Amunisi Sandiaga di Debat Capres Ketiga: BPJS hingga Guru Honorer
Reporter
Budiarti Utami Putri
Editor
Endri Kurniawati
Selasa, 12 Maret 2019 10:49 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden Sandiaga Uno mempersiapkan diri menghadapi debat capres ketiga. Dalam sawala bertema kesehatan, pendidikan, ketenagakerjaan, sosial, dan budaya itu Sandiaga bakal membeberkan visi misi serta temuan dari kampanyenya di berbagai daerah.
"Saya masih ada beberapa kunjungan lagi ke daerah sebelum nanti akan memulai tahap simulasi terakhir," kata Sandiaga di Jakarta, Senin, 11 Maret 2019.
Baca: KPU Telah Tetapkan Moderator untuk Debat Pilpres Ketiga
Debat ketiga akan berlangsung pada Ahad, 17 Maret 2019 di The Sultan Hotel, Jakarta. Dipandu moderator Alfito Deannova dan Putri Ayuningtyas, debat akan disiarkan secara langsung oleh Trans TV, Trans 7, dan CNN Indonesia TV.
Ada beberapa kata kunci yang akan menjadi amunisi Sandiaga dalam debat ketiga nanti. Poin-poin itu telah beberapa kali disampaikan Sandiaga dan calon presiden Prabowo Subianto dalam pelbagai kesempatan. Berikut poin-poinnya:
1. Membenahi BPJS Kesehatan
Dalam berbagai kesempatan, Prabowo dan Sandiaga kerap menyoroti masalah ruginya Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo bahkan pernah melontarkan pernyataan tentang selang cuci darah Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo yang digunakan sebanyak 40 kali.
Sandiaga mengatakan dia dan Prabowo berjanji menyelesaikan persoalan BPJS Kesehatan. "Bukan hanya tutup defisit, tapi kami akan menghitung secara detail bagaimana caranya struktur ini bisa kami perbaiki," kata Sandiaga di Jakarta, Senin, 11 Maret 2019.
Baca: Hasil Poling Tempo, Debat Capres Pengaruhi Elektabilitas
Sandiaga juga berjanji akan meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidikan, mulai dokter hingga apoteker. Dia juga mengklaim bakal menyediakan dana yang cukup untuk program promotif dan preventif. "Bukan hanya mengobati, rehabilitatif, tapi bagaimana mencegah penyakit itu dengan pola hidup sehat," kata dia.
<!--more-->
2. Mengangkat tenaga honorer
Sandiaga berjanji meningkatkan kualitas pendidikan, di antaranya dengan meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan guru. Para guru honorer harus mendapat perhatian di pemerintahan mendatang. "Kami lihat regulasinya dan kalau perlu kami ubah. Kami akan memastikan selesaikan masalah menahun ini," kata Sandiaga.
Tahun lalu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menyampaikan jumlah tenaga honorer K2 sebanyak 1,5 juta orang dari total guru 3,2 juta orang. Mereka harus mengikuti seleksi jika ingin diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
Simak: Kata Mantan Ketua KIP soal Jokowi Singgung Lahan Prabowo
Sandiaga mengatakan, dia dan Prabowo juga akan menjanjikan pemerataan pendidikan di kota dan desa. Pemerataan dan perbaikan pendidikan juga akan berdampak mengatasi kesenjangan sosial dan memutus rantai kemiskinan di Indonesia.
3. Menerapkan OK OCE di tingkat nasionalSandiaga tak menampik bakal menyampaikan program
unggulannya semasa menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta dalam debat capres ketiga ini. Dia mengklaim OK OCE kini telah memiliki banyak penggerak dan bisa menjadi bagian dari penciptaan lapangan pekerjaan.
Sandiaga mengatakan beberapa kota, kabupaten, dan provinsi di luar DKI Jakarta yang mulai mengadopsi program OK OCE ini. "Di sesi ketenagakerjaan (debat ketiga) juga kami akan sampaikan progran OK OCE ini sudah bisa di-pilot project-kan di tingkat nasional," ujarnya.
4. Membebaskan pajak buku
Demi meningkatkan budaya membaca dan tingkat literasi masyarakat Indonesia, Sandiaga berjanji akan memberikan insentif dengan menggratiskan pajak buku. Sandiaga mengatakan sudah banyak penulis, percetakan, dan penerbit yang mengeluhkan tingginya pajak buku ini. Ia akan melihat insentif fiskal yang bisa dilakukan. “Pembebasan pajak itu adalah salah satu kebijakan yang akan kami perkenalkan."