Kubu Jokowi Janji Perkuat Diplomasi buat Tarik Investasi

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 30 Maret 2019 10:18 WIB

Capres nomor urut 01, Jokowi (kedua kiri) didampingi Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (kiri), Bendahara Partai Hanura Zulnahar Usman (kedua kanan) dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memperlihatkan contoh surat suara Pilpres 2019 saat Kampanye Terbuka di Serang, Banten, Ahad, 24 Maret 2019. ANTARA/Asep Fathulrahman

TEMPO.CO, Jakarta - Kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden, Joko Widodo atau Jokowi dan Ma’ruf Amin, berjanji bakal memproteksi produk dalam negeri di tengah perang dagang internasional yang melibatkan Cina dan Amerika Serikat.

Baca: Beda Kubu Prabowo dan Jokowi Soal Bagi-bagi Kursi Menteri

Direktur Penggalangan Pemilih Muda Tim Kampanye Nasional, Jokowi-Ma’ruf, Bahlil Lahadalia, mengatakan Indonesia akan mengandalkan industri pengolahan bahan baku untuk menggenjot produk berorientasi ekspor. “Tidak mungkin negara ini maju hanya dengan mengandalkan industri bahan baku. Politik luar negeri ke depan adalah membangun industri dalam negeri untuk siap berekspansi,” kata dia kepada Tempo, di Jakarta, Jumat, 29 Maret 2019.

Bahlil mengatakan kebijakan politik luar negeri yang bebas dan aktif tak menutup negara lain untuk masuk ke Indonesia. Posisi ini membuat Indonesia memiliki kebebasan untuk menjalin diplomasi dengan negara mana pun. Ia tak khawatir terhadap dampak perang dagang AS dan Cina selama angka ekspor dan impor masih seimbang. “Kami tinggal melihat mana yang menguntungkan Indonesia. Sistem ekonomi sudah terbuka, tetapi juga memproduksi produk dalam negeri,” kata ketua umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) itu.

Bahlil mengaku sektor ini berpotensi diserang lawan politik Jokowi lantaran neraca perdagangan Indonesia yang defisit. Namun, menurut dia, defisit itu masih berimbang dengan pertumbuhan industri yang dipicu kebutuhan impor barang-barang produksi. “Setelah itu, produk kita bisa melakukan penetrasi ke luar negeri,” ucap dia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada Januari 2019, neraca perdagangan mengalami defisit sebesar US$ 1,16 miliar dengan nilai impor mencapai US$ 15,03 miliar dan nilai ekspor mencapai US$ 13,87 miliar.

Baca: Polri Telusuri Percakapan WA Anggotanya untuk Menangkan Jokowi

Penguatan industri dalam negeri ini, menurut Bahlil, bakal beriringan dengan langkah pemerintah untuk melakukan diplomasi ekonomi. Menurut dia, hal ini dilakukan untuk menembus pasar dunia, sembari melakukan kompromi politik di organisasi perdagangan dunia, seperti World Trade Organization. Hal ini sempat terjadi ketika Uni Eropa memblokir produk sawit asal Indonesia pada pertengahan 2018. “Indonesia mempunyai kepentingan untuk memasarkan produknya ke luar negeri,” kata Bahlil.

Advertising
Advertising

Isu perang dagang antar-negara diperkirakan mengemuka dalam debat calon presiden antara Joko Widodo dan Prabowo Subianto malam ini. Selain menyoal hubungan internasional, tema debat putaran keempat tersebut meliputi persoalan pemerintahan, ideologi, hubungan internasional, serta pertahanan dan keamanan.

Juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf, Tubagus Ace Hasan Syadzily, mengakui situasi ekonomi global tak menguntungkan Indonesia. Di samping memperkuat diplomasi ekonomi, kata Ace, kubu Jokowi bakal berfokus untuk mencari pasar baru, dan memperkuat infrastruktur kerja sama bilateral untuk meningkatkan daya saing produk Indonesia melalui negosiasi baru. “Diplomasi diarahkan untuk melindungi kepentingan strategis produk kelapa sawit Indonesia yang terus menjadi target kampanye hitam di beberapa negara,” ucap politikus Partai Golkar itu.

Selain itu, Ace mengatakan, pihaknya bakal mendorong adanya kerja sama maritim untuk menjaga stabilitas kawasan. Menurut dia, Indonesia perlu memastikan agar kawasan Samudra Hindia dan Samudra Pasifik tidak menjadi sumber perebutan sumber daya alam, pertikaian wilayah, dan supremasi maritim. “Indonesia mengembangkan konsep kerja sama Indo-Pasifik,” kata dia.

Baca juga: Erick Thohir: Kalau Jokowi Menang, Saya Tak Masuk Kabinet

Adapun peneliti bidang hubungan internasional Center for Strategic and International Studies (CSIS), Andrew Wiguna Mantong, mengatakan kebijakan Jokowi untuk melakukan ekspansi industri dalam negeri akan menjadi sorotan dunia internasional. Ia berharap Jokowi menjelaskan keuntungan dan kerugian globalisasi. “Pentingnya perdagangan internasional, produksi, sama mobilitas manusia, harus bisa dijelaskan langsung karena ini berpengaruh pada kepercayaan komunitas internasional,” kata Andrew.

BUDIARTI UTAMI PUTRI | ARKHELAUS WISNU

Berita terkait

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

1 jam lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Dampingi Presiden Gowes Sapa Warga di Mataram

1 jam lalu

Mentan Amran Dampingi Presiden Gowes Sapa Warga di Mataram

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman turut serta bersama presiden menyapa warga Mataram.

Baca Selengkapnya

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

1 jam lalu

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

Jokowi pernah memerintahkan pengkajian soal status bagi diaspora, tapi menurun Menteri Hukum bukan kewarganegaraan ganda.

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

2 jam lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

3 jam lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

3 jam lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

3 jam lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

16 jam lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

17 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

18 jam lalu

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

Pengesahan RUU DKJ ditandatangani Presiden Jokowi di Jakarta 25 April 2024 dan diundangkan di Jakarta pada tanggal yang sama oleh Mensesneg.

Baca Selengkapnya