IPI: Data Klaim Menang Prabowo Tidak Proporsional dengan KPU

Reporter

Friski Riana

Kamis, 25 April 2019 20:27 WIB

Ketua DPP GMNI Robyatullah, pengamat politik UI Ade Reza Hariyadi, Komisoner Bawaslu Rahmad Bagja, dan Direktur Eksekutif IPI Karyono Wibowo dalam diskusi Mengungkap Fenomena Hoaks dan Upaya Delegitimasi Penghitungan Suara Pasca Pemilu Serentak di Jakarta Pusat, 25 April 2019. Tempo/Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute Karyono Wibowo menemukan bahwa data perolehan suara pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, yaitu unggul 62 persen di aplikasi Ayo Jaga TPS tidak proporsional.

Berita terkait: Tiga Format Pertemuan Jokowi - Prabowo Usulan Sejumlah Tokoh

Karyono mengatakan, hal itu terjadi lantaran data perolehan suara yang dipublikasi pada data excel Ayo Jaga TPS berselisih dengan proporsi data TPS yang dimiliki Komisi Pemilihan Umum (KPU). "Data yang ada ditampilkan kubu Prabowo-Sandi, yang diklaim 62 persen itu datanya tidak proporsional. Sehingga data tersebut itu bias. Pasti bias," kata Karyono dalam diskusi di Jakarta Pusat, Kamis, 25 April 2019.

Dari hasil audit data Ayo Jaga TPS yang dibandingkan dengan KPU, Karyono menemukan bahwa ada selisih jika diurai per provinsi. Misalnya di Provinsi DKI Jakarta, data proporsi TPS oleh KPU adalah 3,6 persen. Tapi, proporsi data Ayo Jaga TPS sebesar 13,7 persen. "Harusnya data yang masuk harus proporsional sesuai data KPU, sehingga valid. Karena tidak proporsional, hasilnya bias."

Proporsi data lainnya yang jomplang adalah Jawa Barat. Pada data perolehan suara yang masuk di Ayo Jaga TPS sebesar 29,4 persen, sedangkan proporsi data TPS KPU sebesar 17,1 persen.

Advertising
Advertising

Untuk daerah lain yang gemuk populasinya, seperti Jawa Timur dan Jawa Tengah, selisih proporsi data yang masuk pun jomplang. Data yang diaudit Karyono menunjukkan, proporsi data perolehan suara di Jawa Timur yang masuk pada Ayo Jaga TPS sebesar 6,1 persen. Sedangkan proporsi data TPS KPU adalah 16,1 persen. Kemudian di Jawa Tengah, proporsi data masuk pada Ayo Jaga TPS sebesar 5 persen, sedangkan KPU sebesar 14,3 persen.

Menurut Karyono, perbedaan tersebut sebetulnya bisa ditolerir jika proporsi data masuk Ayo Jaga TPS hanya selisih 0,1-0,2 dari proporsi data TPS KPU. Karyono menuturkan, biasnya data semestinya tidak akan terjadi bila pengambilan sampel yang berbasis C1 dilakukan secara proporsional.

Catatan: Pada Kamis, 25/4, pukul 21.47, telah dilakukan editing lanjutan.

Berita terkait

Pakar Ekonomi Ingatkan Bahayanya Kabinet Koalisi Besar Prabowo-Gibran

4 jam lalu

Pakar Ekonomi Ingatkan Bahayanya Kabinet Koalisi Besar Prabowo-Gibran

Pakar menilai kabinet koalisi Prabowo yang besar akan menguntungkan bagi pemerintahan, tetapi jadi indikasi lumpuhnya check and balances di parlemen

Baca Selengkapnya

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

7 jam lalu

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

Partai Buruh menanggapi ucapan Hari Buruh 2024 yang disampaikan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Rabu, 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

10 jam lalu

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

Jokowi dan Prabowo mengucapkan selamat Hari Buruh. Berikut harapan Presiden dan Presiden terpilih 2024-2029 itu.

Baca Selengkapnya

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

13 jam lalu

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

Politikus Partai Aksi Rakyat yang segera PM Singapura ini lahir 18 Desember 1972 dibesarkan dari keluarga sederhana di Marine Parade Housing Board.

Baca Selengkapnya

Ucapkan Hari Buruh, Prabowo Harap Kaum Pekerja Semakin Maju dan Sejahtera

14 jam lalu

Ucapkan Hari Buruh, Prabowo Harap Kaum Pekerja Semakin Maju dan Sejahtera

Prabowo mengajak seluruh rakyat, termasuk seluruh kaum buruh, untuk turut serta membangun masa depan gemilang.

Baca Selengkapnya

Tim Hukum PDIP Beberkan Persiapan Sidang Perdana Lawan KPU di PTUN Besok

16 jam lalu

Tim Hukum PDIP Beberkan Persiapan Sidang Perdana Lawan KPU di PTUN Besok

PDIP menggugat KPU RI ke PTUN. Menyoal perubahan PKPU tanpa melalui proses di DPR.

Baca Selengkapnya

Respons PAN hingga Nasdem Soal Jatah Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

17 jam lalu

Respons PAN hingga Nasdem Soal Jatah Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Zulhas mengatakan masyarakat tak perlu mengkhawatirkan soal jatah menteri dari partai koalisi dalam kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

18 jam lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya

PAN Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang Jika PKB dan Nasdem Gabung Koalisi

20 jam lalu

PAN Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang Jika PKB dan Nasdem Gabung Koalisi

Partai Nasdem dan PKB menyatakan akan mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Prabowo Dikenalkan Ke PM Singapura Terpilih Lawrence Wong

1 hari lalu

5 Fakta Prabowo Dikenalkan Ke PM Singapura Terpilih Lawrence Wong

Wakil Perdana Menteri sekaligus pengganti PM Singapura Lawrence Wong mengajak Prabowo Subianto untuk foto bersama di Istana Bogor, Senin.

Baca Selengkapnya