OTT Romahurmuziy, Airlangga: Tak Pengaruhi Elektabilitas Jokowi
Reporter
Muhammad Kurnianto (Kontributor)
Editor
Tulus Wijanarko
Jumat, 15 Maret 2019 21:41 WIB
TEMPO.CO, Tangerang - Ketua Umum partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartato yakin tertangkapnya ketua Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy oleh Komisi Pemberantasan Korupsi di Jawa Timur tidak akan mempengaruhi elektabilitas calon presiden Joko Widodo – Ma’ruf Amin.
Meski demikian dia mengaku prihatin atas apa yang terjadi dengan Romahurmuziy tersebut. “Tentu kita prihatin atas apa yang terjadi, tapi kami konsentrasi terhadap partai Golkar, " kata dia usai menghadiri konsolidasi partai Golkar di gedung Intermark BSD, Jumat 15 Maret 2019.
Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan bersama sejumlah partai lain memang tergabung dalam koalisi yang mengusung Jokowi - Ma'ruf sebagai presiden dan wakil presiden di Pilpres 2019 ini.
Romahurmuziy ditangkap dalam OTT oleh KPK di Hotel Bumi Surabaya, Jum’at, 15/3, pukul 09.00. Penangkapan ini diduga berkaitan dengan kasus jual beli jabatan di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur.
Pernyataan Airlangga tersebut senada dengan keyakinan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi – Ma’ruf. Wakil Direktur TKN, Tina Talisa mengatakan kasus OTT terhadap Romahurmuziy itu adalah persoalan pribadi yang tak ada sangkut pautnya dengan pemilihan presiden 2019.
Ia mengaku tidak khawatir kasus ini akan menurunkan elektabilitas Jokowi - Ma’ruf. Hal ini, kata dia, juga sudah disampaikan oleh Ketua TKN, Erick Thohir. “Menegaskan pernyataan Ketua TKN, Pak Erick Thohir, yang menyampaikan bahwa kami meyakini tidak berpengaruh signifikan (terhadap elektabilitas) karena kasus ini murni kasus pribadi,” tutur mantan presenter televisi ini.
Pada bagian lain pernyataannya Airlangga mengatakan saat ini ia berkonsentrasi terhadap partai dan berharap Partai Golkar bisa meningkatkan suaranya pada pemilu 2019 ini. Pasalnya, kata dia, banyak kader partai berlambang pohon beringin itu yang menjadi kepala daerah. "Golkar itu kan pemimpin di berbagai daerah dan menjadi ketua DPRD di delapan kabupaten kota, itu menjadi lumbung partai Golkar," katanya dalam
KURNIANTO | FIKRI ARIGI