TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno terkejut dengan adanya rencana apel atau silaturahmi nasional pemerintah desa se-Indonesia yang akan memberikan gelar Bapak Pembangunan Desa untuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Baca: Jokowi Bakal Diberi Gelar Bapak Pembangunan Desa

"Serius? Segitunya? Enggak komen deh ya, enggak komen," kata Sandiaga seusai olahraga pagi di GOR Bulungan, Jakarta Selatan, Rabu, 20 Maret 2019.

Namun, Sandiaga lantas menyambung ucapannya. Dia mengatakan hal tersebut menjadi bukti sistem yang tak baik di Indonesia. Di masa menjelang pemilihan umum, kata dia, hal-hal semacam ini semestinya tak terjadi.

Sandiaga lantas meminta diingatkan agar tak melakukan hal serupa seumpama dirinya dan Prabowo terpilih menjadi presiden dan wakil presiden mendatang. "Mohon diingatkan mohon jangan lakukan hal-hal seperti itu di ujung pemerintahan. It's not a good example," kata dia.

Acara silaturahmi pemerintah desa itu diselenggarakan oleh Badan Koordinasi Nasional Pembangunan Pemerintahan Pemberdayaan dan Permasyarakatan Desa (Bakornas P3KD) bersama DPP Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi), DPP Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Papdesi), dan DPP Persatuan Perangkat Desa Seluruh Indonesia (PPDI).

Ketua DPP Apdesi Sindawa Tarang mengatakan acara itu akan diselenggarakan pada 1-3 April mendatang di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta dengan mengundang seluruh kepala desa, aparat pemerintah desa, dan perangkat desa seluruh Indonesia. Dia juga membenarkan adanya agenda pemberian gelar Bapak Pembangunan Desa untuk Jokowi. "Iya diagendakan seperti itu," kata Sindawa saat dikonfirmasi, Selasa, 19 Maret 2019.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai rencana pemberian gelar Bapak Pembangunan Desa untuk Jokowi merupakan kampanye terselubung.

Simak juga: Kemendagri: Gelar Bapak Pembangunan Desa Jokowi Inisiatif P3KD

"Saya kira hentikanlah itu, batalkanlah acara itu, lebih bagus para kepala desa fokus di desa masing-masing dan tidak perlu dimobilisasi," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2019.