Catatan Voxpol untuk Jokowi - Prabowo pada Debat Capres Keempat

Reporter

Antara

Senin, 1 April 2019 11:46 WIB

Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto, dalam debat capres putaran keempat di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu, 30 Maret 2019. Diedit dari ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Analis politik Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menilai penampilan calon presiden (capres) Joko Widodo dan Prabowo Subianto, pada debat capres keempat adalah yang terbaik. Tapi ia punya beberapa catatan untuk peserta debat.

Menurut Pangi Syarwi, pada debat capres keempat, capres 02 Prabowo Subianto, sudah bisa “menyerang” gagasan dan kebijakan capres 01 Joko Widodo. Prabowo menyerang gagasan tanpa menyerang 'personal'. “Prabowo kali ini berhasil mengambil 'panggung' debat yang mahal dan megah ini." Pangi menyampaikannya melalui laporan tertulisnya, Senin, 1 April 2019.

Baca: Sandiaga Uno: Debat Capres Prabowo dan Jokowi Sesuai Harapan

Akan halnya capres 01 Joko Widodo beberapa kali menggunakan istilah yang belum bersahabat dengan telinga masyarakat, seperti istilah “dilan” yang maksudnya “digital dan melayani”. Jokowi juga menyebut istilah “Mal Pelayanan Publik” untuk menyasar pemilih milenial.

Apakah Jokowi akan efektif menggaet suara milenial? Pangi menilai, penampilan Jokowi dan Prabowo dalam debat kali ini bisa disebut sukses memainkan perannya masing-masing karena pada debat sebelumnya seperti peran aktor yang tertukar.

Pada debat capres keempat, kedua kandidat tampil dengan karakter aslinya. Jokowi terlihat santai dan lebih kalem dibandingkan debat sebelumnya. Sebaliknya Prabowo tampil "garang" sejak menit awal debat dimulai. "Orisinalitas Prabowo ini sepertinya sudah dinanti-nanti lama oleh para pendukungnya dalam panggung debat."

Baca: Amien Rais Puas Lihat Prabowo di Debat Capres: Tidur Saya Nyenyak

Menurut Pangi, Prabowo kembali ke jati dirinya yang keras dan tegas. Jokowi kembali ke jati dirinya yang kalem dan tenang, tidak menggebu-gebu menyampaikan capaian keberhasilan program pemerintahannya selama ini.

Penampilan debat dari kedua kandidat, kata dia, hanya akan menguatkan pendukungnya sendiri atau "strong voters". "Saya pikir belum terlalu efektif daya pikat jangkauannya menarik pemilih rasional yang belum menentukan pilihan."

Sebagai capres inkumben, paparan Jokowi masih terlalu datar. “Seharusnya beliau tampil lebih baik dengan asupan data dan “success story” pemerintahannya selama 4,5 tahun terahir.”

Simak: 3 Infrastruktur Pertahanan yang Disebut Jokowi dalam Debat Capres


Prabowo tampil agresif bahkan cenderung ofensif. Emosi tak terkontrol di tengah debat membuat citra positif tentang Prabowo di awal debat menjadi buyar. “Imajinasi pemilih rasional akan mulai menerawang liar, dan ini sangat tidak menguntungkan," kata Pangi. Kontrol emosi yang buruk ini membuat struktur sentimen yang awalnya mulai positif membuat registrasi pemilih "swing voter" kembali menguat.

Kedua kandidat, menurut Pangi, seharusnya lebih jeli membaca situasi, kondisi, dan mampu memposisikan diri. Kedua kandidat seharusnya menyadari bahwa dukungan yang mereka dapat hari ini sudah mulai mengkristal. “Segmen pemilih target debat adalah 'undecided voter' dan 'swing voter' untuk meningkatkan electoral."

Pangi mengatakan masih ada satu kesempatan debat capres lagi. Ia menyaranan agar kedua kandidat harus mempertimbangkan jika ingin memaksimalkan dukungan tambahan.

Berita terkait

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

1 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

2 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

2 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

3 jam lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

4 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

6 jam lalu

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

7 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

7 jam lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

8 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

9 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya