Debat Isu Hubungan Internasional, Timses: Prabowo Tak Anti Global

Jumat, 29 Maret 2019 13:40 WIB

Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto saat berkampanye di Lapangan Galuh Mas, Karawang, hari ini, Jumat, 29 Maret 2019. TEMPO/Hisyam Luthfiana

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bidang Informasi Publik Partai Gerindra Dirgayuza Setyawan mengatakan calon presiden 02 Prabowo Subianto tidak anti terhadap globalisasi. Namun, dia mengatakan Prabowo bakal mengedepankan kepentingan Indonesia terlebih dulu.

Dirgayuza mengakui Prabowo menuai kritik karena melontarkan slogan "Indonesia First" yang dinilai meniru Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Menurut Dirgayuza, Prabowo pada dasarnya mengusung prinsip Indonesia harus bersahabat dengan siapa saja. "Prinsipnya one thousand friends is too few, one enemy is too many. Tapi dalam berdagang, berpolitik internasional, ya kepentingan Indonesia dulu," kata Dirgayuza kepada Tempo, Kamis, 28 Maret 2019.

Baca: Kampanye Terbuka Bandung, Prabowo Lempar ...

Dirgayuza mengatakan perdagangan dalam konteks globalisasi adalah keniscayaan. Dia mengklaim Prabowo - Sandiaga Uno juga memiliki visi agar Indonesia juga bisa menjadi eksportir di bidang pangan dan energi terbarukan.

Menurut Dirgayuza, Indonesia bisa kuat di arus globalisasi ini jika memiliki daya tawar yang kuat. Itulah sebabnya Prabowo - Sandiaga ingin memperbaiki perekonomian Indonesia agar kuat di kancah internasional. "Hanya dengan ekonomi yang kuat kita punya daya tawar kuat," kata dia.

Advertising
Advertising

Peneliti Hubungan Internasional Center for Strategic and International Studies (CSIS) Andrew Wiguna Mantong sebelumnya mengatakan isu globalisasi dan populisme penting untuk dibicarakan dalam debat keempat, Sabtu besok, 30 Maret. Andrew mengatakan setidaknya ada empat aspek dari globalisasi, yakni perdagangan, produksi, keuangan, dan mobilitas manusia. "Ini yang harusnya langsung ditanyakan kepada kandidat, bagaimana menurut mereka globalisasi itu baik atau buruk, menguntungkan atau merugikan," kata Andrew kepada Tempo, Rabu, 27 Maret 2019.

Baca: Hasil Survei 5 Lembaga Soal Elektabilitas Jokowi dan Prabowo

Andrew juga menyinggung populisme yang menguat di kancah global saat ini. Menurut dia, para kandidat, baik Joko Widodo maupun Prabowo harus menjelaskan bagaimana akan bersikap. Di tataran regional ASEAN pun kini sejumlah negara juga bergerak ke arah perekonomian tertutup. "Apakah nanti semuanya mau bergerak ke arah Trump, ke arah-arah populis seperti Duterte (Presiden Filipina). Itu akan sangat ditentukan bagaimana masing-masing pihak membangun retorikanya," kata dia.

Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga, Sudirman Said juga menampik sebutan Prabowo akan membawa Indonesia ke arah populisme seperti yang saat ini sedang tren di berbagai belahan dunia. Menurut dia, Prabowo adalah seorang nasionalis meski latar belakangnya membuatnya memiliki perspektif global. "Sekarang pun (Prabowo) sangat sering berinteraksi dengan komunitas global, meskipun beliau akan membela kepentingan nasional tapi tahu bagaimana berinteraksi dengan dunia," kata Sudirman.



Berita terkait

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

5 jam lalu

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Singgung Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

5 jam lalu

Anies Baswedan Singgung Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Anies Baswedan mengakui dirinya masih kerap ditanya apakah akan masuk kabinet pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

7 jam lalu

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

Prabowo menjelaskan alasan mengapa dia maju dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Halalbihalal di PBNU, Gus Yahya: Kehadiran Prabowo-Gibran Ada Konteks Khusus

8 jam lalu

Halalbihalal di PBNU, Gus Yahya: Kehadiran Prabowo-Gibran Ada Konteks Khusus

Ketua PBNU mengatakan kehadiran Prabowo dan Gibran ada konteks khusus.

Baca Selengkapnya

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

8 jam lalu

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

Prabowo mengungkapkan hal itu di acara PBNU.

Baca Selengkapnya

PBNU Pastikan Kerja Sama dengan Pemerintah Prabowo-Gibran, Yahya Staquf: Ini Soal Politik

10 jam lalu

PBNU Pastikan Kerja Sama dengan Pemerintah Prabowo-Gibran, Yahya Staquf: Ini Soal Politik

Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, memastikan, PBNU akan bekerja sama dengan pemerintah Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Golkar Klaim Tak Ada Penolakan untuk PKS Jika Ingin Gabung Kubu Prabowo

11 jam lalu

Golkar Klaim Tak Ada Penolakan untuk PKS Jika Ingin Gabung Kubu Prabowo

Golkar bilang KIM tidak pernah membahas penolakan terhadap PKS jika ingin bergabung dengan pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

12 jam lalu

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

Prabowo disambut oleh Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya

Gibran Tiba di PBNU, Disambut Yahya Cholil dengan Karpet Merah

12 jam lalu

Gibran Tiba di PBNU, Disambut Yahya Cholil dengan Karpet Merah

Gibran lalu disambut Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra soal Keinginan PKS Dikunjungi Prabowo seperti PKB dan NasDem

13 jam lalu

Respons Gerindra soal Keinginan PKS Dikunjungi Prabowo seperti PKB dan NasDem

Dasco mengatakan Gerindra terbuka untuk melakukan dialog mengenai keinginan PKS bergabung ke kubu Prabowo.

Baca Selengkapnya