Dirjen Dukcapil: Pak Hashim Mungkin Belum Baca Undang-undang...

Selasa, 2 April 2019 15:17 WIB

Hashim Djojohadikusumo, adik Prabowo Subianto, saat menghadiri dialog kebangsaan 'Kebhinekaan dan Pemilu Damai' di Gedung Bhayangkari, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu, 27 Januari 2019. Tempo/Ryan Dwiky Anggriawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian (Dukcapil) Dalam Negeri Zudan Arif Fakhrulloh mengatakan Hashim Dojohadikusumo mungkin belum baca undang-undang, sehingga menyerang Dijen Dukcapil terkait penyusunan Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Berita terkait: Dipimpin Hashim, Kubu Prabowo Adukan adanya 17,5 Juta Data Ganda di DPT

"Barangkali Pak Hashim belum membaca UUD, UU Pemilu, dan PKPU Nomor 11 Tahun 2018 terutama pasal tujuh," kata Zudan di Sekretariat Nasional Prabowo-Sandi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/4).

Dia mengingatkan lembaganya tidak ikut menyusun DPT, karena kewajibannya hanyalah menyerahkan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) kepada Komisi Pemilihan Umum. “KPU kemudian menyandingkan data itu dengan daftar pemilih pemilu sebelumnya dan melakukan pemutakhiran,” kata Zudan.

Zudan mengatakan Kemendagri dan Dukcapil tak ikut cawe-cawe dalam penentuan DPT. Mendagri Tjahjo Kumolo, kata dia, juga tak pernah memberikan arahan untuk berpihak kepada salah satu pasangan calon di pilpres 2019. "Mendagri sangat netral, tidak pernah memberi perintah ke saya untuk melenceng. Kami tegak lurus."

Advertising
Advertising

Hashim Djojohadikusumo, Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, menurut Zudan, sebelumnya menyebut Menteri Dalam Negeri yang membawahi urusan kependudukan tidak netral dan merupakan orang yang punya kepentingan di pemilihan presiden 2019 ini.

"Dua hari ini Pak Hashim menyebut Menteri Dalam Negeri Bapak Tjahjo Kumolo tidak netral. Yang diserang kemudian adalah Dirjen Dukcapil," kata Zudan

Dalam konferensi pers dengan media asing di Hotel Ayana Midplaza, Hashim sebelumnya memang menyebut Tjahjo Kumolo bukan pihak netral, melainkan pihak yang sangat berkepentingan atas hasil Pemilu 2019.

Hashim dan Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga saat ini tengah mempersoalkan daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2019 ke KPU. BPN mengklaim menemukan 17,5 juta DPT bertanggal lahir sama di 1 Juli, 31 Desember, dan 1 Januari.

BPN juga menyatakan menemukan ada sekitar 304.782 DPT berusia di atas 90 tahun, 20.475 DPT berusia di bawah 17 tahun, Kartu Keluarga manipulatif sebanyak 41.555 KK, data invalid sebanyak 18.832.149, dan data ganda sebanyak 6.169.895.

Zudan menegaskan Dukcapil telah menerima tim BPN, di antaranya juru bicara BPN bidang IT Agus Maksum dan juru debat BPN Ahmad Riza Patria di kantor Kemendagri untuk melakukan pengecekan data. Meski begitu, dia mengingatkan, lembaganya tak bisa melakukan penghapusan atau perbaikan DPT yang disebut invalid oleh BPN. "DPT itu kewenangan penyelenggara pemilu, KPU. Kemendagri bukan penyelenggara pemilu."

Berita terkait

Mendagri Tito Serahkan DP4 ke KPU untuk Susun DPT Pilkada 2024

38 menit lalu

Mendagri Tito Serahkan DP4 ke KPU untuk Susun DPT Pilkada 2024

Penyerahan DP4 ini dilakukan secara simbolis oleh Mendagri Muhammad Tito Karnavian kepada Ketua KPU Hasyim Asy'ari.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

12 jam lalu

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

Mendagri mengingatkan agar KPU melindungi keamanan data pemilih untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kata Anggota DPRD soal Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan Hapus NIK Nonaktif

10 hari lalu

Kata Anggota DPRD soal Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan Hapus NIK Nonaktif

Dukcapil DKI Jakarta telah mengumumkan bahwa sebanyak 92.432 NIK akan dinonaktifkan karena berbagai faktor.

Baca Selengkapnya

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

13 hari lalu

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri pekan ini

Baca Selengkapnya

Projo Dorong Ridwan kamil berpasangan Keponakan Prabowo di Pilkada Jakarta 2024, Ini Profil Rahayu Saraswati

17 hari lalu

Projo Dorong Ridwan kamil berpasangan Keponakan Prabowo di Pilkada Jakarta 2024, Ini Profil Rahayu Saraswati

Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo didukung Projo dampingi eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Jumlah Pendatang Baru ke Jakarta Diperkirakan Turun Usai Lebaran 2024

19 hari lalu

Jumlah Pendatang Baru ke Jakarta Diperkirakan Turun Usai Lebaran 2024

Jumlah pendatang baru ke Jakarta diperkirakan akan turun usai Lebaran 2024 dibanding tahun-tahun sebelumnya. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Masih Ungkit Nilai 11 dari 100 Kepadanya, Begini Kilas Peristiwanya

39 hari lalu

Prabowo Masih Ungkit Nilai 11 dari 100 Kepadanya, Begini Kilas Peristiwanya

Anies Baswedan memberikan skor 11 dari 100 untuk kerja Kemenhan di bawah Prabowo saat debat capres lalu. Sampai sekarang masih diungkit Prabowo.

Baca Selengkapnya

7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Divonis 4 Bulan Masa Percobaan

42 hari lalu

7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Divonis 4 Bulan Masa Percobaan

Ketujuh PPLN Kuala Lumpur itu terbukti melakukan tindak pidana dengan sengaja memalsukan data dan daftar pemilih.

Baca Selengkapnya

Masduki Eks PPLN Kuala Lumpur Mengaku Tak Tahu Dugaan Parpol Pemenang Terlibat Pemalsuan Data

43 hari lalu

Masduki Eks PPLN Kuala Lumpur Mengaku Tak Tahu Dugaan Parpol Pemenang Terlibat Pemalsuan Data

Masduki eks PPLN Kuala Lumpur mengaku tidak mempunyai bukti dan informasi yang bisa menyatakan adanya keterlibatan parpol pemenang

Baca Selengkapnya

Penasihat Hukum Minta 7 Anggota PPLN Kuala Lumpur Dibebaskan dari Segala Tuntutan

43 hari lalu

Penasihat Hukum Minta 7 Anggota PPLN Kuala Lumpur Dibebaskan dari Segala Tuntutan

Dalam pleidoinya, 7 anggota nonaktif PPLN Kuala Lumpur minta nama baik mereka direhabilitasi.

Baca Selengkapnya