AHY Sebut Ucapan Agum Gumelar Soal SBY Subyektif dan Tendensius

Kamis, 14 Maret 2019 15:43 WIB

Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat menghadiri haul mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan, Jumat, 21 Desember 2018. TEMPO/M Rosseno Aji

TEMPO.CO, Jakarta - Komandan Komando Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menilai ucapan anggota Dewan Pertimbangan Presiden Agum Gumelar tentang sikap ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono, subyektif dan tendensius. Meski begitu, AHY tertawa dan mengaku menanggapi ringan saja ucapan Agum itu.

"Saya juga heran kok Pak Agum Gumelar punya statement seperti itu. Saya pikir terlalu subyektif dan tendensius," kata AHY di kawasan Jakarta Selatan, Kamis, 14 Maret 2019.

Dalam sebuah video yang diunggah Ulin Niam Yusron sebelumnya, Agum mengaku heran dengan keputusan SBY mendukung Prabowo Subianto. Sebab, kata Agum, mantan presiden dua periode itu sebelumnya menjadi anggota Dewan Kehormatan Perwira yang ikut menandatangani rekomendasi pemberhentian Prabowo dari militer.

Rekomendasi itu terkait dengan dugaan keterlibatan Prabowo dalam penculikan dan penghilangan paksa aktivis prodemokrasi tahun 1997/1998. Agum mengatakan semua anggota DKP menandatangani surat rekomendasi pemberhentian itu. Adapun anggota DKP ialah Subagyo Hadi Siswoyo, Fachrul Razi, Arie J. Kumaat, Yusuf Kartanegara, Djamari Chaniago, SBY, dan Agum.

"SBY tanda tangan, semua tanda tangan. Ya walaupun saya heran ini yang tanda tangan rekomendasi kok malah sekarang mendukung," kata Agum dalam video tersebut.

Advertising
Advertising

AHY balik mempertanyakan sikap Agum Gumelar dulu pada Pemilihan Umum 2009. Ketika itu, Prabowo berpasangan dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

"Kami heran dan mempertanyakan juga sikap beliau pada tahun 2009, ketika Ibu Mega dan Pak Prabowo berpasangan menjadi kontestan pemilu. Apa sikap beliau kami ingin tahu juga dulu," kata AHY.

AHY berujar, dia menghormati Agum dan para seniornya di militer yang terjun ke politik. Namun, AHY mengajak mereka untuk fokus berbicara tentang masa depan. Menurut dia, rakyat justru akan dirugikan jika para elite senior terus terjebak pada narasi masa lalu. "Jangan terjebak di masa lalu yang belum tentu benar, yang tidak produktif, tidak konstruktif," ucapnya.

Selain menyinggung SBY, Agum Gumelar juga membeberkan cerita pemecatan Prabowo. Dia juga mengklaim bicara dari hati ke hati dengan anggota Tim Mawar--tim yang diduga melakukan penculikan dan penghilangan paksa aktivis 1997/1998, yang merupakan bekas anak buahnya.

"Ketika dari hati ke hati dengan mereka, di situlah saya tahu di mana matinya orang-orang itu, di mana dibuangnya, saya tahu detail," kata Agum.

AHY

Berita terkait

Usulan Menteri di Kabinet Prabowo: PAN Siapkan Eko Patrio, Demokrat Utamakan AHY

9 jam lalu

Usulan Menteri di Kabinet Prabowo: PAN Siapkan Eko Patrio, Demokrat Utamakan AHY

Siapa yang bakal mengisi posisi menteri di kabinet Prabowo menjadi perhatian publik. PAN dan Demokrat masing-masing menyebut nama Eko Patrio dan AHY.

Baca Selengkapnya

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

1 hari lalu

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

AHY Tinjau Lahan untuk Relokasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Pastikan Administrasi Tak Bermasalah

1 hari lalu

AHY Tinjau Lahan untuk Relokasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Pastikan Administrasi Tak Bermasalah

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY berangkat ke Bandara Gorontalo, Sulawesi Utara pada Ahad dini hari, 5 Mei 2024. AHY akan mengunjungi calon lahan relokasi warga pengungsi yang terdampak semburan abu vulkanik Gunung Ruang, Tagulandang, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

2 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Progres Pembangunan Bandara VVIP IKN Sudah 18 Persen, Diklaim Tak Ada Masalah Lahan

2 hari lalu

Progres Pembangunan Bandara VVIP IKN Sudah 18 Persen, Diklaim Tak Ada Masalah Lahan

Ketua Satgas Pembangunan Infrastruktur IKN memastikan tidak ada permasalahan lahan untuk pembangunan runway Bandara VVIP di ibu kota.

Baca Selengkapnya

Masih Ada 2.086 Hektare Lahan Bermasalah di IKN, Basuki Hadimuljono: Pasti Clear

3 hari lalu

Masih Ada 2.086 Hektare Lahan Bermasalah di IKN, Basuki Hadimuljono: Pasti Clear

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono buka suara soal 2.086 hektare lahan di IKN yang masih bermasalah.

Baca Selengkapnya

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

3 hari lalu

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Ketua Umum Partai Demokrat AHY buka suara soal diskusi mengenai kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Namun ia tak merinci kapan diskusi itu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

3 hari lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

6 hari lalu

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

Jokowi mengatakan selama 10 tahun dia menjabat sebagai presiden urusan konflik tanah selalu menjadi keluhan utama warga.

Baca Selengkapnya

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

6 hari lalu

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

Presiden Jokowi ditagih sertifikat tanah oleh warga dalam kunjungan kerja ke Jawa Timur.

Baca Selengkapnya