LSI Denny JA: Dukungan NU ke Jokowi Naik, Muhammadiyah Turun

Reporter

Dewi Nurita

Selasa, 5 Maret 2019 15:56 WIB

Presiden Jokowi memberikan sambutan pada Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo, Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu, 27 Februari 2019. Presiden juga mengakui kontribusi NU untuk keutuhan bangsa Indonesia. ANTARA/Adeng Bustomi

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil sigi teranyar Lingkaran Survei Indonesia alias LSI Denny JA menyoroti dukungan dua organisasi muslim besar di Indonesia, yakni Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah terhadap dua pasangan calon yang akan berlaga di pemilihan presiden 2019.

Berita terkait: LSI Denny JA: Elektabilitas Jauh, Jokowi Menang Pilpres 2019

Hasilnya, dukungan NU terhadap Joko Widodo alias Jokowi naik dari angka 55,6 persen per Januari, menjadi 64,1 persen per Februari 2019. "Sementara itu, dukungan Muhamadiyah terhadap Jokowi turun dari 42 persen menjadi 33,3 persen," ujar peneliti senior LSI Ardian Sopa di kantornya, Selasa, 5 Maret 2019.

Sebaliknya, dukungan NU terhadap Prabowo turun dan dukungan Muhammadiyah terhadap Prabowo naik. Suara NU ke kubu Prabowo per Januari 2019 sebesar 33,6 persen, kemudian per Februari 2019 turun menjadi 28,2 persen. Adapun suara Muhammadiyah ke kubu Prabowo per Januari 2019 sebesar 54 persen, kemudian per Februari 2019 naik menjadi 62,2 persen.

"Naik turun dukungan kedua paslon di dua ormas Islam besar ini memang sangat ditentukan dari kegiatan maupun isu-isu yang berkembang," ujar Ardian.

Berdasarkan data LSI Denny JA, basis pemilih muslim di Indonesia sebesar 87,8 persen dari total keseluruhan pemilih. Hasil survei Februari 2019, NU merupakan Ormas Islam terbesar dengan basis pemilih 49,5 persen. Sementara Muhammadiyah memiliki basis massa 4,3 persen.

Tonton video LSI: jika golput tinggi, kemungkinan Jokowi bisa kalah

"Untuk dukungan pemilih dua ormas ini, saya melihat ada semacam trade off. Bisa jadi, kalau di sana pilih Muhamadiyah, NU cari pilihan yang lain. Sehingga suaranya beririsan," ujar Ardian.

Hasil sigi teranyar LSI Denny JA ini dilakukan pada tanggal 18 - 25 Februari 2019, dengan menggunakan 1200 responden. Survei dilakukan di 34 Provinsi di Indonesia dengan metode multistage random sampling.

Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menggunakan kuesioner. Margin of error survei ini adalah 2,8 persen. Selain survei, LSI Denny JA juga melakukan riset kualitatif dengan metode FGD, analisis media, dan indepth interview untuk memperkaya analisa survei.

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

9 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

12 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

16 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

19 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya