Elektabilitasnya Turun, Jokowi Jadikan Survei Kompas Evaluasi

Rabu, 20 Maret 2019 21:39 WIB

Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Pimpinan Forum Betawi Rempug (FBR) di Ruang Garuda, Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin 18 Maret 2019. Kedatangan FBR untuk bersilaturahmi dan mengucapkan terima kasih kepada Jokowi karena telah memberikan kepedulian kepada masyarakat Betawi. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo atau Jokowi, mengatakan akan menjadikan hasil survei Litbang Kompas sebagai bahan evaluasi. Alasannya, dalam survei tersebut, selisih elektabilitas antara Jokowi dan lawannya, Prabowo Subianto menipis dan tinggal 11,8 persen.

Baca: Fokus Kampanye, Jokowi Minta Caleg PDIP Tak Rapat-rapat Lagi

Jokowi menjelaskan pihaknya menjadikan banyak hasil survei sebagai evaluasi dan koreksi menjelang pemilihan presiden ini. "Untuk memacu bekerja lebih baik lagi," katanya di Kantor Dewan Pimpinan Daerah PDIP DKI Jakarta, Tebet, Jakarta, Rabu, 20 Maret 2019.

Ia meyakini hasil-hasil survei yang keluar dari sejumlah lembaga akan meningkatkan kinerja timnya. "Semua survei kami lihat sebagai bahan koreksi, sebagai bahan evaluasi untuk mendorong bekerja lebih baik lagi," ucapnya.

Jokowi menuturkan, ia tidak ingin terlena dengan hasil-hasil survei yang ada. Bila ada survei menunjukkan hal yang positif bagi pihaknya namun tidak disikapi dengan baik maka berpotensi membuat lengah. "(Sementara) Hasil survei yang tidak baik atau kecil bisa mendorong, memicu seluruh relawan, kader untuk bekerja lebih militan lagi," kata dia.

Sebelumnya Litbang Kompas, seperti diberitakan Kompas.com, merilis hasil survei yang dilakukan pada 22 Februari 2019-5 Maret 2019. Hasilnya elektabilitas antara pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno, semakin tipis.

Advertising
Advertising

Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf berada di angka 49,2 persen, sementara Prabowo-Sandiaga 37,4 persen. Adapun, 13,4 persen responden menyatakan rahasia.

Baca: Jokowi Beri Pembekalan Caleg PDIP Dapil DKI Jakarta

Angka tersebut berbeda ketimbang survei Litbang Kompas pada Oktober 2018. Saat itu jarak elektabilitas keduanya 19,9 persen. Pasangan Jokowi - Ma'ruf mengantongi 52,6 persen dan Prabowo-Sandiaga 32,7 persen, sementara 14,7 responden menyatakan rahasia.

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

9 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

9 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

9 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

9 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

10 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

10 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

10 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

11 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

13 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

14 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya