Tim Jokowi: Isu E-KTP WNA Cina Sama dengan Surat Suara Tercoblos

Reporter

Dewi Nurita

Rabu, 27 Februari 2019 20:50 WIB

Aksa Mahmud terlihat bersama Ketua TKN Erick Thohir, Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding, Direktur Penggalangan Pemilih Muda yang juga Ketum HIPMI Bahlil Lahadalia, serta Wakil Direktur Saksi Lukman Edy. Dalam foto tersebut Aksa Mahmud bersama TKN bergaya salam jempol khas pendukung Jokowi-Ma'ruf. Dok. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta-Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf Amin menilai isu adanya Warga Negara Asing asal Cina yang memiliki KTP elektronik (E-KTP) Cianjur merupakan salah satu upaya yang dilakukan oknum tidak bertanggungjawab untuk mendelegitimasi pemilu 2019. Menurut anggota TKN, Lukman Edy, isu tersebut sama dengan hoaks 7 kontainer surat suara tercoblos yang mencuat beberapa bulan lalu.

"Untuk itu, kami mendukung langkah KPU yang melaporkan kasus ini ke polisi untuk mencari otak atau pelaku pembuat KTP yang kami duga merupakan hasil editan itu," ujar Lukman Edy di Posko Cemara, Jakarta pada Rabu, 27 Februari 2019.

Baca: KPU Bakal Koordinasi dengan Kemendagri soal E-KTP Warga Cina

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa ini menilai penyebaran hoaks sengaja dilakukan untuk membuat kegaduhan pada pemilu yang sasarannya adalah penyelenggara dan pemerintah. "Sehingga ketika isu itu bergulir, kemudahan menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat kepada penyelenggara pemilu. Ini bencana bagi konsolidasi demokrasi," ujar dia.

Lukman Edy juga menuding Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi memanfaatkan isu ini untuk diviralkan guna mendelegitimasi penyelenggaraan pemilu. "Kalau kubu 02 memanfaatkan isu-isu hoaks ini, maka dia akan dipilih oleh pemilih hoaks juga, dan hasilnya yang terpilih adalah pemimpin hoaks," ujarnya.

Simak: Kemendagri Pastikan WNA Tak Punya Hak Pilih di Pemilu 2019

Sebelumnya, beredar dua foto e-KTP di media sosial yang menampilkan dua identitas berbeda. Yang satu bernama Bahar dan satu lagi bernama Guohui Chen. Gouhui ini yang disebut-sebut WNA Cina yang punya KTP Cianjur. Sementara Bahar, 47 tahun, kebingungan namanya tercantum di DPT Pemilu 2019 dengan Nomor Induk Kependudukan Warga Negara Asing berkebangsaan Cina. Sedangkan NIK dia sendiri tak terdaftar di DPT setempat.

Komisioner KPU Viryan Azis menduga KTP yang beredar itu hanya editan. "Kami sudah melaporkan ke cyber crime Mabes Polri agar ditelaah lebih dalam, apakah foto tersebut hasil editan atau bukan," ujar Viryan Azis di kantornya pada Selasa, 26 Februari 2019.

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

59 menit lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

1 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

1 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

1 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

2 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

2 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

3 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

KPU Bantah Suara PPP di 35 Dapil Banten Pindah ke Partai Garuda

5 jam lalu

KPU Bantah Suara PPP di 35 Dapil Banten Pindah ke Partai Garuda

KPU membantah tudingan PPP mengenai perpindahan suara dari PPP kepada Partai Garuda di 35 daerah pemilihan (dapil) di Provinsi Banten.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

5 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya