Sudirman Said Sebut Mafia Petral Bakal Diusut Jika Prabowo Menang

Minggu, 17 Februari 2019 09:26 WIB

Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto (kiri) berbincang dengan Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Sudirman Said (kanan) saat akan memberikan Pidato Kebangsaan di Semarang, Jumat, 15 Februari 2019. Dalam acara ini, Prabowo memamerkan tim pakar yang berada di belakangnya. ANTARA/Aji Styawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Sudirman Said mengatakan permasalahan Pertamina Energi Trading Limited (Petral) akan kembali diusut seumpama Prabowo - Sandiaga terpilih menjadi presiden dan wakil presiden. Petral --anak usaha PT Pertamina (Persero) yang dianggap sarang mafia-- dibubarkan pada 2015.

"Kalau kami memerintah kami akan teruskan, supaya publik belajar dan Pertamina juga belajar," kata Sudirman Said di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Sabtu, 16 Februari 2019.

Sudirman Said sebelumnya menuturkan, hasil audit investigasi Petral sudah rampung, jelas, dan terang benderang. Audit itu, kata dia, dilakukan oleh lembaga auditor kredibel dan profesional dengan ongkos yang mahal. Namun hasil audit tersebut belum ditindaklanjuti hingga kini.

Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ini mengatakan dirinya sudah berencana membawa hasil audit investigasi itu ke Komisi Pemberantasan Korupsi pada hari yang sama dia melaporkan Setya Novanto--saat itu Ketua Dewan Perwakilan Rakyat--ke Mahkamah Kehormatan Dewan atas kasus 'Papa Minta Saham'.

Namun malam harinya, Sudirman mengaku diminta oleh Presiden Joko Widodo untuk menunda pelaporan Petral ke KPK. Dia mengatakan pesan itu disampaikan lewat seseorang. "Malam itu dikasih pesan lewat seseorang, Presiden menghendaki itu ditunda dulu.”

Advertising
Advertising

Sudirman mengatakan beberapa menteri kala itu memang meminta Presiden tak terlalu keras terhadap Petral. Mereka khawatir proses hukum mengenai mafia malah akan menjadi serangan balik bagi pemerintah.

Sudirman mengklaim dirinya terus meyakinkan Jokowi agar tak tanggung-tanggung dalam memberantas mafia minyak dan gas ini. Dia beralasan, Jokowi sendiri sudah melontarkan janjinya perihal itu. "Saya terus aja menyampaikan bahwa ini janji Bapak, harus diselesaikan, audit selesai mesti diselesaikan lewat hukum," ujar Sudirman.

Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengumumkan pembubaran Petral pada Mei 2015. Anak usaha PT Pertamina (Persero) yang citranya sudah amat buruk di mata publik itu akhirnya dibubarkan lantaran dikhawatirkan bakal membebani perjalanan Pertamina ke depan.

Kebijakan membubarkan Petral sesuai dengan rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi, yang dipimpin Faisal Basri. Tim itu juga yang merekomendasikan audit investigasi, yang hasilnya disinggung Sudirman Said.

Tempo masih mencoba meminta klarifikasi kepada kubu Jokowi atas pernyataan Sudirman Said tersebut.


BUDIARTI UTAMI PUTRI | MAJALAH TEMPO

Berita terkait

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

54 menit lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

1 jam lalu

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

Demokrat menilai perlu ada partai yang menjadi oposisi di pemerintahan baru agar terjadi mekanisme checks and balances.

Baca Selengkapnya

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

11 jam lalu

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

Muhaimin Iskandar bakal menentukan sikap partainya bergabung atau tidak dalam koalisi Prabowo pada Oktober mendatang.

Baca Selengkapnya

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

12 jam lalu

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

Eko Patrio dianggap telah berhasil memimpin PAN untuk meraih kursi dalam DPRD DKI Jakarta dan DPR RI.

Baca Selengkapnya

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

15 jam lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

15 jam lalu

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

Presidential club adalah istilah yang bisa disematkan untuk silaturahmi para mantan presiden dengan presiden yang sedang menjabat.

Baca Selengkapnya

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

17 jam lalu

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

17 jam lalu

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

19 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

20 jam lalu

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya