Soal LRT Palembang, JK: Jauh dari Target, tapi Tidak Grasa-grusu

Reporter

Dewi Nurita

Senin, 18 Februari 2019 07:42 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla (kedua kiri) bersama Ketua Tim Ahli Wapres Sofjan Wanandi (kiri), Staf Khusus Wapres Wijayanto (kedua kanan) dan Asisten Tim Ahli Wapres Pitono (kanan) menyaksikan siaran langsung Debat Kedua Pilpres 2019 di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta, Ahad, 17 Februari 2019. ANTARA/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengakui masih ada kekurangan pemerintah di bidang infrastruktur, seperti yang dikritik calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto saat debat capres di Hotel Sultan Jakarta pada Ahad malam, 17 Februari 2019. Salah satu kritik Prabowo Subianto adalah LRT Palembang yang dinilai tidak efisien sehingga hanya menjadi monumen.

"Memang LRT di Palembang itu masih jauh dari target. Harus dikampanyekan lagi dan dibuat jaringannya untuk meningkatkan penumpang," ujar Jusuf Kalla usai nobar debat capres di kediamannya, Jalan Diponegoro, Jakarta pada Ahad malam, 17 Februari 2019.

Kendati demikian, JK menolak jika Prabowo menyebut Jokowi grasa-grusu dalam membangun infrastruktur. "Ya kalau grasa-grusu itu dimaknai terburu-buru, tidak bisa. Karena kita memang sudah telat dari kota lain di Asean. Lihat di Kuala Lumpur, Singapura. Jadi kita harus cepat."

JK meminta semua pihak menghargai Jokowi yang cepat mengambil keputusan soal pembangunan LRT Palembang itu. "Jadi, jangan cepat dianggap grasa-grusu, lambat dianggap salah. Cepat juga salah. Jadi bagaimana kita ini?," ujar politikus Golkar ini.

Saat debat kedua berlangsung, Prabowo menyatakan menghargai Jokowi yang gencar melakukan pembangunan infrastruktur. Namun kinerja tim Jokowi dinilainya kurang efisien. "Infrastruktur dikerjakan grusa-grusu tanpa feasibility study yang benar, sehingga banyak infrastruktur yang tidak efisien, sehingga merugi dan sulit dibayar," ujar Prabowo. "Infrastruktur jangan hanya jadi monumen, jangan seperti LRT di Palembang maupun Bandara Kertajati."

Sebelum debat, Direktur Materi dan Debat BPN Prabowo - Sandi, Sudirman Said mengatakan, timnya memang menyiapkan materi soal LRT Palembang itu berdasarkan catatan yang pernah disampaikan Jusuf Kalla soal sejumlah kebijakan pemerintah di bidang infrastruktur.

Jusuf Kalla sebelumnya pernah mengkritik sejumlah proyek infrastruktur di Indonesia yang dinilainya belum efisien. Dia menyinggung tiga proyek, yakni LRT Palembang, LRT Jabodebek, dan pembangunan kereta api Trans Sulawesi.

JK mengatakan pembangunan infrastruktur harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan industri di tiap daerah. Di Palembang, misalnya, JK menilai pembangunan LRT tak efisien karena tidak banyak penggunanya. "LRT di sana hanya untuk kegiatan turis lokal, sekali pakai untuk berfoto kemudian mereka tidak gunakan lagi," kata JK sebelumnya.

Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

9 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Namanya Disebut di Sidang MK Soal Netralitas TNI, Berikut Profil Mayor Teddy Ajudan Prabowo

11 hari lalu

Namanya Disebut di Sidang MK Soal Netralitas TNI, Berikut Profil Mayor Teddy Ajudan Prabowo

Nama Mayor Teddy dikenal publik setelah menjadi ajudan Prabowo dan menimbulkan kontroversi karena hadir di debat capres masih aktif anggota TNI.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kontroversi Mayor Teddy di Debat Capres Berseragam Kubu 02, Putusan MK Sebut Tak Langgar Netralitas TNI

11 hari lalu

Kilas Balik Kontroversi Mayor Teddy di Debat Capres Berseragam Kubu 02, Putusan MK Sebut Tak Langgar Netralitas TNI

Menurut putusan MK, kontroversi Mayor Teddy dan netralitas TNI saat hadir di debat capres sudah diselesaikan Bawaslu dan tidak melanggar UU Pemilu.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

25 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Masih Ungkit Nilai 11 dari 100 Kepadanya, Begini Kilas Peristiwanya

42 hari lalu

Prabowo Masih Ungkit Nilai 11 dari 100 Kepadanya, Begini Kilas Peristiwanya

Anies Baswedan memberikan skor 11 dari 100 untuk kerja Kemenhan di bawah Prabowo saat debat capres lalu. Sampai sekarang masih diungkit Prabowo.

Baca Selengkapnya

Tolak Munas Golkar Dipercepat, Jusuf Kalla: Harus Desember, Kalau Dipercepat Munaslub Namanya

45 hari lalu

Tolak Munas Golkar Dipercepat, Jusuf Kalla: Harus Desember, Kalau Dipercepat Munaslub Namanya

Jusuf Kalla menolak Munas Golkar dipercepat. Menurut dia, Munas Golkar sudah ditetapkan pada Desember 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Pengumuman Rekapitulasi Pemilu, Anies dan Muhaimin Buka Puasa di Rumah JK

45 hari lalu

Jelang Pengumuman Rekapitulasi Pemilu, Anies dan Muhaimin Buka Puasa di Rumah JK

Anies dan Muhaimin akan menghadiri undangan buka puasa bersama JK sore ini. Menurut Timnas Amin ini adalah undangan terbatas JK ke beberapa tokoh.

Baca Selengkapnya

Sudirman Said Sebut Bahas Hak Angket saat Bertemu JK dan Hasto PDIP di UI

56 hari lalu

Sudirman Said Sebut Bahas Hak Angket saat Bertemu JK dan Hasto PDIP di UI

Menurut Said, JK tak mau ada beban politik di pemerintahan selanjutnya. JK tak mau beban ekonomi dan politik digabungkan.

Baca Selengkapnya

Apa Dasar JK Sebut Pemilu 2024 Terburuk dalam Sejarah Indonesia?

57 hari lalu

Apa Dasar JK Sebut Pemilu 2024 Terburuk dalam Sejarah Indonesia?

Menurut JK, Pemilu 2024 sudah diatur oleh pemerintah dan orang-orang tertentu. Sehingga ia menilai Pemilu 2024 sebagai pemilu yang terburuk dalam sejarah demokrasi Indonesia sejak 1955.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Pemilu 2024 Terburuk, Mahfud Md: Pandangan Negarawan

57 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Pemilu 2024 Terburuk, Mahfud Md: Pandangan Negarawan

Mahfud Md mengatakan pernyataan Jusuf Kalla terkait Pemilu 2024 sebagai Pemilu terburuk sebagai pandangan seorang negarawan.

Baca Selengkapnya