Di Jabar Jokowi Kalah Versi Hitung Cepat, Ini Alasan Ridwan Kamil

Jumat, 19 April 2019 05:15 WIB

Ridwan Kamil ikut meramaikan Rapat Umum Rakyat bersama Jokowi menutup rangkaian kampanye Pemilihan Presiden 2019, Gelora Bung Karno, Sabtu 13 April 2019. Foto/TKN

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Barat, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, perolehan suara hasil hitung cepat pemilu presiden 2019 calon presiden petahana Joko Widodo-Ma’ruf Amin tidak berbeda dengan hasil pemilu 2014 saat Jokowi mencalonkan diri bersama Jusuf Kalla.

Berita terkait: Kubu Jokowi Andalkan Ridwan Kamil Gaet Suara di Jawa barat

“Kelihatannya tidak jauh. Pak Jokowi tetap kalah di barat-barat (di antaranya) di Sumatera Barat, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Kuat di Jateng, Jatim, tetap menang di Jakarta, tetap kalah di Banten. Yang membedakan nanti cerita persentasenya,” kata dia di Bandung, Kamis, 18 April 2019.

Ridwan Kamil mengaku masih belum tahu prosentase perolehannya. “Kalau disebut kalah, (ya) kalah. Tapi apakah sama, menipis, menguat, saya belm bisa mengambil kesimpulan. Saya kira dalam pesta demokrasi sesuatu yang wajar. Menandakan politik bukan matematik,” kata dia.

Dia menguraikan bahwa hasil kerja keras selama empat tahun tidak berbanding lurus dengan elektabilitas. “Karena yang namanya demokrasi itu kesukaan. Kesukaan orang itu kadang-kadang tidak bisa diteorikan.”

Ridwan Kamil mengatakan soal pilihan warga itu soal dinamika politik pemilihan langsung. Dalam sistem pemilihan one man one vote, kata dia, alasan memilih itu tidak selalu bisa diilmiahkan. Kata dia, antara pemiih rasional dengan pemilih emosional, ujungnya dihitung sama. “Ada yang mencoblos dengan penuh pertimbangan dengan segala teori, ada yang mencoblos dengan alasan sesaat.”

Kendati demikian, Ridwan Kamil mengaku, masifnya berita bohong atau hoaks jadi kendala. “Ini belum di analisa, tapi dari bacaan saya dari beberapa pengamatan, seliweran hoaks ini luar biasa. Ukuranya, laporan yang masuk ke Jabar Saber Hoaks, itu 70 persen tentang pemilu. Menandakan intensitas berita bohong dan meresahkan itu volumenya tinggi,” kata dia.

Advertising
Advertising

Ridwan Kamil mengingatkan agar pasca pemungutan suara, sembari menunggu hasil final perhitungan suara KPU, semua menahan diri. “Kita kembali hidup normal. Dunia terlalu indah untuk hanya dilihat dari sudut politik saja.”

AHMAD FIKRI (Bandung)

Berita terkait

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

2 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Modus Penyelewengan Dana BOS

4 jam lalu

Modus Penyelewengan Dana BOS

Penyelewengan dana bantuan operasional sekolah atau dana BOS diduga masih terus terjadi di banyak satuan pendidikan secara nasional.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

4 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

14 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

14 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

17 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

18 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

18 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

18 jam lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

19 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya