Kubu Jokowi Luncurkan Aplikasi Kampanye Khusus Dekati Milenial

Reporter

Fikri Arigi

Minggu, 17 Maret 2019 16:48 WIB

Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin, Erick Thohir, memberikan sambutan dalam peluncuran aplikasi Milenial Ketuk Pintu, di The Pallas, Jakarta, Ahad, 17 Maret 2019. Tempo/ Fikri Arigi.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo atau Jokowi - Ma’ruf Amin, Erick Thohir mengatakan anak-anak muda yang pada pemilu 2019 ini cenderung tidak memilih atau golput, disebabkan karena belum sadar akan pentingnya politik.

Berita terkait: SMRC: Elektabilitas Jokowi 57,6 Persen Prabowo 31.8 Persen

Erick Thohir yang mencontohkan anaknya sendiri, mengatakan generasi milenial ini lebih asik dengan media sosial dan digital media. Itu menyebabkan mereka kurang bersosialisasi. "Akhirnya asik dalam dunianya (sendiri),” ujar Erick di The Pallas, Jakarta, Ahad, 17 Maret 2019.

Dia mengatakan hal itu perlu diubah dengan cara mengingatkan mereka. Ia mengharapkan kaum muda atau milenial berpartisipasi dalam pemilu.

Adapun Ketua Dewan Pembina relawan milenial Jokowi - Ma’ruf, KitaSatu, Arif Rosyid mengatakan alasan milenial belum menetapkan pilihan karena masih ragu-ragu dengan program yang ditawarkan oleh kedua kubu. Selain itu juga masih banyak milenial yang terpapar kabar bohong atau hoax.

Advertising
Advertising

“Masih banyak banget (yang termakan hoax). Mereka juga masih ragu, dan merasa belum yakin terhadap program-program (kandidat),” ujar Arif di lokasi yang sama.

Untuk itu pula ia bersama organisasi relawannya meluncurkan aplikasi kampanye berbasis website, Milenial Ketuk Pintu. Aplikasi ini diklaim, merupakan cara kampanye yang dapat lebih mudah diterima oleh kaum milenial.

Menurut Arif, kampanye ini dilakukan dengan pendekatan yang lebih ramah anak muda, yakni dengan cara menekankan dialog ketimbang secara langsung mengajak untuk memilih salah satu paslon.

Koordinator KitaSatu Pradana Indraputra menilai cara kampanye ini sangat efektif. Karena aplikasi ini dapat memonitor pergerakan kampanye pintu ke pintu yang tengah dilakukan. Dari aplikasi itu juga mereka dapat memantau karakteristik pemilih.

“Kami incar engangement-nya. Kami mencoba meluruskan, kalau mereka salah memandang Jokowi, apa yang salah kami luruskan,” ujar Dana.

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

2 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

6 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

10 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

12 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

22 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

23 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya