Dilaporkan ke Bawaslu, Ma'ruf Amin: Apa Salah Saya?

Reporter

Fikri Arigi

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 22 Maret 2019 15:55 WIB

Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin melakukan simulasi menjelang debat cawapres, di Gedung High End, Jakarta pada Selasa, 12 Maret 2019. TEMPO/Dewi Nurita

TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma’ruf Amin, menyebut pelaporan dirinya ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tidak tepat. Ia pun merasa dirinya tidak bersalah, dan laporan tersebut sekedar tudingan saja.

Baca juga: Ma'ruf Amin Tanggapi Survei Litbang Kompas Soal Elektabilitas

"Apa salah saya? Kalau kenapa saya diam saja, karena menurut saya itu bukan sesuatu hal yang melanggar," kata Ma'ruf dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Jumat 22 Maret 2019.

Advokat Peduli Pemilu sebelumnya melaporkan Ma'ruf Amin ke Bawaslu, Kamis, 21 Maret 2019. Ma'ruf dituding telah melakukan pembiaran tersebarnya berita bohong yang dilakukan oleh salah satu mubalig pada sebuah acara.

Koordinator Advokat Peduli Pemilu, Papang Sapari, mengatakan laporan tersebut dibuat atas dasar tersebarnya video berdurasi 1 menit 25 detik di media sosial. Dalam video tersebut, seorang penceramah menyebutkan bahwa apabila Ma'ruf Amin bersama Jokowi tidak terpilih di Pilpres, tahlil dan zikir tak akan lagi berkumandang di Istana.

Advertising
Advertising

“(Yang dilaporkan) Ma'ruf Amin karena melakukan pembiaran. Dia mendengar sendiri dan melihat sendiri seharusnya dihentikan. Itu kan merugikan pihak 02,” ujar Papang kepada wartawan di Kantor Bawaslu, Jakarta, Kamis, 21 Maret 2019.

Ma'ruf mengaku tak habis pikir bagaimana pertemuan antar kiai itu bisa dipersoalkan. Ia pun mengaku tak mengerti kaitan antara sikap diamnya dalam forum itu, dikaitkan dengan penyebaran hoax.

"Menurut saya ya itu tidak tepat kalau dianggap melanggar kan bukan di tempat terbuka, belum mengajak orang," kata Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia ini.

Menurut Ma'ruf, dalam pertemuan seperti itu merupakan hal yang wajar antar kiai bertukar pandangan. Sesama ulama bukan saling menceramahi, namun sama-sama mengingatkan.

Baca juga: Ma'ruf Amin: Rugi Jika Tidak Pilih Jokowi

Ma'ruf Amin menilai konten dalam pertemuan tersebut, adalah bentuk kekhawatiran kiai dan ulama tentang potensi penggurusan Islam rahmatan lil alamin, Islam Ahlussunah Wal Jamaah, dan Islam moderat. Sementara paham yang diamini Nahdlatul Ulama (NU) itu yang dianggap paling cocok untuk mempersatukan umat.

"Itu pertemuan di internal. Di dalam rumah kan itu bukan di luar, pertemuannya sesama kiai, nah kiai ketika masing-masing menyambut itu karena saling memberikan warning. Jangan sampai terjadi ini," lanjutnya.

Berita terkait

Soal Gugatan PDIP ke PTUN, KPU Bilang Harusnya Ada Putusan Bawaslu Dulu

15 jam lalu

Soal Gugatan PDIP ke PTUN, KPU Bilang Harusnya Ada Putusan Bawaslu Dulu

PDIP menggugat KPU ke Pengadilan Tata Usaha Negara atau PTUN Cakung, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

KPU Siapkan Jawaban Hadapi Sidang Perdana Gugatan PDIP di PTUN

16 jam lalu

KPU Siapkan Jawaban Hadapi Sidang Perdana Gugatan PDIP di PTUN

PDIP tercantum sebagai pihak penggugat diwakili oleh Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum DPP PDIP.

Baca Selengkapnya

Wapres Ma'ruf Amin Berharap Timnas Indonesia Tampil Konsisten di Semifinal Piala Asia U-23 2024

2 hari lalu

Wapres Ma'ruf Amin Berharap Timnas Indonesia Tampil Konsisten di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Ma'ruf Amin berharap permainan Timnas Indonesia U-23 terus konsisten setelah mengalahkan Korea Selatan pada perempat final Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

DPR Sebut Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu, Apa Alasannya?

2 hari lalu

DPR Sebut Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu, Apa Alasannya?

Komisi II DPR telah mengusulkan revisi UU Pemilu dan UU Pilkada sejak awal masa bakti 2019.

Baca Selengkapnya

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

2 hari lalu

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

2 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

KASN Ingatkan ASN Tak Terlibat Politik Praktis di Pilkada 2024, Begini Aturannya

3 hari lalu

KASN Ingatkan ASN Tak Terlibat Politik Praktis di Pilkada 2024, Begini Aturannya

KASN menyebut ASN masih berpotensi melanggar netralitas di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Sama-sama Bantu Presiden, Apa Beda Kedudukan Wakil Presiden dengan Menteri?

3 hari lalu

Sama-sama Bantu Presiden, Apa Beda Kedudukan Wakil Presiden dengan Menteri?

Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya Presiden dibantu Wakil Presiden. Presiden juga dibantu para menteri. Lalu, apa bedanya Wapres dengan menteri?

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Kementerian Baru, Demokrat: Itu Kebutuhan, Bukan Bagi-bagi Kue

3 hari lalu

Prabowo Bakal Bentuk Kementerian Baru, Demokrat: Itu Kebutuhan, Bukan Bagi-bagi Kue

Partai Demokrat menegaskan langkah Prabowo yang akan menempatkan orang berdasarkan kebutuhan itu bukan sebagai bentuk politik bagi-bagi kue.

Baca Selengkapnya

Hasil Persamuhan Gibran dan Ma'ruf Amin: Dari Saling Sinergi hingga Undangan ke Solo

3 hari lalu

Hasil Persamuhan Gibran dan Ma'ruf Amin: Dari Saling Sinergi hingga Undangan ke Solo

Usai mengunjungi Ma'ruf Amin, Gibran mengaku mendapat wejangan ini. Selain itu, Gibran juga disebut mengundang Ma'ruf ke Solo. Ada apa?

Baca Selengkapnya