Ma'ruf Amin Ajak Ribuan Santri Melawan Khilafah dan Hoak

Kamis, 28 Maret 2019 15:02 WIB

Ma'ruf Amin. instagram.com/khmarufamin_

TEMPO.CO, Jakarta - Kampanye calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin di Pondok Pesantren Mlangi, Sleman, Yogyakarta berisi pidato yang mengingatkan bahaya Negara Islam Irak dan Suriah ISIS, khilafah, dan hoaks.

Berdiri selama 41 menit di hadapan ribuan kiai dan santri, Ma'ruf menekankan dirinya mau mendampingi calon presiden Joko Widodo untuk maju dalam Pilpres 2019 dengan alasan didesak para ulama untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Kemerdekaan Indonesia, kata dia tidak lepas dari perjuangan para ulama dan pendiri bangsa. Islam, kata dia mengajarkan prinsip ukhuwah atau persaudaraan, saling mengasihi, dan toleransi. Indonesia sepakat menerima semua golongan dan hidup.

Ma'ruf juga menyingung ideologi khilafah yang tidak mengikuti kesepakatan NKRI. "NKRI selesai. Jangan berikan toleransi kepada siapapun yang ingin mengubah NKRI," kata dia dalam istighosah deklarasi kiai-santri Daerah Istimewa Yogyakarta untuk kemenangan 01 di Ponpes Mlangi, Kamis, 28 Maret, 2019.

Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil Qoumas mengingatkan keberadaan ISIS yang datang untuk menghancurkan peradaban. Di Indonesia menurut dia terdapat kelompok yang ingin menghancurkan Indonesia dengan cara-cara yang halus.

Advertising
Advertising

Dia mencontohkan adanya kelompok yang mengharamkan untuk hormat pada bendera merah putih. Kelompok itu menganggap hormat pada bendera merah putih sebagai thogut, haram, dan kafir. "Mereka ini yang menyebarkan hoaks dan kebencian."

Kelompok penebar kebencian itu menurut dia membuat orang-orang saling bertengkar. Dia mengajak kiai dan santri untuk melawan hoaks dan segala ujaran kebencian.

Pilpres 2019, menurut dia, bukan sekadar persoalan kalah-menang, namun bicara agar Indonesia tetap berdiri. Dia mengajak semua kiai dan santri berbondong-bondong ke tempat pemungutan suara dengan memakai baju putih. "Malu dengan Kiai Ma'ruf yang ikut berjuang kalau tidak datang ke TPS," kata dia.

Ketua deklarasi dukungan terhadap pasangan 01 di Ponpes Mlangi, Kiai Yasin Nawawi mengajak para kiai dan santri untuk memilih pemimpin yang menjaga keutuhan NKRI. Dia menyebutkan Pilpres bukan sekadar persaingan politik, melainkan persaingan ideologi.

Kiai-kiai NU dalam kontestasi ini berada pada posisi melawan kelompok yang tidak setia pada Pancasila. Dia menyebut ideologi khilafah yang merusak tatanan NKRI. "Islam moderat melawan Islam garis keras, wahabi, salafi, dan HTI," kata Yasin.

Para kiai dan santri NU harus memenangkan pasangan calon nomor urut 01 demi menjaga keutuhan Indonesia. "Kalau 02 yang menang tamatlah riwayat Indonesia," kata dia.

SHINTA MAHARANI (Sleman)

Berita terkait

Wapres Ma'ruf Amin Optimistis Timnas U-23 Indonesia Bisa Kalahkan Guinea di Laga Playoff Olimpiade 2024

1 hari lalu

Wapres Ma'ruf Amin Optimistis Timnas U-23 Indonesia Bisa Kalahkan Guinea di Laga Playoff Olimpiade 2024

Wapres Ma'ruf Amin optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan timnas Guinea U-23 pada pertandingan playoff Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

3 hari lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

5 hari lalu

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin tetap memberikan dukungan semangat kepada Timnas U-23 Indonesia bisa lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Terima Kunjungan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi di Istana Wapres

5 hari lalu

Ma'ruf Amin Terima Kunjungan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi di Istana Wapres

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menerima lawatan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah di Istana Wapres.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

5 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

9 hari lalu

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

Deepfake, kini semakin mudah dibuat dan semakin sulit dikenali. Dampak yang ditimbulkan oleh penipuan deepfake pun, tidak main-main.

Baca Selengkapnya

Wapres Ma'ruf Amin Berharap Timnas Indonesia Tampil Konsisten di Semifinal Piala Asia U-23 2024

9 hari lalu

Wapres Ma'ruf Amin Berharap Timnas Indonesia Tampil Konsisten di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Ma'ruf Amin berharap permainan Timnas Indonesia U-23 terus konsisten setelah mengalahkan Korea Selatan pada perempat final Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

9 hari lalu

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.

Baca Selengkapnya

Sama-sama Bantu Presiden, Apa Beda Kedudukan Wakil Presiden dengan Menteri?

10 hari lalu

Sama-sama Bantu Presiden, Apa Beda Kedudukan Wakil Presiden dengan Menteri?

Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya Presiden dibantu Wakil Presiden. Presiden juga dibantu para menteri. Lalu, apa bedanya Wapres dengan menteri?

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Kementerian Baru, Demokrat: Itu Kebutuhan, Bukan Bagi-bagi Kue

10 hari lalu

Prabowo Bakal Bentuk Kementerian Baru, Demokrat: Itu Kebutuhan, Bukan Bagi-bagi Kue

Partai Demokrat menegaskan langkah Prabowo yang akan menempatkan orang berdasarkan kebutuhan itu bukan sebagai bentuk politik bagi-bagi kue.

Baca Selengkapnya