Peneliti LIPI: Masih Ada Peluang Kejutan Hasil Pilpres 2019

Rabu, 27 Maret 2019 16:03 WIB

Capres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi (ketiga kiri) dan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (keempat kiri) berswa foto bersama seusai mengikuti debat capres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu, 17 Februari 2019. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Firman Noor berpendapat masih ada peluang terjadinya kejutan di hari-H pencoblosan pilpres 2019. Hal ini disampaikan Firman menanggapi hasil survei pilpres 2019 yang cenderung stagnan dalam beberapa bulan belakangan.

Baca: Peneliti LIPI Jelaskan Soal Stagnasi Hasil Survei Pilpres 2019

"Iya (ada peluang), tapi masih belum bisa disimpulkan. Semuanya masih bersifat hipotesis saja," kata Firman kepada Tempo, Rabu, 27 Maret 2019.

Firman berujar, masih ada waktu 20 hari masa kampanye yang bisa dimaksimalkan oleh kedua kubu pasangan calon. Sisa waktu ini disebutnya masih cukup digunakan untuk menggerakkan mesin partai politik pendukung dan meyakinkan pemilih.

Selain itu, Firman mengatakan situasi juga mungkin berubah jika tiba-tiba ada kejadian luar biasa terhadap salah satu calon presiden. Dia menyebut terungkapnya skandal email Hillary Clinton merupakan salah satu contoh kegiatan tak terduga itu, yang kemudian mengubah persepsi orang terhadapnya. "Dua puluh hari itu adalah waktu yang masih cukuplah untuk terjadinya hal-hal di luar-luar dugaan," kata dia.

Advertising
Advertising

Sejumlah lembaga survei merilis hasil sigi dalam beberapa bulan belakangan. Hasilnya relatif sama, yakni keunggulan untuk pasangan calon 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Meski begitu, selisih elektabilitas dan tren yang dicatat lembaga survei berbeda-beda satu dan lainnya.

Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dari survei 24 Februari-5 Maret lalu mencatat elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 57,6 persen, sedangkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 31,8 persen. Dari sigi ini, selisih elektabilitas keduanya berada di angka 25,4 persen.

Baca: Sudirman Said: Tuduhan Korupsi Sudah Jadi Serangan Fitnah Musiman

Lain halnya dengan sigi Litbang Kompas yang mencatat elektabiltas keduanya terpaut 11,8 persen saja. Menurut Litbang Kompas, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 49,2 persen, sedangkan Prabowo-Sandiaga 37,4 persen.

BUDIARTI UTAMI PUTRI | FIKRI ARIGI

Berita terkait

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

14 hari lalu

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

Sengketa Pilpres 2024 tengah dibacakan MK. Pada PHPU 2019, putusan MK menolak seluruh permohonan Prabowo - Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

15 hari lalu

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

MK akan membacakan putusan sengketa Pilpres 2024 pada Senin, 22 April 2024. Seperti apa putusan MK terkait sengketa Pilpres 2014 dan 2019?

Baca Selengkapnya

Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

22 hari lalu

Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

Ada empat akar masalah Papua, yakni sejarah dan status politik, diskriminiasi, kekerasan dan pelanggaran HAM berat, dan kegagalan pembangunan.

Baca Selengkapnya

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

49 hari lalu

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

Di Pilpres 2014, KPU melakukan rekapitulasi suara pada sore hari, sementara Pilpres 2019 rekapitulasi suara dilakukan pada waktu dini hari.

Baca Selengkapnya

Jejak Yusril Ihza Mahendra dalam Sengketa PHPU: Pilpres 2019 Lawan Prabowo, Pilpres 2024 Bela Prabowo

20 Februari 2024

Jejak Yusril Ihza Mahendra dalam Sengketa PHPU: Pilpres 2019 Lawan Prabowo, Pilpres 2024 Bela Prabowo

Yusril Ihza Mahendra pada Pilpres 2019 bela Jokowi, dan pada Pilpres 2024 menjadi tim hukum Prabowo. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Sengketa Pilpres 2024 Bakal Maju ke MK? Begini Jejak PHPU Saat Pilpres 2019

20 Februari 2024

Sengketa Pilpres 2024 Bakal Maju ke MK? Begini Jejak PHPU Saat Pilpres 2019

Pilpres 2024 tampaknya akan disengketakan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Sengketa Pilpres terjadi juga pada Pilpres 2019, seperti apa?

Baca Selengkapnya

Yusril Ihza Mahendra Pimpin Tim Pembela Prabowo-Gibran di MK, Dulu Kuasa Hukum Jokowi-Ma'ruf Amin Saat Pilpres 2019

20 Februari 2024

Yusril Ihza Mahendra Pimpin Tim Pembela Prabowo-Gibran di MK, Dulu Kuasa Hukum Jokowi-Ma'ruf Amin Saat Pilpres 2019

Yusril Ihza Mahendra pimpin tim pembela Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 untuk hadapi sengketa di MK. Pilpres 2019, ia kuasa hukum Jokowi-Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Kompetitor Jadi Kolaborator, Kilas Balik Persaingan Prabowo-Jokowi saat Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

18 Februari 2024

Kompetitor Jadi Kolaborator, Kilas Balik Persaingan Prabowo-Jokowi saat Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

Kilas balik rivaitas Prabowo dan Jokowi saat Pemilu 2014 dan Pemilu 2019. Akhiornya, kompetitor jadi kolaborator.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Fokus Jaring Suara di Jawa Timur, TPN Bilang Masyarakat Rindu karena Pernah Gagal jadi Cawapres 2019

6 Februari 2024

Mahfud Md Fokus Jaring Suara di Jawa Timur, TPN Bilang Masyarakat Rindu karena Pernah Gagal jadi Cawapres 2019

Mahfud Md fokus menjaring suara di Jawa Timur. Masyarakat di sana sekarang merindukannya sebagai cawapres yang sempat gagal dipilih Jokowi pada 2019.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Ganjar Ungkap Status Persahabatannya dengan Jokowi

15 Januari 2024

Prabowo-Ganjar Ungkap Status Persahabatannya dengan Jokowi

Prabowo sebut dua kali menjadi rival Jokowi. Namun, Prabowo mengaku mereka tak pernah saling membenci. Bagaimana persahabatan Ganjar dan Jokowi?

Baca Selengkapnya