Survei Indo Barometer: Tanda Kemenangan Kuat Ada di Jokowi

Selasa, 2 April 2019 14:18 WIB

(Dari kanan) Peneliti Indo Barometer Hadi Suprapto Rusli, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Rosan P. Roeslani, dan juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade di Hotel Atlet Century, Jakarta, Kamis, 21 Maret 2019. TEMPO/Budiarti Utami Putri.

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei nasional lembaga Indo Barometer menyatakan pasangan Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin diprediksi akan mengalahkan duet Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam pemilihan presiden 2019 dengan keunggulan suara mencapai 18,8 persen.

Baca juga: Hasil Survei 5 Lembaga Soal Elektabilitas Jokowi dan Prabowo

Peneliti Indo Barometer, Hadi Suprapto Rusli, mengatakan pihaknya melakukan survei dengan menggunakan simulasi gambar. Hasilnya elektabilitas Jokowi - Ma'ruf sebesar 50,8 persen. Sementara tingkat keterpilihan Prabowo-Sandiaga sebesar 32 persen. Sedangkan yang belum menentukan pilihan sebanyak 17,2 persen.

"Tanda-tanda kemenangan kuat ada di pasangan calon Jokowi - Ma'ruf Amin," katanya di Hotel Atlet Century Park, Jakarta, Selasa, 2 April 2019.

Survei ini dilakukan pada 15-21 Maret 2019. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan 1.200 responden. Margin of error sebesar lebih kurang 2,83 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Advertising
Advertising

Elektabilitas kedua pasangan calon ini, kata Hadi, relatif stabil dibandingkan survei Indo Barometer pada Februari 2019. Saat itu elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 50,2 persen sedangkan Prabowo-Sandiaga 28,9.persen. Sementara yang belum memutuskan 20,9 persen. "Jadi sama-sama naik sedikit dan angka yang belum memutuskan mengecil," ujarnya.

Baca juga: Kampanye Terbuka Dinilai Tak Menambah Elektabilitas Capres

Sebelumnya lembaga Center for Strategic and International Studies (CSIS) juga menghasilkan data yang hampir sama. Dalam survei CSIS, elektabilitas Jokowi mencapai 51,4 persen sedangkan Prabowo - Sandiaga 33,3 persen. Sisanya 14,1 persen memilih tidak menjawab atau rahasia.

Berita terkait

Penjelasan PDIP soal Foto Jokowi Tidak Terpasang di Kantor DPD Sumut

1 menit lalu

Penjelasan PDIP soal Foto Jokowi Tidak Terpasang di Kantor DPD Sumut

Politikus PDIP membantah adanya instruksi dari DPP PDIP untuk menurunkan foto Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

1 menit lalu

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada November 2024 di semua provinsi di seluruh Indonesia, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Jokowi akan Minta Prabowo Garap 78 Ribu Hektare Tambak Mangkrak Senilai Rp 13 Triliun

18 menit lalu

Jokowi akan Minta Prabowo Garap 78 Ribu Hektare Tambak Mangkrak Senilai Rp 13 Triliun

Presiden Jokowi akan meminta Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menggarap tambak mangkrak di Pantura sekitar 78.000 hektare.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Presidential Club Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung, Ini Alasannya

36 menit lalu

Pakar Sebut Presidential Club Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung, Ini Alasannya

Menurut pakar, Prabowo lebih baik menggunakan Wantimpres ketimbang menghidupkan kembali Dewan Pertimbangan Agung.

Baca Selengkapnya

Hujan Kritik, Wacana Tambah Pos Kementerian di Kabinet Prabowo

40 menit lalu

Hujan Kritik, Wacana Tambah Pos Kementerian di Kabinet Prabowo

Majalah Tempo melaporkan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar di pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Publik Menunggu Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Begini Aturan Pembentukan Kabinet?

42 menit lalu

Publik Menunggu Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Begini Aturan Pembentukan Kabinet?

Masyarakat menunggu bentukan kabinet Prabowo-Gibran. Bagaimana aturan pembentukan dan di pasal mana menteri tak boleh rangkap jabatan?

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Modeling Tambak Ikan Nila Seluas 80 Hektare di Karawang

44 menit lalu

Jokowi Resmikan Modeling Tambak Ikan Nila Seluas 80 Hektare di Karawang

Presiden Jokowi mengatakan pembukaan modeling tambak ikan nila ini karena ada permintaan pasar yang sangat besar.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 26 Menteri Cukup dalam Kabinet: Banyak Kementerian Saling Tabrak

1 jam lalu

Pakar Sebut 26 Menteri Cukup dalam Kabinet: Banyak Kementerian Saling Tabrak

Dalam Kajian Pusat Studi Konstitusi Unand, Feri Amsari menyatakan Indonesia hanya membutuhkan 26 menteri.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

1 jam lalu

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

Presiden terpilih Prabowo berniat membentuk 'Presidential Club' yang terdiri atas para mantan Presiden RI untuk menjadi semacam penasihat pemerintah.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kunjungan ke Karawang untuk Panen Ikan Nila

1 jam lalu

Jokowi Kunjungan ke Karawang untuk Panen Ikan Nila

Presiden Jokowi juga akan meresmikan Modeling Kawasan Tambak Budi Daya Ikan Nila Salin.

Baca Selengkapnya