Metode Survei PolMark, Temukan Persaingan Jokowi - Prabowo Ketat

Rabu, 6 Maret 2019 15:49 WIB

Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi bersalaman dengan pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto, usai Debat Pertama Capres & Cawapres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis, 17 Januari 2019. Debat tersebut mengangkat tema Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil sigi teranyar lembaga survei PolMark Research Center menemukan persaingan antar pasangan calon presiden dan wakil presiden lebih ketat daripada kebanyakan publikasi hasil survei lembaga-lembaga lain. Dalam survei PolMark, elektabilitas Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin sebesar 40,4 persen, Prabowo Subianto - Sandiaga Uno sebesar 25,8 persen, dan undecided voters sebanyak 33,8 persen.

Berita terkait: Survei LSI Denny JA: Jokowi 58,7 Persen Prabowo 30.9 Persen

"Laporan ini adalah ikhtisar sangat ringkas dari 73 survei di 73 Dapil (dari 80 Dapil) seluruh Indonesia. Data yang tersaji adalah agregat hasil 73 survei yang dibuat dengan perhitungan statistik yang layak," kata Direktur Riset PolMark Research Center, Eko Bambang Subiantoro, dalam rilis hasil surveinya yang diterima Tempo, Selasa, 5 Maret 2019.

Dalam keseluruhan survei ini, Eko menjelaskan, 72 dapil di antaranya melibatkan 440 responden, sementara 1 dapil, yaitu Jawa Barat 3, melibatkan 880 responden. Maka keseluruhan data hasil survei ini meliputi 32.560 responden yang tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia.

"Ke-73 Dapil ini meliputi 172.008.099 atau 92,9% dari pemilih Pemilu 2019. Di 73 Dapil ini diperebutkan 534 kursi atau 92,9% dari 575 kursi DPR RI," ujar Eko.

Eko pun juga menuturkan beberapa kelebihan dan kelemahan dalam model survei yang ia gunakan ini. Kelebihannya, kata dia, laoran ini merupakan agregat survei dapil yang menghimpun potret setiap dapil. "Berbeda dengan 1 survei nasional yang tak punya kemampuan memotret secara detail daerah pemilihan," ujar dia.

"Dengan demikian, agregat hasil survei 73 dapil ini adalah himpunan data yang sangat berdayaguna untuk menggambarkan kenyataan politik Indonesia berdasarkan detai kenyataan-kenyataan politik local," kata dia.

Kelemahannya, Eko berujar, agregat hasil survei 73 dapil ini adalah tidak serentaknya penyelenggaraan survei di seluruh dapil. Padahal, kata dia, data riset tidak pernah ada dalam suasana vakum dinamika politik. "Untuk mengatasi kelemahan utama ini, penjelasan lebih saksama untuk data survei per dapil amat sangat diperlukan. PolMark Indonesia sudah membuat penjelasan-penjelasan saksama per Dapil ini," kata Eko.

Survei ini menggunakan pengambilan sampel dengan metode multistage random sampling dengan margin of error ±4.8% untuk masing-masing survei di 72 Dapil. Khusus untuk Dapil Jabar 3, margin of error-nya adalah ±3.4%. Selang kepercayaan survei ini adalah 95%.

Setiap responden terpilih diwawancarai dengan metode tatap muka (face to face) oleh pewawancara yang telah dilatih secara khusus. Quality Control dilakukan dengan mendatangi kembali (rekonfirmasi) 20% responden yang terpilih secara acak (spot check).

Berita terkait

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

43 menit lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

2 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tidak Mundur dari Jabatan Menhan Meskipun Masa Transisi Presiden Terpilih, Sebab...

3 jam lalu

Prabowo Tidak Mundur dari Jabatan Menhan Meskipun Masa Transisi Presiden Terpilih, Sebab...

Apa alasan Prabowo Subianto tak melepas jabatan Menhan, padahal sibuk transisi sebagai presiden terpilih?

Baca Selengkapnya

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

10 jam lalu

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

Ada sejumlah tokoh yang didagang mau dalam Pilwalkot Bogor 2024, termasuk Sekpri Iriana Jokowi dan eks Wakil Wali Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

12 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

12 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

13 jam lalu

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menegaskan posisi partainya yang mendukung pemerintahan baru Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

14 jam lalu

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

Gibran rencana Prabowo yang akan melibatkan ketua parpol dan tokoh senior, tak terkecuali Ketua Umum PDIP Megawati dalam menyusun kabinet

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

15 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

15 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya