Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon menyampaikan orasi di Wisma Yayasan Pembangunan Indonesia (YPI), Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis 7 Februari 2019. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
TEMPO.CO, Jakarta-Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengklaim elektabilitas Prabowo Subianto - Sandiaga Uno sudah mengungguli Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Fadli mengklaim angka ini merujuk hasil survei internal Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga yang tidak dibuka kepada publik.
"Saya kira sudah melampaui sekarang walaupun masih tipis," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 12 Januari 2019.
Menurut Fadli selisih elektabilitas kedua pasang kandidat sebesar 1-2 persen dengan kemenangan untuk Prabowo. Dia memprediksi Prabowo - Sandiaga bakal memenangi kontestasi pemilihan presiden 2019 dengan perolehan suara mencapai 63 persen.
Meski begitu Fadli tak merinci kapan survei terakhir Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandi itu digelar dan berapa persen tepatnya perolehan suara Prabowo - Sandiaga menurut sigi. "Pak Djoko Santoso (Ketua BPN) yang tahu," kata dia.
Fadli berujar elektabilitas Prabowo - Sandiaga terus naik. Di sisi lain dia menilai tren elektabilitas Jokowi - Ma'ruf justru mengalami krisis. Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat ini mengatakan, elektabilitas Jokowi mandek karena janji-janji pemerintahannya yang tak terealisasi dan terlalu banyak pencitraan.
"Mereka mengalami krisis kebijakan yang tidak sesuai janji dan krisis otentisitas sehingga pencitraan dengan gimmick-gimmick menurut saya tidak mengangkat," ujarnya. Fadli Zon mengimbuhkan mandeknya elektabilitas Jokowi itu juga terlihat dari gaya inkumben yang belakangan lebih kerap menyerang kubu Prabowo. Menurut dia inkumben atau petahana seharusnya lebih banyak membeberkan keberhasilannya selama memerintah. "Kalau ada petahana menyerang itu berarti dia udah mangkrak elektabilitasnya," kata Fadli.
PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran
10 jam lalu
PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.