Catatan Voxpol untuk Jokowi - Prabowo pada Debat Capres Keempat
Reporter
Antara
Editor
Endri Kurniawati
Senin, 1 April 2019 11:46 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Analis politik Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menilai penampilan calon presiden (capres) Joko Widodo dan Prabowo Subianto, pada debat capres keempat adalah yang terbaik. Tapi ia punya beberapa catatan untuk peserta debat.
Menurut Pangi Syarwi, pada debat capres keempat, capres 02 Prabowo Subianto, sudah bisa “menyerang” gagasan dan kebijakan capres 01 Joko Widodo. Prabowo menyerang gagasan tanpa menyerang 'personal'. “Prabowo kali ini berhasil mengambil 'panggung' debat yang mahal dan megah ini." Pangi menyampaikannya melalui laporan tertulisnya, Senin, 1 April 2019.
Baca: Sandiaga Uno: Debat Capres Prabowo dan Jokowi Sesuai Harapan
Akan halnya capres 01 Joko Widodo beberapa kali menggunakan istilah yang belum bersahabat dengan telinga masyarakat, seperti istilah “dilan” yang maksudnya “digital dan melayani”. Jokowi juga menyebut istilah “Mal Pelayanan Publik” untuk menyasar pemilih milenial.
Apakah Jokowi akan efektif menggaet suara milenial? Pangi menilai, penampilan Jokowi dan Prabowo dalam debat kali ini bisa disebut sukses memainkan perannya masing-masing karena pada debat sebelumnya seperti peran aktor yang tertukar.
Pada debat capres keempat, kedua kandidat tampil dengan karakter aslinya. Jokowi terlihat santai dan lebih kalem dibandingkan debat sebelumnya. Sebaliknya Prabowo tampil "garang" sejak menit awal debat dimulai. "Orisinalitas Prabowo ini sepertinya sudah dinanti-nanti lama oleh para pendukungnya dalam panggung debat."
Baca: Amien Rais Puas Lihat Prabowo di Debat Capres: Tidur Saya Nyenyak
Menurut Pangi, Prabowo kembali ke jati dirinya yang keras dan tegas. Jokowi kembali ke jati dirinya yang kalem dan tenang, tidak menggebu-gebu menyampaikan capaian keberhasilan program pemerintahannya selama ini.
Penampilan debat dari kedua kandidat, kata dia, hanya akan menguatkan pendukungnya sendiri atau "strong voters". "Saya pikir belum terlalu efektif daya pikat jangkauannya menarik pemilih rasional yang belum menentukan pilihan."
Sebagai capres inkumben, paparan Jokowi masih terlalu datar. “Seharusnya beliau tampil lebih baik dengan asupan data dan “success story” pemerintahannya selama 4,5 tahun terahir.”
Simak: 3 Infrastruktur Pertahanan yang Disebut Jokowi dalam Debat Capres
Prabowo tampil agresif bahkan cenderung ofensif. Emosi tak terkontrol di tengah debat membuat citra positif tentang Prabowo di awal debat menjadi buyar. “Imajinasi pemilih rasional akan mulai menerawang liar, dan ini sangat tidak menguntungkan," kata Pangi. Kontrol emosi yang buruk ini membuat struktur sentimen yang awalnya mulai positif membuat registrasi pemilih "swing voter" kembali menguat.
Kedua kandidat, menurut Pangi, seharusnya lebih jeli membaca situasi, kondisi, dan mampu memposisikan diri. Kedua kandidat seharusnya menyadari bahwa dukungan yang mereka dapat hari ini sudah mulai mengkristal. “Segmen pemilih target debat adalah 'undecided voter' dan 'swing voter' untuk meningkatkan electoral."
Pangi mengatakan masih ada satu kesempatan debat capres lagi. Ia menyaranan agar kedua kandidat harus mempertimbangkan jika ingin memaksimalkan dukungan tambahan.