Isu Pilpres 2019: dari Foto hingga Lagu Berbau PKI dan Komunisme

Reporter

Dewi Nurita

Rabu, 13 Februari 2019 10:23 WIB

Capres nomor urut 01 Joko Widodo atu Jokowi (kiri) berjalan bersama capres no urut 02 Prabowo Subianto sebelum mengikuti Debat Pertama Capres & Cawapres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis, 17 Januari 2019. ANTARA/Setneg-Agus Suparto

TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang hari-H pemilihan presiden atau pilpres 2019 yang akan digelar pada April mendatang, berbagai isu muncul dan dimunculkan oleh dua kubu yang akan berlaga di pilpres, yakni Joko Widodo - Ma’ruf dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Partai Komunis Indonesia (PKI) dan komunisme menjadi salah satu isu di antara banyak isu yang dikemukakan oleh tim sukses maupun simpatisan.

Baru-baru ini, isu komunisme kembali disampaikan salah satu simpatisan Jokowi. Akun @D4Ni3L_Pu dengan pengikut 7.209 pengguna Twitter, mengunggah cuitan yang menyamakan mars Partai Gerindra, “Pandu Bangsa”, dengan lagu Partai Komunis Cile berjudul Venceremos. “Selama ini pendukung Prabowo sering menyerang Jokowi dengan isu komunis. Tapi, kok, mars partai milik Prabowo yang justru ada kemiripan dengan mars [partai] komunis Chile? Hayo sopo sekarang yang ada bau-bau komunis?” Pemilik akun itu mencuit.

Baca: Mardani Sedih Jokowi Masih Saja Main Deklarasi Menjelang Pilpres

Lagu ini diketahui sering diputar atau dinyanyikan dalam acara-acara Gerindra. Mars ini juga dinyanyikan kader dan pengurus Gerindra saat perayaan ulang tahun Gerindra ke-11 pada 5 Februari 2019 di Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Dalam sebuah unggahan di media sosial, Prabowo tampak memimpin kader menyanyikan mars yang biramanya mirip dengan mars “Venceremos” itu.

Penelurusan Tempo, lagu “Venceremos” yang mirip dengan mars Gerindra itu diciptakan oleh Sergio Ortega, seorang komposer kelahiran Antofagasta, Cile. Ortega. Dia juga dikenal sebagai salah satu tokoh penggerak seni yang melahirkan lagu-lagu populer bermuatan politis di era pemerintahan sosialis Salvador Allende pada 1970-an.

Sergio mencapai puncak kariernya saat menulis balada agitasi dan propaganda (agitprop) bertajuk “Venceremos” (“Kami Akan Menang”) itu. Popularitas Jara membawa lagunya itu kemudian dipakai untuk kepentingan kampanye sosialis Allende saat mengikuti pemilu 1970, melawan Radoromic Toric. Usai pemilu, lagu ini kemudian populer sebagai salah satu lagu khas kelompok kiri di Cile.

Advertising
Advertising

Baca: Bukan 25 Persen, JK Sebut Kebocoran Anggaran Hanya 2,5 Persen

Tak hanya lagu berbau komunis, sebelumnya Prabowo juga diserang dengan foto berbau PKI. Beredar unggahan foto Prabowo Subianto bersama Arief Poyuono beredar di media sosial. Foto itu diberi narasi bahwa Prabowo sedang bersama cucu Partai Komunis Indonesia. Narasi itu dilengkapi dengan logo palu arit di bendera dan saku kaos yang dipakai Poyuono. Keduanya saling menjabat tangan kanan, sedangkan tangan kiri Poyuono diangkat mengepal. Foto dan narasi itu diunggah di halaman Dokter Politik di Facebook pada Ahad , 3 Februari 2019.

Tempo mengecek fakta menggunakan alat pencari gambar untuk mencari sumber asal foto itu. Dari penelusuran fakta itu bisa disimpulkan, bahwa foto yang menyebut Prabowo Subianto bersama cucu PKI itu keliru. Atribut palu arit di dalam foto itu adalah hasil suntingan. Arief Poyuono adalah Wakil Ketua Umum Bidang Buruh dan Ketenagakerjaan Partai Gerindra.

Jauh sebelum isu komunis dan PKI yang menyerang Gerindra pada Pilpres 2019, calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi telah diserang isu ini sejak pemilihan presiden 2014. Dalam berbagai kesempatan, Jokowi kerap membantah isu itu. Jokowi menjelaskan kabar itu merebak karena beredarnya foto lelaki dewasa mirip dengannya, tengah mendengarkan pidato pemimpin PKI D.N. Aidit pada tahun 1955.

Simak: KPU: Petani Bawang yang Curhat ke Sandiaga Mantan Komisioner

"Saya lahir tahun 61, umur saya 4 tahun masih balita. Masa ada PKI balita?" ujar Jokowi di Lapangan Sepakbola Arcici Rawasari, Jakarta Pusat, Sabtu, 26 Januari 2019. "Ini fitnah keji, orangnya belum lahir sudah dipasang di situ."

Jokowi mengklaim berdasarkan survei internal timnya, ada 9 juta orang yang percaya bahwa ia anggota PKI. Ia heran melihat banyaknya masyarakat modern yang percaya kabar bohong seperti itu. "Sebab itu saya sekarang ngomong, kalau enggak ngomong malah tambah jadi 12 juta nanti."

Berita terkait

Pakar Ekonomi Ingatkan Bahayanya Kabinet Koalisi Besar Prabowo-Gibran

8 jam lalu

Pakar Ekonomi Ingatkan Bahayanya Kabinet Koalisi Besar Prabowo-Gibran

Pakar menilai kabinet koalisi Prabowo yang besar akan menguntungkan bagi pemerintahan, tetapi jadi indikasi lumpuhnya check and balances di parlemen

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

11 jam lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

11 jam lalu

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

Partai Buruh menanggapi ucapan Hari Buruh 2024 yang disampaikan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Rabu, 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

12 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

13 jam lalu

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

Pengesahan RUU DKJ ditandatangani Presiden Jokowi di Jakarta 25 April 2024 dan diundangkan di Jakarta pada tanggal yang sama oleh Mensesneg.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

14 jam lalu

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

Demonstrasi memperingati Hari Buruh itu membawa dua tuntutan. Salah satunya tuntutan mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Baca Selengkapnya

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

14 jam lalu

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

Jokowi dan Prabowo mengucapkan selamat Hari Buruh. Berikut harapan Presiden dan Presiden terpilih 2024-2029 itu.

Baca Selengkapnya

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

17 jam lalu

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

Politikus Partai Aksi Rakyat yang segera PM Singapura ini lahir 18 Desember 1972 dibesarkan dari keluarga sederhana di Marine Parade Housing Board.

Baca Selengkapnya

Ucapkan Hari Buruh, Prabowo Harap Kaum Pekerja Semakin Maju dan Sejahtera

18 jam lalu

Ucapkan Hari Buruh, Prabowo Harap Kaum Pekerja Semakin Maju dan Sejahtera

Prabowo mengajak seluruh rakyat, termasuk seluruh kaum buruh, untuk turut serta membangun masa depan gemilang.

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

20 jam lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya