Kepala Badan Pengembangan SDM Kementrian PUPR Loli Martina Martiep, Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam acara penyerahan izin prinsip Politeknik PUPR dari Kemenristekdikti ke kepada Kementerian PUPR di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Kamis, 27 Desember 2018. Tempo/Fajar Pebrianto
TEMPO.CO, Denpasar - Menteri Riset Teknologidan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengajak mahasiswa untuk tidak golput dalam pemilihan presiden dan pemilu legislatif pada 17 April 2019. "Gunakan hak pilih yang baik, jangan golput," kata Menrsitekdikti di hadapan para mahasiswa dalam acara peluncuran Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke24 di Lapangan Puputan Renon Denpasar, Kamis, 21 Februari 2019.
Golput, ujar Menteri, merugikan bangsa Indonesia sendiri.
Ia menjelaskan bahwa 2019 merupakan tahun politik dan mahasiswa diharapkan tidak membuat gaduh di lingkungan kampus. “Mahasiswa, jangan mudah terjebak dengan hoaks atau berita bohong.” Mahasiswa harus bisa membedakan mana berita yang benar dan tidak benar.
Menteri meminta kaum muda untuk merawat dan menjaga kebhinnekaan dan mencegah jangan sampai hoax menghancurkan nilai-nilai kebangsaan. Menristekdikti mempersilakan mahasiswa dan dosen menggunakan hak pilih dengan mencoblos calon presiden pilihannya masing-masing sesuai hati nurani. "Silakan anda memilih sesuai dengan hati nurani saudara.”
Nasir meminta agar jangan golput dengan mencoblos kedua pasangan capres-cawapres yang menyebabkan batalnya penghitungan suara. “Kalau dicoblos dua, batal itu namanya nanti ya.”
Menteri menganjurkan agar mahasiswa dan dosen mencoblos salah satu dari dua gambar pasangan calon presiden dan wakil presiden di kertas suara. “Dicoblos satu saja, coblos satu saja supaya benar.”
Menristekdikti mengajak memanfaatkan pemilihan presiden 17 April 2019 dengan baik. “Jangan sampai salah. Anda punya hak pilih, silakan pilih dengan baik.”
Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), membentuk kelompok tani mahasiswa sebagai ujung tombak masa depan bangsa yang harus memiliki konsen terhadap sektor pertanian.