Kata Ma'ruf Amin Soal Ancaman People Power dari Amien Rais
Reporter
Fikri Arigi
Editor
Juli Hantoro
Minggu, 31 Maret 2019 12:50 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden Ma'ruf Amin menanggapi pernyataan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Amanat Nasional Amien Rais, yang menyebut akan menggunakan people power apabila menemukan kecurangan dalam Pemilu. Ma'ruf Amin mengatakan tidak ada pihak yang curang. Baik kubunya. Maupun KPU sebagai penyelenggara pemilu.
Baca juga: Jokowi Siap Jawab Isu Pembubaran HTI di Debat Capres
“Ya kan gak ada kecurangan, yang curang siapa? Yang bikin curang siapa? Kita tidak akan menempuh cara-cara yang curang. Kita ingin jujur, adil, transparan,” kata Ma’ruf di Plaza Timur Senayan, Jakarta, Ahad, 31 Maret 2019.
Amien Rais menjadi salah satu peserta aksi 313, yang digelar di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat, Ahad, 31 Maret 2019. Aksi itu menuntut agar KPU menjalankan pemilihan umum 17 April 2019 dengan jujur dan adil.
Dalam orasinya, Amien mengatakan ia dan tim khsusus di BPN telah menemukan 17 juta daftar pemilih tetap (DPT) yang bermasalah. Ia meminta agar KPU menindaklanjuti temuan itu.
Amien meminta KPU dan Kementerian Dalam Negeri bekerja semaksimal mungkin dan tak terikat dengan salah satu pasangan calon. Untuk itu, Amien mengatakan besok ia bersama tim dari BPN akan mendatangi langsung KPU untuk melaporkan temuan tersebut.
Ia pun mengingatkan bahwa saat ini masyarakat sudah lelah dan ingin pemilu berjalan secara jujur dan adil.
Baca juga: Amien Rais Ancam People Power Jika Ada Kecurangan di Pilpres
"Kalau misalnya tim kami bisa membuktikan kecurangan sistematis dan masif, maka kita ga akan ke MK lagi, kita akan people power," kata Amien.
Ma’ruf Amin mengatakan kubu 01, sudah yakin menang. Karena banyak lembaga survei yang menyatakan 01 unggul. Karena itu, kata dia, mereka tidak perlu melakukan kecurangan.
Ma'ruf Amin pun percaya Komisi Pemilihan Umum sebagai penyelenggara pemilu akan menjadi wasit yang netral. Ia beralasan karena KPU punya tanggung jawab terhadap bangsa dan negara.
“Jadi, siapa yang curang itu? Karena itu (apabila ada kecurangan) ada mekanismenya. Kalo misalnya ada yang keliru-keliru, ya ada mekanismenya,” ujar dia.