Debat Capres, 6 Poin Kemenangan Jokowi Menurut Denny Ja

Selasa, 19 Februari 2019 13:31 WIB

Capres nomor urut 01, Joko Widodo alias Jokowi (kiri) dan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kanan) mengikuti debat capres 2019 putaran kedua di Hotel Sultan, Jakarta, Ahad, 17 Februari 2019. ANTARA /Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Denny Januar Ali, menilai pemenang debat capres kedua calon presiden 2019 yang berlangsung pada Ahad, kemarin, adalah Joko Widodo atau Jokowi.

Lewat akun Twitter resminya, @DennyJA_WORLD, Denny menyebut Jokowi lebih menguasai bahan. Ia pun menyindir lawan Jokowi, Prabowo Subianto, yang dianggap menguasai lahan.

"Enam hal yang membuat Jokowi menang kembali di Debat Capres kedua. Jika disingkat, Jokowi lebih menguasai bahan. Sementara Prabowo lebih menguasai Lahan (ratusan ribu hektar di Kalimantan, juga di Aceh)," demikian cuitnya dua hari.

Denny menuturkan Jokowi lebih tahu lapangan ketimbang Prabowo. Hal ini mengacu pada pernyataan Prabowo yang ingin membuat Badan Usaha Milik Negara untuk memberdayakan nelayan. "Dengan enteng Jokowi menjawab 'mungkin Pak Prabowo belum tahu kita sudah punya, BUMN itu bernama Perindo dan Perinus'," katanya.

Poin kedua, kata Denny, dalam pentas debat kemarin Jokowi dinilai sistematis saat memberikan solusi. Sementara Prabowo masih normatif dan umum soal rencana mendorong industri digital.

Advertising
Advertising

"Jokowi memaparkan data dari 7 start-up unicorn usaha digital Asean, 4 ada di Indonesia. Sudah disiapkan Palapa Ring, 4G, dan deregulasi," tuturnya.

Selain itu, Denny menganggap Jokowi lebih realistis soal program. Contohnya saat ia menyampaikan impor jagung pada 2018 sebesar 180 ribu ton atau turun jauh dari 2014 yang mengimpor 3,5 juta ton.

Menurut Denny, poin keunggulan Jokowi yang keempat adalah mantan wali kota Solo itu lebih berpengalaman. Hal ini tampak saat Jokowi bercerita ia pernah keliling ke pemukiman nelayan jam 12 malam untuk memastikan kondisi mereka. "Itu biasa dilakukan sejak ia memimpin kota, provinsi, dan kini negara," ujarnya.

Ia berujar keunggulan Jokowi terlihat saat Prabowo memutuskan mengakhiri sesi debat bebas. "Ketika moderator terus memberi waktu kedua capres berdebat mencari kontras antarmereka untuk isu energi, justru Prabowo yang menyetop," kata Denny.

Hal terkahir yang menjadi keunggulan Jokowi, kata Denny, adalah saat ia mampu memberikan upper cut ke Prabowo kala menyinggung kepemilikan ratusan ribu lahan.

"Prabowo menyinggung betapa segelintir orang kaya di Indonesia menguasai mayoritas sumber daya. Ujar Jokowi: Tapi Prabowo sendiri menguasai 220 ribu hektare lahan di Kalimantan dan 120 ribu hektare di Aceh," kata Denny.

Dalam pandangan Akademisi dari Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK) Dr Ahmad Atang, MSi. Prabowo Subianto justru tampil sebagai sosok sebagai negarawan sejati dalam debat capres kedua itu. "Prabowo tidak egois atas pandangannya, dan mau mengakui kehebatam lawan secara santun di panggung debat," kata Ahmad Atang kepada Antara di Kupang, Senin, 18/02.

AHMAD FAIZ | ANTARA

Berita terkait

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

15 menit lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

8 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

9 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

10 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

11 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

11 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

13 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

17 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

18 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

19 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya