Menakar Kekuatan Prabowo: Lemah di Timur, Kuat di Barat

Kamis, 21 Maret 2019 10:53 WIB

Capres nomor 02 Prabowo Subianto saat menyapa warga Banten di Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten, Sabtu 16 Maret 2019. TEMPO/Joniansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Mardani Ali Sera mengatakan kubunya bakal terus bertempur di Jawa Tengah dan Jawa Timur di sisa masa kampanye ini. Mengklaim angka elektabilitas jagoannya membaik di Jawa Tengah, Mardani mengatakan Prabowo-Sandiaga masih akan banyak bersafari di Jawa Timur.

"Jatim ini pertarungan, karena itu Prabowo - Sandi agak sering investasikan waktu di Jawa Timur," kata Mardani kepada Tempo, Selasa malam, 19 Maret 201.

Mardani menuturkan mereka menargetkan menang di Jawa Timur. Adapun target realistisnya, kata dia, dipatok di angka 52 persen. Berkaca dari pilpres 2014, Prabowo dan Hatta Rajasa kalah sekitar tujuh persen dari Jokowi-Jusuf Kalla di Jawa Timur. Prabowo-Hatta mendapatkan 46,83 persen, sedangkan Jokowi-JK 53,17 persen.

Simak Videografis: Survei Litbang Kompas, Jokowi - Ma'ruf Amin Unggul di Jawa, Prabowo - Sandi Menang di Sumatera

Menurut politikus Partai Keadilan Sejahtera ini, Jawa Tengah dan Jawa Timur akan tetap digarap hingga sebelum masa tenang pemilihan presiden 2019. Bukan tanpa sebab, perolehan suara di kedua provinsi itu ditambah Jawa Barat hampir sama dengan 60 persen suara nasional.

Dia mengatakan elektabilitas Prabowo-Sandiaga di Jawa Tengah sudah menginjak angka 42 persen. Angka yang diklaim berasal dari basis pemilih Sudirman Said saat pemilihan gubernur Jawa Tengah 2018 ini lumayan signifikan dibanding perolehan suara Prabowo-Hatta di pilpres 2014. Kala itu, Prabowo-Hatta hanya mendapat 32,9 persen suara, sedangkan Jokowi-JK meraup 65,8 persen.

Advertising
Advertising

"Target optimisnya menang di Jateng, target realistisnya 45 persen," kata Mardani.

Baca juga: Jokowi dan Prabowo Sama-sama Korban Hoaks di Pilpres 2019

Berikutnya, dia mengakui elektabilitas Prabowo-Sandiaga di kawasan timur Indonesia masih tertinggal dari Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Papua, Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara disebutnya masih menjadi pekerjaan rumah bagi kubu 02.

Juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Ferdinand Hutahaean mengakui wilayah timur menjadi medan persaingan ketat Prabowo dan Jokowi. Namun, dia mendaku unggul di sejumlah wilayah, seperti Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Maluku, Gorontalo, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah.

"Jokowi memang menguasai Papua, Papua Barat, Maluku Utara," kata Ferdinand kepada Tempo, Rabu, 20 Maret 2019.

Meski begitu, Ferdinand mengaku optimistis Prabowo-Sandiaga bisa membalikkan keadaan. Dia mengatakan dukungan terbuka pengusaha asal Sulawesi Selatan, Erwin Aksa, menjadi tambahan energi bagi kubunya untuk mengejar ketertinggalan suara di kawasan timur nusantara.

Menurut politikus Partai Demokrat ini, salah satu di antara Prabowo dan Sandiaga akan kampanye akbar di timur. Sulawesi Selatan, kata dia, sudah pasti menjadi tujuan. "Ada beberapa lokasi yang kami sudah plotting di sana sesuai jadwal Komisi Pemilihan Umum. Sulsel sudah pasti," ujarnya.

Mardani Ali Sera menambahkan, Prabowo juga dijadwalkan berkunjung ke Papua. Meski provinsi terujung timur ini merupakan basis massa Jokowi, kata dia, jagoannya akan tetap menggaet suara dari sana. "Sebelum ada janur kuning, tempur terus. Targetnya menang," kata dia.

Lain di timur lain di barat. Jika kawasan timur masih menjadi pekerjaan rumah bagi kubu Prabowo, Mardani mengatakan wilayah barat justru menjanjikan kemenangan. Kawasan barat ini mencakup Sumatera, Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.

"Sumatera secara umum wilayah yang sangat prospektif. Jabar, Banten, DKI, sampai sekarang survei kami kuat," ujar Mardani.

Ferdinand Hutahaean mengklaim, Prabowo-Sandiaga unggul di semua provinsi di Sumatera, kecuali Lampung. Dia mengatakan di sisa masa kampanye selama 24 hari ini kubunya akan menggencarkan penyampaian janji-janji Prabowo-Sandiaga seumpama menang.

Direktur Legislatif BPN Prabowo-Sandiaga, Edhy Prabowo mengatakan tidak ada kata selesai "menggempur" suatu daerah sebelum pilpres ini rampung. Meski Jawa Timur dan Jawa Tengah sudah cukup sering dikunjungi, Edhy mengatakan keduanya tetap menjadi fokus.

"Kami akan fokus di basis-basis suara massa yang tentunya akan mendulang suara terbanyak," kata Edhy, Selasa, 19 Maret 2019.

Berita terkait

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

45 menit lalu

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Setelah putusan MK yang menolak keputusan kubu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, akankah mereka kemudian gabung di kabinet Prabowo-Gibran?

Baca Selengkapnya

Momen Prabowo Diajak Foto bersama Lawrence Wong, PM Singapura Selanjutnya

1 jam lalu

Momen Prabowo Diajak Foto bersama Lawrence Wong, PM Singapura Selanjutnya

Peristiwa foto bersama Prabowo dan Lawrence itu terjadi di sela pertemuan tingkat tinggi PM Singapura Lee Hsien Long dan Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi, Prabowo, Lee Hsien Long dan Pengganti PM Singapura Duduk Bersama

2 jam lalu

Kala Jokowi, Prabowo, Lee Hsien Long dan Pengganti PM Singapura Duduk Bersama

Kebersamaan Jokowi, Lee Hsien Long, Prabowo, dan Lawrance dalam satu meja menjadi sinyal keberlanjutan kemitraan dengan Singapura.

Baca Selengkapnya

Isu Kabinet Prabowo Banyak Beredar, PGRI Berpesan Jangan Mudah Ubah Kurikulum Pendidikan

3 jam lalu

Isu Kabinet Prabowo Banyak Beredar, PGRI Berpesan Jangan Mudah Ubah Kurikulum Pendidikan

PGRI mengingatkan bahwa pemerintahan baru di bawah Prabowo jangan dengan mudah mengubah kurikulum pendidikan.

Baca Selengkapnya

Didampingi Prabowo, Jokowi Terima Kunjungan PM Singapura di Istana Bogor

3 jam lalu

Didampingi Prabowo, Jokowi Terima Kunjungan PM Singapura di Istana Bogor

Pertemuan Jokowi dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Long merupakan yang terakhir sebelum keduanya memasuki masa purna tugas.

Baca Selengkapnya

Kans Gabung di Kabinet Prabowo-Gibran: Anies Tak Mau Berandai-andai, Ganjar Sebut Lebih Baik di Luar

5 jam lalu

Kans Gabung di Kabinet Prabowo-Gibran: Anies Tak Mau Berandai-andai, Ganjar Sebut Lebih Baik di Luar

Anies tidak mau berandai-andai. Sedangkan Ganjar menyebutnya lebih baik di luar kabinet Prabowo-Gibran. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Peluang PKS Merapat ke Prabowo, Gerindra-Golkar-PAN Respons Begini

5 jam lalu

Peluang PKS Merapat ke Prabowo, Gerindra-Golkar-PAN Respons Begini

Peluang PKS merapat ke kubu Prabowo mendapatkan respons dari Partai Gerindra, Golkar, dan PAN. Apa responsnya?

Baca Selengkapnya

Gerindra Tegaskan Penyusunan Kabinet Prabowo Belum Dimulai

6 jam lalu

Gerindra Tegaskan Penyusunan Kabinet Prabowo Belum Dimulai

Sufmi Dasco Ahmad menegaskan bahwa presiden terpilih Prabowo Subianto belum pernah mengeluarkan susunan kabinet resmi.

Baca Selengkapnya

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

16 jam lalu

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Singgung Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

17 jam lalu

Anies Baswedan Singgung Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Anies Baswedan mengakui dirinya masih kerap ditanya apakah akan masuk kabinet pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya