publik dan MUI, Rumah Produksi Minta Maaf Janji Ganti Judul dan Poster

30 hari lalu

Film Kiblat Dirujak Publik dan MUI, Rumah Produksi Minta Maaf Janji Ganti Judul dan Poster

Film Kiblat munculkan kontroversi ramai dikritik publik. Rumah produksi meminta maaf dan berjanji mengganti judul dan poster

Baca Selengkapnya