Alasan TKN Jokowi-Ma'ruf Tak Publikasikan Hasil Survei Internal

Reporter

Dewi Nurita

Selasa, 9 April 2019 20:04 WIB

Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko berdialog dengan wartawan dalam acara Coffee Morning di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, 27 April 2018. TEMPO/Ahmad Faiz

TEMPO.CO, Jakarta-Tidak seperti kubu Prabowo Subianto - Sandiaga Uno yang baru saja merilis hasil survei internalnya, kubu calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi-Ma'ruf Amin menolak untuk mengungkapkan hasil survei internal mereka.

"Tidak perlu diungkapkan itu. Kami buktikan saja kalau kami menang. Kami bekerja punya strategi dan memonitor perkembangan dari hari ke hari," ujar Ketua Harian Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Moeldoko, saat ditemui di Rumah Aspirasi, Jakarta pada Selasa, 9 April 2019.

Baca: Survei Panel SMRC: Elektabilitas Jokowi - Ma'ruf Raih 57,3 Persen

Sebelum-sebelumnya, kubu Jokowi selalu mengungkapkan berdasar survei internal, selisih elektabilitas Jokowi dan Prabowo berjarak sekitar 20 persen. Namun, 8 hari menjelang hari-H pencoblosan, kubu Jokowi menolak berbicara selisih maupun angka. Moeldoko membantah bahwa hal tersebut dikarenakan karena TKN mulai tidak percaya diri atau pede akan kemenangan Jokowi di pemilihan presiden 2019.

"Bukan enggak pede, tapi ada sesuatu yang terbuka, ada sesuatu yang perlu dirahasiakan. Karena itu berkaitan dengan strategi, kan begitu. Kalau semua terbuka, enggak menarik," ujar Moeldoko.

Kemarin, Direktur Kampanye Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandi, Sugiono, menyampaikan berdasarkan survei internal timnya, elektabilitas Prabowo mencapai angka 62 persen, sementara Jokowi hanya 38 persen.

Simak: Kampanye Terbuka Jokowi Akan Ditutup dengan Konser Putih Bersatu

Angka tersebut diklaim merupakan hasil survei terbaru pada pekan lalu yang melibatkan 1.440 responden dari berbagai latar belakang di 34 provinsi. Adapun metode yang digunakan dalam survei, kata dia, tak berbeda jauh dengan metode lembaga survei pada umumnya. Kendati begitu, Sugiono tak menjelaskan secara detil berapa besar margin of error. Bahkan, survei juga tidak menunjukkan adanya swing voters maupun undecided voters.

Moeldoko mengatakan, sah-sah saja jika kubu 02 mengklaim elektabilitasnya lebih unggul. Namun, untuk saat ini kubu Jokowi-Ma'ruf tidak ingin ikut saling klaim. "Nanti kan jadi subjektif. Kami tidak mau bicara subjektif," ujar dia.

Berita terkait

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

4 hari lalu

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

Ada sejumlah tokoh yang didagang mau dalam Pilwalkot Bogor 2024, termasuk Sekpri Iriana Jokowi dan eks Wakil Wali Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

5 hari lalu

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

Partai Golkar menerapkan aturan ketat bagi para kandidat yang akan diusung sebagai calon kepala daerah dalam kontestasi Pilkada 2024

Baca Selengkapnya

PLN akan Tambah 2 Ribu SPKLU untuk Kendaraan Listrik

13 hari lalu

PLN akan Tambah 2 Ribu SPKLU untuk Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) akan menambah 2 ribu SPKLU untuk kendaraan listrik tahun ini.

Baca Selengkapnya

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

13 hari lalu

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling

Baca Selengkapnya

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

13 hari lalu

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

15 hari lalu

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

IM57+ Insitute merespon temuan survei Indikator Politik Indonesia soal kepercayaan publik kepada KPK. KPK, lembaga paling tidak dipercaya publik.

Baca Selengkapnya

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

15 hari lalu

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

Sebanyak 55,1 persen pendukung PDIP tidak setuju dengan PSU tanpa Prabowo-Gibran. Begini rinciannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

15 hari lalu

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Survei LSI: Kepercayaan ke MK Naik Jadi 73 Persen Efek Sidang Sengketa Pilpres

18 hari lalu

Survei LSI: Kepercayaan ke MK Naik Jadi 73 Persen Efek Sidang Sengketa Pilpres

Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, menyebut hasil survei menunjukkan MK mengalami tren peningkatan efek sidang sengketa hasil pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

19 hari lalu

Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 17 April 2024 diawali oleh kabar kecanggihan drone dan rudal Iran yang mampu lewati dua negara sebelum tiba di Israel

Baca Selengkapnya