Kabar Bakal Gabung ke Jokowi, Sandiaga: Saya Tak Mau Berspekulasi

Senin, 29 April 2019 14:45 WIB

Calon wakil presiden Sandiaga Uno saat potong rambut di Ko Tang Barbershop, pasar Glodok, Jakarta Utara, Senin, 29 April 2019. Ko Tang merupakan Babershop yang banyak dikunjungi oleh para pejabat seperti Presiden Jokowi, Djarot, Rizal Ramli, dan H Lulung. Tempo/Ryan Dwiky

TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden Sandiaga Uno mengatakan pemberitaan media internasional yang menyebutnya membuka kemungkinan untuk bergabung dengan pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi jika nantinya kalah di pilpres 2019 adalah spekulasi belaka.

Baca juga: Tiga Format Pertemuan Jokowi - Prabowo Usulan Sejumlah Tokoh

"Dan saya sampaikan berulang kali dalam wawancara itu bahwa saya nggak mau berspekulasi. Tapi yang saya garis bawahi adalah kepentingan bangsa dan negara," kata Sandiaga di kedai pangkas rambut Ko Tang, Pasar Glodok, Jakarta Barat, Senin, 29 April 2019.

Sebelumnya, dalam wawancara dengan media internasional, Sandiaga mengatakan dia membuka kemungkinan bergabung dalam kabinet Jokowi, jika akhirnya Jokowi memenangi pilpres 2019 versi real count resmi.

Dalam media itu, Sandiaga mengatakan "Kepentingan negara adalah yang pertama dan terpenting" saat menjawab pertanyaan tentang kemungkinan dia bergabung dalam kabinet Jokowi nantinya.

Advertising
Advertising

"Saya ingin berkontribusi bagi negara. Semuanya adalah tentang bagaimana kita mampu memberikan pengaruh terbaik (untuk negara). Tidak harus berada dalam pemerintahan. Bisa juga berada di luar pemerintahan. Tapi sekali lagi, saya tidak mau berspekulasi. Hal ini akan dibicarakan setelah 22 Mei," kata Sandiaga dikutip dalam media itu.

Kepada wartawan di Pasar Glodok, Sandiaga menuturkan fokusnya pasca pemilu 2019 ini adalah menegakkan keadilan. Ia mengatakan fokusnya saat ini bukan tentang menang atau kalah dalam pilpres 2019, bukan juga tentang cari kekuasaan atau jabatan.

"Kalau mau jabatan sih saya ya nggak akan mendengarkan aspirasi masyarakat seperti ini. Tapi kan kita yang penting NKRI ini. NKRI-nya yang mesti kita jaga. Jadi itu yang saya sampaikan," tutur Sandiaga.

Baca juga: BPN Usulkan Pertemuan Jokowi Dengan Prabowo Setelah 22 Mei

Menurut Sandiaga, ia tak pernah berpikir tentang mencari jabatan atau memikirkan setelah 22 Mei 2019. "Fokus kita sekarang tanggal 22 Mei, fokus kita untuk mengawal pemilu ini jujur, adil, bermartabat, dan sehat," kata dia.

Pada 22 Mei 2019, Komisi Pemilihan Umum akan mengumumkan secara resmi hasil penghitungan secara berjenjang pemilihan presiden 2019. Adapun berdasarkan real count hingga hari ini, pasangan Prabowo - Sandiaga masih kalah dari Jokowi - Ma'ruf.

Berita terkait

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

31 menit lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

8 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

10 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

10 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

11 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

12 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

13 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

17 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

18 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

19 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya