Sapa Jurnalis Al Jazeera, Prabowo: Ahlan Wa Sahlan, Kaifa Haluk?

Sabtu, 30 Maret 2019 16:40 WIB

Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto saat kampanye terbuka di Stadion Sidolig, Bandung, Jawa Barat, Kamis, 28 Maret 2019. REUTERS/Willy Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden 02 Prabowo Subianto sempat menyapa jurnalis stasiun televisi asal Qatar, Al Jazeera, di sela kampanyenya di lapangan luar Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Prabowo menyapa dengan menggunakan Bahasa Arab.

Berita terkait: Prabowo: Hanya dalam 100 Hari Saya Bisa ... - Pilpres - Tempo.c

Awalnya, Prabowo sedang berbicara tentang keinginannya mengembalikan kekayaan Indonesia yang ada di luar negeri. Dia menyinggung perusahaan pelat merah seperti Pertamina, Garuda Indonesia, Perusahaan Listrik Negara, Perusahaan Gas Negara, dan aset lainnya yang menurutnya menjadi kebanggaan bangsa.

"Kita melihat kondisinya sekarang dalam keadaan yang, ya, sudahlah. Saya enggak mau bicara sekarang. Nanti dibilang hoaks. Nanti yang hadir di Bogor ini dibilang hanya dua ratus orang," kata Prabowo, Jumat, 29 Maret 2019.

Tiba-tiba, Prabowo mengalihkan pembicaraannya dan bertanya kepada salah satu kameramen televisi yang menyorotnya. "Lo, TV dari mana, lo?" tanya Prabowo.

Advertising
Advertising

Sempat diam sejenak, Prabowo kemudian melanjutkan. "Al Jazeera. Halo Al Jazeera. Ahlan wa sahlan. Kaifa haluk?" kata Prabowo.

Ahlan wa sahlan berarti selamat datang, sedangkan kaifa haluk berarti apa kabar. Ketua Umum Partai Gerindra ini pernah bermukim di Yordania pada 1998 hingga akhir 1999.

"Al Jazerra oke. TV One oke. Digdaya oke," ucap Prabowo.

Berikutnya, Prabowo menyindir stasiun televisi lain yang tak dia sebutkan namanya. Dia menyebut stasiun televisi tersebut tak akan berani meliput kegiatannya. "Ada enggak yang satu lagi itu? Kagak berani ke sini. Kalau ke sini dia nyamar," kata mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus ini.

Stasiun televisi yang pernah menuai protes dari kubu Prabowo ialah Metro TV. Sebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga Uno, Djoko Santoso, mengeluarkan edaran agar seluruh tim pemenangan Prabowo tak meladeni undangan wawancara dengan stasiun televisi milik Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh itu.

Belakangan, BPN juga melayangkan keberatan kepada Komisi Pemilihan Umum atas penunjukan Metro TV sebagai salah satu pemegang hak siar debat keempat, Sabtu, 30 Maret 2019. Namun, KPU pada akhirnya tetap menjadikan Metro TV sebagai pemegang hak siar tersebut.

Kubu Prabowo dalam pelbagai kesempatan menyebut Metro TV tak berimbang dalam pemberitaan pilpres 2019. Sebaliknya, Pemimpin Redaksi Metro TV Don Bosco Selamun beberapa kali membantah pihaknya tak berimbang. Don Bosco mengatakan Metro TV sudah menjalankan azas keberimbangan, misalnya dengan selalu mengundang narasumber dari kedua kubu pasangan calon.

Berita terkait

Ekonom Ini Sarankan Kartu Prakerja dan Bansos Beras Tak Dilanjutkan di Era Prabowo, Kenapa?

28 menit lalu

Ekonom Ini Sarankan Kartu Prakerja dan Bansos Beras Tak Dilanjutkan di Era Prabowo, Kenapa?

Ekonom UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat menyaran program Kartu Prakerja dan penyaluran bansos beras tak dilanjutkan di era Prabowo. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Pesan Basuki Hadimuljono ke Pemerintahan Prabowo Subianto: Sambungkan Jalan Tol Trans Sumatera

2 jam lalu

Pesan Basuki Hadimuljono ke Pemerintahan Prabowo Subianto: Sambungkan Jalan Tol Trans Sumatera

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku sudah menyampaikan rekomendasi keberlanjutan proyek infrastruktur kepada pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN, Jokowi Sebut Sepatutnya Prabowo yang Menandatangani

2 jam lalu

Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN, Jokowi Sebut Sepatutnya Prabowo yang Menandatangani

Presiden Jokowi angkat bicara soal Keppres perpindahan ibu kota ke IKN .

Baca Selengkapnya

Potensi Ekonomi Syariah USD 3 Triliun, Indef: Kunci Ekonomi Tumbuh 8 Persen di Era Prabowo

3 jam lalu

Potensi Ekonomi Syariah USD 3 Triliun, Indef: Kunci Ekonomi Tumbuh 8 Persen di Era Prabowo

Penasihat Center of Sharia Economic Development (CSED) Indef, Abdul Hakam Naja, menilai pemerintahan Prabowo-Gibran perlu memanfaatkan ekonomi syariah jika ingin pertumbuhan ekonomi mencapai 8 persen.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Pembentukan Kabinet Prabowo-Gibran: PDIP Tunggu Keputusan Megawati, Respons NU dan Muhammadiyah

3 jam lalu

Serba-serbi Pembentukan Kabinet Prabowo-Gibran: PDIP Tunggu Keputusan Megawati, Respons NU dan Muhammadiyah

Kabinet yang akan dibentuk oleh Prabowo diperkirakan akan memiliki lebih banyak kementerian dibandingkan kabinet yang dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono maupun Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

Budi Gunawan Disebut-sebut Masuk Kabinet Prabowo, Apa Saja Kontroversi Kepala BIN Ini?

3 jam lalu

Budi Gunawan Disebut-sebut Masuk Kabinet Prabowo, Apa Saja Kontroversi Kepala BIN Ini?

Kepala BIN Budi Gunawan santer disebut-sebut akan masuk Kabinet Prabowo. Betulkah? Apa saja kontroversi pria dengan inisial BG ini?

Baca Selengkapnya

Disebut Diusulkan Jadi Menteri Kominfo, Meutya Hafid: Tidak Terlibat Pembentukan Kabinet

5 jam lalu

Disebut Diusulkan Jadi Menteri Kominfo, Meutya Hafid: Tidak Terlibat Pembentukan Kabinet

Meutya Hafid tidak ingin berkomentar lebih banyak terkait pembahasan soal usulan dirinya menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Amphuri Usul Prabowo Bentuk Kementerian Haji dan Umrah: Syarat Menteri Mampu Bahasa Arab dan Inggris, Ini Alasannya

6 jam lalu

Amphuri Usul Prabowo Bentuk Kementerian Haji dan Umrah: Syarat Menteri Mampu Bahasa Arab dan Inggris, Ini Alasannya

Amphuri usul Prabowo bentuk Kementerian Haji dan Umrah, syarat menteri harus cakap bahasa Arab dan Inggris. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Kata Partai Demokrat jika AHY Ditunjuk Jadi Menko di Kabinet Prabowo

17 jam lalu

Kata Partai Demokrat jika AHY Ditunjuk Jadi Menko di Kabinet Prabowo

Demokrat menyatakan AHY menjadi prioritas utama partai untuk ditugaskan membantu jalannya pemerintahan Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Perseteruan Kadin Berlanjut, Kubu Anindya Bakrie Bantah Arsjad Rasjid: Tidak Ada Munas setelah Pelantikan Prabowo

20 jam lalu

Perseteruan Kadin Berlanjut, Kubu Anindya Bakrie Bantah Arsjad Rasjid: Tidak Ada Munas setelah Pelantikan Prabowo

Perseteruan di tubuh Kadin terus berlanjut. Kubu Anindya Bakrie bantah pernyataan Arsjad Rasjid bahwa akan ada Munas setelah pelantikan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya